Kasus TB Meningkat, Deteksi Dini Harus Diperluas
![Kasus TB Meningkat, Deteksi Dini Harus Diperluas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/109584986a89b6535a4197310241bf1e.jpg)
WASPADAI dan antisipasi tren peningkatan kasus tuberkulosis (TB) di dunia dengan upaya perluasan deteksi dini. Upaya pencegahan penyebaran sejumlah penyakit menular harus ditingkatkan.
"Kewaspadaan dengan memperluas cakupan deteksi dini TB di sejumlah daerah yang rawan peningkatan kasus harus segera dilakukan. Ini untuk mencegah terus meningkatnya potensi kasus TB di Tanah Air," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/7).
Pertama kali dalam 10 tahun terakhir, kasus infeksi TB kembali meningkat pada 2021. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa kasus infeksi TB dunia terus menurun setiap tahun dan mencapai angka terendah pada 2020, yaitu 10,1 juta kasus. Namun pada 2021, kasus infeksi TB kembali meningkat jadi 10,5 juta.
Baca juga: TB: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Kasus kematian akibat TB pun menunjukkan tren meningkat pada 2020 menjadi 1,5 juta. Lalu, pada 2021, kasus kematian tuberkulosis di dunia kembali meningkat jadi 1,6 juta.
Berdasarkan Global TB Report tahun 2022 jumlah kasus TB terbanyak di dunia pada kelompok usia produktif yaitu usia 25 sampai 34 tahun. Di Indonesia jumlah kasus TB terbanyak pada kelompok usia 45 tahun sampai 54 tahun.
Baca juga: Percepatan Implementasi Hasil Program Anti Perundungan Harus Dilakukan
Menurut Lestari, sejumlah catatan peningkatan kasus TB yang juga menyebabkan peningkatan jumlah kematian itu harus benar-benar mendapatkan perhatian serius dari para pemangku kebijakan. Sejumlah strategi pencegahan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, harus secara konsisten dikedepankan dalam bentuk perluasan upaya deteksi dini di tengah masyarakat, penerapan pola hidup sehat, dan peningkatan pemahaman masyarakat terkait gejala dan pengobatan TB.
Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah mendorong agar pemerintah di tingkat pusat dan daerah proaktif melakukan upaya promotif dan preventif dalam mencegah peningkatan kasus TB. Apalagi, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, proses pengobatan TB yang relatif lama membutuhkan pemahaman yang baik dari masyarakat, agar proses penularan dan jumlah kematian akibat TB bisa ditekan.
Rerie sangat berharap, para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun masyarakat, melalui sejumlah program dapat membangun kolaborasi yang kuat dalam penanganan pencegahan penyebaran penyakit. (Z-2)
Terkini Lainnya
Penularan Tuberkulosis Masih Tinggi, Dilaporkan 282.281 Kasus hingga Juni 2024
Ini Tips Memberi Obat Tuberkulosis pada Anak
Kontak Erat di Rumah Jadi Faktor Kuat Penularan Tuberkulosis Anak
Obat Tuberkulosis Dipastikan tidak Berbahaya Bagi Ibu Hamil
Teknologi Formulasi Hasilkan Sediaan Obat yang Lebih Disukai Anak
Dorong Keterlibatan Semua Pihak dalam Pencegahan dan Pengendalian TB
Pengembangan Produk Pariwisata Berkelanjutan Harus Konsisten Dilakukan
Dorong Pengembangan Kewirausahaan Topang Indonesia Menjadi Negara Maju
Peningkatan Literasi Digital Masyarakat Harus Dapat Perhatian Serius
Tingkatkan Daya Adaptasi Pendidikan Nasional terhadap Perkembangan Tantangan Global
Butuh Kerja Bersama Meningkatkan Rasio Kewirausahaan yang Signifikan
Peningkatan Indeks Kinerja Harus Dorong Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap