Perpusnas Dorong Anak Cerdas Literasi dan Bermedia Sosial
![Perpusnas Dorong Anak Cerdas Literasi dan Bermedia Sosial](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/2ed15f5c69d645c7c088faf386277d6f.jpg)
CERDAS dan bijak dalam menggunakan sosial media, sangat penting dilakukan di era digital saat ini. Hal itu menjadi bahasan dalam talkshow The Leader dengan tema 'Anak Indonesia Cerdas Literasi dan Bermedia Sosial' oleh Sindonews dan MNC Trijaya FM, Kamis (3/8).
Acara yang dipandu Nick Wardi ini menghadirkan para pemateri dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), yakni Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Agus Sutoyo dan Pustakawan Layanan Anak Fitriana Ramadhani.
Dalam paparannya, Agus menjelaskan jika era perkembangan teknologi saat ini, peranan buku semakin dilupakan. Padahal, keberadaannya sangat penting dalam tumbuh kembang generasi bangsa. Anak-anak mulai melupakan bacaan yang menarik, karena asyik dengan gawainya.
Padahal, kampanye literasi sudah dahulu digaungkan Perpusnas RI. Lantas, bagaimana peran orangtua menyikapi perkembangan teknologi yang begitu pesat, Perpusnas RI pada 2003 silam sudah memulai melalui duta baca nasional saat itu, Tantowi Yahya. Dengan tagline 'Ibuku Perpustakaan Pertamaku', orangtua punya peran penting di rumah, sebelum sosialisasi keluar rumah.
"Ibu atau ayah mendampingi anak-anak mereka untuk kenalkan literasi. Penelitian membuktikan usia 0-5 tahun pada anak, perkembangannya dikontrol melalui buku bacaan," ujar Agus.
Saat ini, sambungnya, kampanye literasi masih terus berlangsung. Dengan duta baca nasional yang berganti-ganti. Perannya tetap sama, mengajak untuk dekat dengan buku. Namun di era kini, menggabungkan dengan teknologi.
"Kami sudah ada. Di gedung baru Perpusnas yang 24 lantai, sudah diterapkan teknologi. Bagaimana agar bisa memberikan kontribusi besar bagi masyarakat. Kami ambil peran itu. Dengan menyiapkan wadah dan fasilitas. Di antaranya ada Layanan Khusus Anak. Kunjungan di Sabtu dan Minggu selalu overload, khususnya dari anak-anak," imbuhnya.
Baca juga: Kampanye #PikirinDulu Ajak Anak Muda Lebih Peduli Keberlanjutan Sosial dan Lingkungan
"Kami harus menyenangkan anak-anak saat main di perpustakaan. Di sinilah peran dari pustakawan Perpusnas membantu bagaimana bisa bermain sambil membaca. Karena dunia anak tak bisa lepas dari bermain," imbuh Agus.
Agus mengungkapkan, Layanan Khusus Anak dibuat lebih menyenangkan. Ada mainan dan sebagainya. Kesenangan yang awalnya didapatkan melalui gawai, bisa dialihkan ke perpustakaan.
"Kami tidak meninggalkan teknologi, tapi justru mulai memanfaatkannya. Yakni membuat aplikasi i-Pusnas. Jadi masyarakat kalau mau baca buku, tak harus datang ke Perpusnas. Cukup buka aplikasi melalui telepon genggam," ujarnya.
"Untuk sekolah ada aplikasi Pusnas Edu, sehingga memudahkan perpustakaan di sekolah mencari buku untuk kebutuhan belajar mengajar," sebut Agus.
Agar anak-anak menyukai literasi, peran orangtua sangat dibutuhkan. Misalnya, mematikan televisi mulai dari pukul 18.00-19.00 WIB untuk memberi waktu membaca.
"Ini memang tantangan terbesar. Sejak dini dibiasakan kenalkan bahan bacaan. Saat mau tidur juga, anak-anak paling suka bacaan dongeng," tandasnya.
Sementara itu, Fitriana Ramadhani menambahkan, menjadi pustakawan khusus anak dituntut memiliki daya kreativitas tinggi. Agar mereka bisa diarahkan untuk melakukan kegiatan literasi. Saat membaca misalnya, tapi tidak seperti membaca.
"Misalnya, anak-anak ditanya soal cita-cita. Mereka membaca dulu, baru menulis apa cita-cita mereka saat dewasa. Dengan cara ini, buku menjadi hidup. Tidak lagi selesai membaca, lalu tutup buku. Jadi menciptakan sesuatu dari membaca," tukasnya. (RO/I-2)
Terkini Lainnya
Beautysity, Pameran Produk Kecantikan dan Wellness Terkurasi
Peluncuran Kanal Jelita Bukti Media Indonesia Konsisten Memuliakan Kaum Perempuan
ENCHORIA FESTIVAL: Mahasiswa Ilmu Komunikasi UBM Gelar Konser dan Talkshow Perdana
Langkah Awal di BSD, PPM Manajemen Ajak Industri Diskusi Dunia Kerja
Toleransi dalam Keberagaman ala Warga Rusun Gading Nias
Green Ramadan KLHK: Gen-Z, Agen Perubahan untuk Pelestarian Lingkungan di Masa Depan
Kebiasaan Menulis Esai Mampu Asah Kemampuan Kritis dan Kreatif
Perusahaan Startup Ini Lakukan Literasi Keuangan via Whatsapp
Dorong Transformasi, BP2MI Serap Masukan dari Jurnalis
Dorong Edukasi Digital Agar Karyawan Cerdik Finansial
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat lewat Literasi dan Inklusi Keuangan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap