visitaaponce.com

Pernikahan adalah soal Memahami Tanggung Jawab

Pernikahan adalah soal Memahami Tanggung Jawab
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Niam Sholeh di acara PKPRT di Bangka, Senin (7/8).(DOK KEMENPORA)

DEPUTI Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Niam Sholeh mengatakan menikah bukan lah soal hasrat seksual semata. Namun, ada tanggung jawab di situ. Oleh karena itu, penting memahami tugas, fungsi, dan tanggung jawab masing-masing anggota keluarga di dalam rumah tangga.

Hal itu dia sampaikan dalam sambutan di Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT) di Bangka, Senin (7/8). Hadir dalam kegiatan tersebut Asdep Kepemimpinan Pemuda Subroto, Penanggung Jawab Pembinaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda Abdullah Mas’ud, dan Penanggung Jawab Peningkatan Partisipasi Kepemimpinan Pemuda Jaswadi.

’’Keluarga merupakan entitas terkecil suatu bangsa. Jika kuat, Indonesia akan kokoh dan maju. Tapi kalau keluarga berantakan, maka rusaklah negara. Itu bukan ilusi, tapi realita. Maka anak-anak muda harus mempersiapkan ruang kepemimpinan di dalam area terkecil pembentuk komunitas bangsa yang namanya keluarga,’’ ungkap profesor yang juga katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

Baca juga: Ini Dampak Kenapa Pernikahan Dini Tidak Dianjurkan

Niam menambahkan, Indonesia strong from home menjadi salah satu komitmen mewujudkan Indonesia maju melalui sumber daya manusia (SDM) yang unggul.’

"Indonesia Emas 2045 dibangun dari keluarga yang kokoh secara pondasi, matang secara aturan, dan punya idealisme untuk maju ke depan," tegas pria asal Nganjuk, Jawa Timur, itu.

Sebagai bagian ikhtiar, lanjut Niam, Kemenpora menggelar PKPRT. Diharapkan setelah pelatihan yang belum berjodoh, segera mendapatkan pasangannya. Bagi yang sudah, dapat memahami ada tugas dan tanggung jawab.

"Bagi yang sudah menjalankan tugas dan tanggung jawab, semakin memperkokoh ikatan-ikatannya agar rumah tangga yang dibina benar-benar menghasilkan keluarga idaman, jauh dari masalah-masalah yang tak terselesaikan. Apalagi muncul konflik yang menimbulkan rumah tangga berantakan," kata dia.

Baca juga: UNICEF: Fenomena Pernikahan Dini Baru Bisa Hilang 300 Tahun Lagi

Di hadapan sekitar 100 peserta, suami Lia Zahiroh itu juga menyampaikan, kepemimpinan berbasis rumah tangga dapat dipahami bahwa setiap orang masuk dalam kepemimpinan rumah tangga.

’’Suami punya tanggung jawabnya, istri juga punya tanggung jawabnya. Anak juga demikian. Bapak menjadi pemimpin, ibu menjadi pemimpin, dan anak menjadi pemimpin dalam lingkup tugasnya masing-masing. Dengan memahami tugas, fungsi, dan tanggung jawab secara seimbang akan terwujud harmoni,’’ jelas Niam. 

Jika itu dipahami secara utuh, ikhtiar membangun harmoni dari rumah tangga akan terwujud. "Dan Indonesia strong from home akan diwujudkan dari PKPRT seperti di Bangka Belitung hari ini," kata dia. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat