Hujan Meteor Perseid dan Sosok Perseus, Pahlawan dari Mitologi Yunani Kuno
![Hujan Meteor Perseid dan Sosok Perseus, Pahlawan dari Mitologi Yunani Kuno](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/28a6d0dd1ee0dd70e44b20f7e4adfafc.png)
PERSEUS adalah nama pahlawan mitologi kuno Yunani yang dijadikan nama meteor, yakni Perseid. Seperti apakah sosok Perseus?
Seperti diketahui, hujan meteor Perseid terjadi pada Sabtu, 12 Agustus 2023 dan mencapai puncaknya pada Minggu, 13 Agustus 2023 pukul 01.30-05.00 pagi. Salah satu fenomena astronomi tahunan ini banyak diburu oleh para astronom dan penikmat bintang.
Dilansir dari laman space.com, Perseus adalah nama salah satu rasi bintang kuno Ptolemeus, yang menjadi konstelasi terbesar ke-24 di langit malam dan terlihat di belahan bumi utara dan sebagian belahan bumi selatan.
Baca juga : Fakta Ilmiah Puncak Hujan Meteor Perseid 2023 dan Asal Usul Namanya
Perseus memiliki luas sekitar 615 derajat persegi, menurut Constellation Guide. Ini adalah salah satu dari 48 rasi bintang yang dikatalogkan oleh astronom abad ke-2 Ptolemeus, dan dinamai menurut pahlawan mitologis Yunani Perseus.
Nama Perseus dalam mitologi Yunani amat terkenal karena ia berhasil membunuh Gorgon Medusa dan menyelamatkan Andromeda dari monster laut, seperti dikutip dari laman britannica.com.
Baca juga : Meteorit Jadi Material Alternatif untuk Cincin Kawin
Perseus adalah putra Zeus dan Danae, putri Acrisius dari Argos. Saat bayi ia dilemparkan ke laut dalam sebuah peti bersama ibunya oleh Acrisius, yang telah dinubuatkan bahwa ia akan dibunuh oleh cucunya nanti.
Setelah Perseus dibesarkan di pulau Seriphus, di mana peti itu diletakkan, Raja Polydectes dari Seriphus, yang menginginkan Danae, menipu Perseus agar berjanji untuk mendapatkan kepala Medusa, satu-satunya manusia di antara para Gorgon (makhluk perempuan yang menakutkan).
Dibantu oleh Hermes dan Athena, Perseus menekan Graiae, saudara perempuan Gorgon, untuk membantunya dengan merebut satu mata dan satu gigi yang dimiliki oleh kedua saudara perempuan itu dan tidak mengembalikannya sampai mereka memberinya sandal bersayap (yang memungkinkannya untuk terbang), topi Hades (yang memberikan tembus pandang), pedang melengkung, atau sabit, untuk memenggal kepala Medusa, dan tas untuk menyembunyikan kepala.
Karena tatapan Medusa mengubah semua orang yang memandangnya ke batu, Perseus membimbing dirinya sendiri dengan bayangannya di perisai yang diberikan kepadanya oleh Athena dan memenggal kepala Medusa saat dia tidur.
Dia kemudian kembali ke Seriphus dan menyelamatkan ibunya dengan mengubah Polydectes dan para pendukungnya menjadi batu saat melihat kepala Medusa.
Perseus juga dikenal karena penyelamatannya terhadap putri Ethiopia Andromeda ketika dia sedang dalam perjalanan pulang dengan kepala Medusa.
Ibu Andromeda, Cassiopeia, mengaku lebih cantik dari bidadari laut, atau Nereid. Jadi Poseidon menghukum Ethiopia dengan membanjirinya dan mengganggunya dengan monster laut.
Seorang peramal memberi tahu ayah Andromeda, Raja Cepheus, bahwa penyakitnya akan berhenti jika dia mengekspos Andromeda ke monster itu, dan dia melakukannya.
Perseus, lewat, melihat sang putri dan jatuh cinta padanya. Dia mengubah monster laut menjadi batu dengan menunjukkan kepala Medusa dan kemudian menikahi Andromeda.
Kemudian Perseus memberikan kepala Gorgon kepada Athena, yang meletakkannya di perisainya, dan memberikan perlengkapan lainnya kepada Hermes.
Perseus menemani ibunya kembali ke kampung halamannya Argos, di mana dia secara tidak sengaja memukul ayahnya, Acrisius, mati saat melempar cakram, sehingga memenuhi ramalan bahwa dia akan membunuh kakeknya.
Akibatnya dia meninggalkan Argos dan mendirikan Mycenae sebagai ibu kotanya, menjadi nenek moyang Perseids, termasuk Heracles.
Sejak dulu, kisah legenda Perseus adalah subjek favorit dalam seni lukis dan pahatan, baik kuno maupun Renaisans. (Patung perunggu Benvenuto Cellini di Florence of Perseus dengan kepala Medusa sangat terkenal.
Karakter utama dalam legenda Perseus, Perseus, Cepheus, Cassiopeia, Andromeda, dan monster laut (Cetus), semuanya muncul di langit malam sebagai konstelasi. (Z-4)
Terkini Lainnya
Fakta Ilmiah Puncak Hujan Meteor Perseid 2023 dan Asal Usul Namanya
7 Fenomena Astronomi Ini Bisa Dilihat di Langit Indonesia sepanjang Juli 2024
Ini Perbedaan Meteoroid, Meteor, dan Meteorit Menurut Ilmu Astronomi
Catat! Ini Puncak Hujan Meteor Quadrantid 2023
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap