visitaaponce.com

Fakta Ilmiah Puncak Hujan Meteor Perseid 2023 dan Asal Usul Namanya

Fakta Ilmiah Puncak Hujan Meteor Perseid 2023 dan Asal Usul Namanya
Puncak hujan meteor Perseid diamati dari langit hutan Spruce Knob, Virginia Barat, AS, Sabtu (12/8).(Instagram NASA)

HUJAN meteor Perseid mewarnai langit pada Sabtu, 12 Agustus 2023 hingga Minggu, 13 Agustus 2023 dini hari. Berikut fakta-fakta ilmiah salah satu fenomena alam tersebut.

1. Asal nama Perseid

Perseid mendapatkan namanya dari konstelasi Perseus.

"Karena jalur meteor dimulai dari konstelasi itu di langit. Intensitas maksimum hujan meteor Perseid mencapai 100 meteor per jam," ungkap periset Senior Bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin.

Baca juga : Benda-Benda Langit dalam Tata Surya selain Planet

2. Bertemu dengan sisa debu komet

Hujan meteor Perseid adalah kejadian tahunan saat bumi berpapasan dengan sisa debu komet Swift-Tuttle.

"Itu terjadi mulai pertengahan Juli sampai akhir Agustus. Konsentrasi debu tertinggi dilintasi bumi pada sekitar tanggal 12 Agustus. Tahun ini terjadi pada 13 Agustus," kata Thomas.

Baca juga : Meteorit Berusia 4,6 Miliar Tahun Mampu Ungkap Asal-Usul Air di Bumi

3. Cukup kuat

Hujan meteor Perseid tergolong hujan meteor yang cukup kuat dengan rata-rata satu sampai dua meteor per menit.

4. Paling terang tahun ini

Perseid adalah salah satu hujan meteor paling terang tahun ini, yang bisa disaksikan oleh setiap orang. Hujan meteor itu berasal dari komet Swift-Tuttle, bola es, dan batu besar yang menumpahkan puing-puing berdebu saat mengorbit mengelilingi matahari.
 
Saat bumi melintas, kata dia, potongan-potongan itu terperangkap di atmosfer Bumi dan terbakar, lalu menciptakan cahaya yang melesat.

5. Banyak dicari

Hujan meteor itu banyak dicari oleh para astronom dan penikmat bintang karena terjadi hampir setiap tahun.

6. Bisa disaksikan di seluruh Indonesia

Fenomena hujan meteor Perseid terjadi mulai pukul 01.30 sampai 05.00 waktu setempat, dan bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Syarat menyaksikan hujan meteor Perseid adalah cuaca cerah, lokasi pengamatan tidak terganggu polusi cahaya, dan medan padang arah timur laut - utara juga tidak terhalang bangunan atau pohon.

"Tidak perlu peralatan khusus atau banyak keahlian untuk melihat hujan meteor Perseid sebab bisa dilihat langsung dengan mata, langit cerah dan gelap, serta sabar," kata Thomas.

Namun,  imbuhnya, kabut yang disebabkan oleh polusi udara selama musim kemarau dapat mengganggu pengamatan hujan meteor tersebut. (Ant/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat