visitaaponce.com

Dalang Cilik Yusuf Wikrama Tungga asal Semarang Ingin Lestarikan Seni Wayang

Dalang Cilik Yusuf Wikrama Tungga asal Semarang Ingin Lestarikan Seni Wayang
Dalang cilik Yusuf Wikrama Tungga sedang berlatih dengan mentornya.(Ist)

SENI budaya asli tradisi Indonesia, wayang merupakan warisan budaya Indonesia yang jadi kebanggaan. Namun peminat seni tradisi wayang kian memudar di tengah gempuran budaya asing dan melesatnya kemajuan teknologi.

Tetapi ternyata tak berlaku bagi Yusuf Wikrama Tungga, bocah kelahiran Semarang, 7 Juni 2015. Kendati baru berusia 8 tahun, Yusuf ternyata piawai menjadi dalang cilik dan memainkan seni pertunjukan wayang kulit dengan apik.

Bersekolah di SD Hidayatullah Semarang dan duduk di kelas 3 tetap membuatnya menjadi anak yang menyukai bermain gim dan berinteraksi dengan teman-temannya seperti generasi Alpha lainnya.

Baca juga: Festival Wayang Dunia 2023 Dibuka di Taman Kota Denpasar

Menjadi dalang menjadi cita-cita Yusuf sejak jatuh cinta dengan pertunjukan wayang kulit di RRI Semarang, dua tahun lalu.

Sejak saat itulah Yusuf selalu menonton pagelaran wayang di Semarang dan selalu membawa koleksi wayangnya kemanapun ia pergi.

Sebelum Tidur Dibacakan Album Kisah Wayang

 Tak ketinggalan, setiap malam sebelum tidur, sang bunda, Putranti Laksitareni, diminta untuk membacarakan Album Kisah Wayang sebagai pengantar tidur.

Merasa semakin penasaran dan tertarik dengan Wayang, Yusuf meminta dengan serius untuk belajar dan minta dicarikan sanggar pada Sang Bunda.

Baca juga: Pentas Wayang Kulit Selasa Kliwon di Klaten Dibanjiri Penonton

Meskipun terkejut dan heran dengan permintaan putranya, Putranti pun langsung merespons positif dan mencarikan sanggar untuk Yusuf.

Pasalnya, baik orangtua Yusuf dan keluarga besarnya tidak ada yang berasal dari kalangan seni tradisi. Pencarian sanggar pun berakhir saat Yusuf mulai bergabung di Sanggar Sindhu Laras Bocah Semarang setahun lalu.

“Orang tua mempunyai peran penting dalam suksesnya bakat anak. Bagaimana saya mendampingi Yusuf konsisten latihan. Mendorong dia untuk tetap bersemangat pada kegiatan yang dia pilih," tutur Putranti yang mendukung penuh Yusuf untuk mendalami kemampuannya menjadi dalang dalam keterangan, Selasa (15/8).

"Jadi waktu, tenaga dan perhatian orang tua ini menjadi beberapa hal yang memotivasi anak untuk terus berlatih,”ucap Putranti.

Baca juga: Pekan Wayang Indonesia Jaga Wayang Lestari dan Perkokoh NKRI

Sanggar ini dikenal mencetak pedalang cilik berprestasi karena kerap menang, salah satunya dalam agenda Festival Dalang Anak 2022 yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.

Teman-teman Yusuf yang berada di sanggar ini berhasil menyabet tiga juara pada lomba dalang anak.

Ikuti Latihan Secara Intensif

Rutin berlatih setiap minggu bahkan sempat mengikuti latihan intensif saat liburan kemarin untuk memperkaya teknik main. Beberapa teknik bermain wayang yang sudah dikuasai yaitu teknik sabetan perang wayang kulit dan Laras Slendro Patet Nem. Selain itu Yusuf juga fasih pada suluk-suluk wayang.

Melestarikan seni wayang dan menjadi dalang kini menjadi keinginan terbesar Yusuf.

 Menurutnya, melalui wayang maka ada banyak nilai-nilai kehidupan yang dipelajari jadi tidak hanya sekadar cerita dongeng yang seru.

Selain itu, wayang juga membuat Yusuf bisa belajar mengenai tuntunan hidup seperti nilai menghormati, gotong royong dan sopan santun yang juga bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.

Mau Jadi Dalang Seperti Ki Anom Suroto

“Saya mau jadi dalang seperti Ki Anom Suroto, saya juga mau bisa main wayang sampai ke Luar Negeri dan mengenalkannya biar semua tahu dan suka karena semua ceritanya mengajarkan hal yang bagus,”ucapnya polos.

Mengenai seni pertunjukan wayang, Yusuf telah menguasai beberapa lakon seperti Sang Gatot Kaca, Rahwana Lapar, dan Gatotkaca Satriya. Yusuf cenderung suka memainkan Wayang Kulit Contemporary; yaitu perpaduan cerita wayang tradisional dengan penggunaan bahasa campuran Jawa – Indonesia sehingga mudah dipahami oleh penonton sebayanya.

Baca juga: Silaturahmi Kebangsaan Anies di Ponorogo sambil Nonton Wayang Kulit

Meskipun melakukan modifikasi pada cerita, Yusuf tidak meninggalkan pakem-pakem Wayang Kulit yang ada . Dalam menekuni hobinya menjadi dalang, Yusuf sudah sering tampil di berbagai acara budaya yang ada di Semarang.

Salah satu pagelaran terbesarnya yaitu saat perayaan 1 Muharram di Gunung Santri Semarang pentas bersama 7 dalang lain yang berusia lebih tua. Pagelaran tersebut sukses ditonton lebih dari 400 tamu undangan.

Selain itu, undangan untuk tampil di berbagai kegiatan budaya sekolah juga meminta Yusuf untuk menampilkan kepiawaiannya menjadi dalang.

Saat ini Yusuf pun terus memperkaya keahliannya bermain dan siap untuk mewakili sekolah dalam lomba Karawitan dan Pedalangan.

 Bagi yang ingin melihat penampilan Yusuf memainkan wayang maka dapat menyaksikan aksinya pada tanggal 19 Agustus 2023 jam 19.30 di Mentari TV atau bisa melalui streaming via vidio.com. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat