visitaaponce.com

Doa dan Tata Cara Salat Istisqa untuk Meminta Hujan, Sesuai Sunnah Rasulullah

Doa dan Tata Cara Salat Istisqa untuk Meminta Hujan, Sesuai Sunnah Rasulullah
Warga dan kalangan pegawai di lingkungan Pemkab Cianjur, Jawa Barat, melaksanakan salat Istisqa di Alun-alun, Senin (21/8).(MI/Benny Bastiandy)

MUSIM kemarau telah menyebabkan sejumlah bencana di Tanah Air seperti kekeringan yang berkepanjangan, krisis air bersih, polusi udara hingga meningkatnya penyakit pernafasan (ISPA). Umat islam di sejumlah daerah pun mulai melakukan salat Istisqa.

Salat istisqa adalah salat meminta hujan. Apa keutamaan dari salat istisqa? Bagaimana cara melakukan salat istisqa dan apa saja doa yang harus dibaca? Berikut ini penjelasan Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten M Ishom El Saha.

"Sesuai dengan namanya, al-istisqa ialah meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya). Para ulama Fikih mendefinisikan salat Istisqa sebagai salat Sunnah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan," kata M Ishom, seperti dikutip dari laman Kementerian Agama.

Baca juga : Kekeringan Melanda, Warga Cianjur Serentak Gelar Salat Istisqa

Salat istisqa' telah dipraktikkan di zaman Rasulullah Saw. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. disebutkan:

Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rekaat bersama kita tanpa azdan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah Swt dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya (HR. Imam Ahmad).

 

Waktu pelaksanaan salat Istisqa

 

Adapun waktu pelaksanaan salat istisqa' adalah di siang hari, sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari istri beliau, Aisyah Ra.

Dalam hadits ini Rasulullah Saw mengerjakan salat istisqa' setelah matahari muncul di atas permukaan bumi, seperti waktu dimulainya salat Idul Fitri atau idul Adha. Para ulama berpendapat salat istisqa' dapat dikerjakan hingga sore hari, asalkan tidak pada waktu diharamkan mengerjakan salat, yaitu pas matahari di atas kepala dan pas terbenam matahari.

 

Tata cara salat istisqa

 

Sedangkan tata cara isalat Istisqa' adalah sebagai berikut :

1. Imam dan makmum berkumpul di tanah lapang untuk mengerjakan salat secara berjamaah.

2. Imam dan makmum tanpa didahului azdan dan iqamat berniat membaca niat salat istisqa'

أصلي سنة الاستسقاء ركعتين مستقبل القبلة اماما/ماموما لله تعالى

Ushalli sunnatal istisqo’i rak‘ataini ma’muman lillahi ta‘ala.

Artinya :

“Aku menyengaja salat sunnah minta hujan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.

 

3. Sesudah takbiratul ihram, imam dan makmum melakukan takbir 7 x pada rekaat pertama, dan 5 x takbir pada rekaat kedua.

4. Pada tiap-tiap rakaatnya imam membaca surat al-fatihah dan satu surat pendek secara jelas yang dapat didengarkan oleh para makmum. Dilanjutkan dengan rujuk, dua sujud dan duduk di antara dua sujud.

5. Pada rekaat kedua setelah sujud, imam dan makmum melakukan duduk tahiyyat akhir dan membaca bacaan tahiyyat, tasyahhud, dan salawat seperti yang dibaca dalam salat wajib. Diakhiri dengan bacaan salam dengan menolehkan wajah dan kepala ke kanan dan ke kiri.

6. Imam menyampaikan khutbah dan didengarkan oleh jamaah yang hadir. Khutbah salat istisqa' terdiri dari dua khutbah yang disampaikan khatib dengan cara berdiri dan sekali duduk di antara kedua khutbah.

Rukun khutbah dan tatacaranya dalam salat istisqa' sama dengan yang dilakukan khatib sesudah salat Id. Diantaranya membaca takbir 9 x pada khutbah pertama dan takbir 7 x pada khutbah kedua.

 

Sunnah dalam salat istisqa

 

Dalam materi khutbah dianjurkan khatib mengajak umat Islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.

Tiap-tiap mengakhiri khutbah pertama dan khutbah kedua, khatib disunnahkan membaca doa dengan cara dirinya membalikkan badan dan membelakangi jamaaah untuk menghadap kiblat, menukar posisi selendang sorban di pundaknya, seraya mengangkat kedua tangannya.

 

Doa khotbah Salat Istisqa

 

Adapun doa yang dipanjatkan pada penghujung khotbah salat istisqa' yang pernah dibaca Rasulullah Saw adalah sebagai berikut:

1- ((اللهم اسقنا، اللهم اسقنا، اللهم اسقنا))، وفي لفظ: ((اللهم أغثنا، اللهم أغثنا، اللهم أغثنا))

 

2 – ((اللهم اسقنا غيثًا مغيثًا، مريعًا، نافعًا غير ضار، عاجلاً غير آجل))

 

3 – ((الحمد لله رب العالمين، الرحمن الرحيم، ملك يوم الدين، لا إله إلا الله يفعل ما يريد، اللهم أنت الله لا إله إلا أنت الغني ونحن الفقراء، أنزل علينا الغيث واجعل ما أنزلت لنا قوة وبلاغًا إلى حين))

 

4 – ((اللهم اسق عبادك، وبهائمك، وانشر رحمتك، وأحيي بلدك الميت))

 

5 – ((اللهم اسقنا غيثًا مريئًا مريعًا طبقًا عاجلاً غير رائث ، نافعًا غير ضار))

 

Demikian penjelasan tentang salat istisqa' beserta doa dan tatacaranya. Semoga informasi ini bermanfaat. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat