visitaaponce.com

Pengertian Prolog serta Jenis, Fungsi, dan Perbedaannya dengan Epilog

Pengertian Prolog serta Jenis, Fungsi, dan Perbedaannya dengan Epilog
Dalam suatu cerita prolog memiliki peran penting. Berikut pengertian apa itu prolog.(pexels)

PROLOG adalah bagian pengantar suatu naskah cerita. Prolog merupakan salah satu struktur naskah drama. Nah, nantinya naskah drama akan disajikan dalam bentuk pementasan adegan alias pementasan drama yang sesungguhnya. Prolog akan berperan penting dalam menyiapkan pikiran penonton drama atau film.

Kalau pembaca atau penonton melewatkan suatu prolog, mereka mungkin akan kehilangan keseluruhan cerita. Pasalnya, prolog berfungsi untuk membantu mengetahui cerita apa yang akan disajikan.

Apa saja isi dan contoh prolog? Berikut penjelasan prolog termasuk jenis, contoh, cara membuat hingga perbedaan prolog dengan epilog dan dialog.

Baca juga: Lirik dan Terjemahan Lagu 'The Reason' Hoobastank yang Viral, Tayang 1 Miliar di Youtube

Pengertian

Mengutip e-book Terampil Bermain Drama karya Asul Wiyanto, prolog adalah sinopsis atau kata-kata pendahuluan dalam lakon drama. Isi dari prolog yaitu bisa perkenalan tokoh, suatu peristiwa serta konflik yang akan terjadi dalam cerita.

Baca juga: Pengertian Sinopsis serta Ciri, Tujuan, dan Cara Membuat

Secara umum, prolog juga bisa didefinisikan sebagai pembuka dalam drama atau sandiwara, musik, hingga pidato. Sementara, dalam naskah drama prolog sebagai penjelasan awal cerita.

Sutji Harijanti dalam modul Kemdikbud Bahasa Indonesia Kelas XI, pengertian prolog adalah adegan pembuka drama yang berisi kata-kata pengantar maupun latar belakang cerita. Prolog biasanya disampaikan tokoh tertentu atau seorang dalang.

Sebuah prolog ditulis penulis sebagai bagian dari cerita. Namun, prolog juga bisa ditulis orang lain.

Dikutip dari laman studiobinder, karakteristik prolog yang baik adalah bisa berdiri sendiri dan mencerminkan esensi sebuah drama atau film. Prolog sering digunakan untuk eksposisi, di mana prolog menjelaskan cerita dengan memberi pembaca/penonton beberapa informasi latar belakang, tentang apa yang terjadi dalam cerita.

Jenis

Berdasarkan penyajiannya, prolog dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Umumnya, jenis prolog disesuaikan dengan penyajian lakon, sarana, dan keberadaan naskah. Berikut ini merupakan beberapa jenis penyajian prolog dalam sebuah lakon:

1. Tragedi

Tragedi merupakan satu di antara jenis drama yang berisi cerita penuh kesedihan. Sepanjang jalannya cerita, penonton akan menyaksikan tokoh atau pelaku utama akan mengalami kegagalan yang biasanya berujung dengan duka atau kematian.

Jenis drama tersebut biasanya akan membuat penonton seolah-olah ikut merasakan kesedihan yang dialami tokoh utama.

2. Komedi

Komedi merupakan jenis drama yang menggambarkan suasana sukacita yang biasanya berisi lelucon. Jenis drama ini menjadi satu di antara yang cukup digemari semua kalangan.

Hal itu karena cerita dan adegan yang disajikan akan menimbulkan tawa penonton. Kendati demikian, drama komedi tidak sama seperti acara lawak, sehingga masih sesuai dengan kaidah atau unsur drama.

3. Melodrama

Melodrama merupakan jenis drama yang dialognya diucapkan dengan iringan melodi atau musik. Jenis drama ini berasal dari drama opera yang kemudian dikembangkan menjadi aliran tersendiri dengan iringan peralatan musik.

4. Opera

Opera adalah drama yang dialognya diiringi dengan musik. Adapun lagu yang dinyanyikan pemain satu biasanya berbeda dengan pemain lain. Bentuk dari drama ini lebih mementingkan musik dan nyanyian. Sementara para tokoh yang terlibat hanya sebagai sarana untuk menggambarkan suasana dalam cerita.

Fungsi 

Prolog dalam sebuah karya sastra memiliki peranan cukup penting. Adanya prolog, sebuah cerita bisa menjadi semakin menarik karena membuat penasaran bagi pembaca atau penonton. Secara umum, beberapa fungsi prolog dalam sebuah karya sastra ialah seperti berikut:

  • Menarik perhatian pembaca serta membuat mereka semakin penasaran dengan isi cerita.
  • Sebagai kata pembuka atau pendahuluan suatu karya sastra.
  • Memperkenalkan para tokoh, pemeran, konflik, dan sinopsis lakon suatu cerita.

Perbedaan prolog dan epilog

Biasanya, dalam sebuah teks naskah drama akan ada struktur yang terdiri dari prolog, dialog, dan epilog. Apa perbedaannya? Perbedaan prolog dan epilog ada pada letaknya. Prolog letaknya di awal cerita, sementara epilog ada di akhir sebagai penutup cerita. Isi epilog yaitu kata penutup atau kesimpulan yang bisa diambil dari cerita yang disajikan.

Fungsi prolog adalah menjelaskan atau menerangkan situasi, sedangkan epilog berfungsi mengungkap penegasan tata nilai, peristiwa-peristiwa moral maupun refleksi dalam kehidupan.

Sementara, dialog berfungsi untuk menyampaikan jalan cerita melalui percakapan tokoh yang ada di dalamnya. Biasanya, dialog ditulis dengan diawali tokoh yang berlakon atau berbicara.

Setiap dialog akan mencerminkan suatu tindakan, konflik atau suatu kejadian dalam cerita. Ciri-ciri dialog dalam naskah yaitu ada tanda titik dua (:) sebagai pemisah antara pelaku dengan kalimat yang diucapkan. Namun, ada juga beberapa naskah drama yang telah diadaptasikan dalam bentuk paragraf.

Drama diawali dengan sebuah prolog sebagai pengantar dan epilog sebagai penjelasan akhir ceritanya. Dikutip dari e-Modul Kemdikbud Seni Budaya Teater oleh Dra. Nurokhmah, kata ganti pertama dan kedua digunakan dalam dialog, sedangkan kata ganti ketiga digunakan dalam prolog dan epilog.

Cara Membuat

Prolog digunakan salah satunya agar pembaca semakin penasaran dengan isi cerita. Oleh karena itu, prolog yang baik adalah yang mampu membuat pembaca tertarik untuk membacanya. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat prolog:

  1. Cari bagian dari konflik yang paling menarik agar pembaca semakin penasaran.
  2. Buatlah prolog dengan singkat dan sederhana agar pembaca mudah memahami cerita tersebut.
  3. Sesuaikan prolog berdasarkan jenis naskah atau drama.
  4. Sebaiknya, prolog tidak terikat sama sekali dengan chapter 1 dalam cerita.

Contoh 

Prolog "Kisah Belle dan Si Buruk Rupa" (diadaptasi M Sinar Hadi)

Di negara Perancis pada era Rococo, ada seorang penyihir yang menyamar menjadi pengemis. Penyihir itu tiba di sebuah pesta istana dan menawarkan kepada tuan rumah yakni seorang pangeran berhati dingin, setangkai mawar sebagai ganti untuk tempat berteduh.

Sayangnya, pangeran itu menolak tawaran pengemis itu. Setelah ditolak oleh sang pangeran, ia langsung mengutuknya menjadi makhluk buruk rupa dan para pelayan pangeran itu menjadi perabotan rumah tangga. Penyihir itu juga menghapus seluruh isi istana dari memori orang-orang yang mereka sayangi.

Tidak hanya itu, ia juga memberikan sang pangeran mawar yang telah disihir. Mawar itu akan memperingatkannya, bahwa jika dia tidak bisa belajar mencintai seseorang dan balas dicintai seseorang sebelum kelopak terakhir gugur, dia dan para pelayannya tidak akan bisa menjadi manusia lagi untuk selamanya. Tragis, tragis dan tragis ...

Prolog Film Terminator

Pada tahun 2029 di Los Angeles: mesin-mesin bangkit dari abu kebakaran nuklir yang mirip seperti robot. Mereka lalu berperang untuk memusnahkan umat manusia, selama beberapa dekade. Tapi, pertempuran terakhir tidak akan terjadi di masa depan. Itu akan diperjuangkan di sini, di masa sekarang yakni masa kita. Malam ini...Terminator.

Penjelasan:

Dari prolog di atas, film Terminator dibuka dengan prolog pendek, namun terdengar seru. Prolog tersebut menunjukkan dunia masa depan, di mana prolog mempersiapkan penonton untuk keseluruhan film.

Prolog itu menjelaskan perang antara manusia dan mesin pada perjalanan waktu. Film Terminator selanjutnya diperluas dengan prolog mereka sendiri tentang keadaan Los Angeles pada 2029. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat