Ini Penyebab CPR Pada Perempuan Jarang Dilakukan
![Ini Penyebab CPR Pada Perempuan Jarang Dilakukan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/7b2c819497ce0fbe2f84337822a09c90.jpg)
ORANG-ORANG yang berada di sekitar cenderung kurang mau memberikan CPR atau nafas buatan kepada perempuan yang mengalami serangan jantung di tempat umum daripada pria. Kondisi itu yang menyebabkan lebih banyak perempuan meninggal akibat darurat kesehatan umum ini, demikian kata para peneliti.
Cardiopulmonary resuscitation (CPR) adalah tindakan yang menggabungkan pernapasan mulut-ke-mulut dan tekanan dada untuk memompa darah ke otak seseorang yang jantungnya berhenti berdetak. CPR potensi untuk menunda kematian sampai bantuan medis tiba.
Dalam penelitian yang akan disajikan dalam konferensi medis di Spanyol minggu ini, namun belum melalui proses peer-review, sekelompok dokter Kanada berusaha memahami bagaimana para saksi memberikan CPR dengan cara yang berbeda kepada pria dan perempuan.
Baca juga: Mengenal Serangan Jantung dan Tips Pencegahannya
Mereka menganalisis data serangan jantung yang terjadi di luar rumah sakit di Amerika Serikat dan Kanada antara tahun 2005 dan 2015, yang melibatkan hampir 40.000 pasien. Secara keseluruhan, hanya 54% dari pasien yang mendapatkan CPR dari para saksi.
Ketika serangan jantung terjadi di tempat umum, seperti di jalanan, hanya 61% perempuan yang mendapatkan CPR dari para saksi, dibandingkan dengan 68% pria.
Baca juga: Pusing Bisa Menjadi Salah Satu Indikasi Aritmia
Alexis Cournoyer, seorang dokter gawat darurat di Hopital du Sacre-Coeur de Montreal yang memimpin penelitian ini, mengatakan kepada AFP kesenjangan ini meningkatkan risiko kematian perempuan setelah mengalami serangan jantung.
Menurut American Heart Association, serangan jantung adalah salah satu penyebab utama kematian, dengan lebih dari 350.000 kasus terjadi hanya di Amerika Serikat setiap tahun. Penelitian sebelumnya menunjukkan hanya sekitar 10% orang yang mengalami serangan jantung mendadak di luar rumah sakit yang berhasil selamat.
Hambatan Pengenalan
Para peneliti berusaha mencari alasan dari kesenjangan gender ini. "Salah satu teori adalah para saksi di tempat umum mungkin merasa enggan untuk menyentuh area dada perempuan tanpa izin," ujar Cournoyer.
Para peneliti juga mengevaluasi apakah faktor usia memainkan peran dalam hal ini, namun hasilnya menunjukkan perempuan kurang mungkin mendapatkan CPR daripada pria dari para saksi, tanpa memandang usia mereka.
Cournoyer mengemukakan kemungkinan lain adalah "hambatan pengenalan" terhadap perempuan yang mengalami serangan jantung, yang sering kali digambarkan sebagai sesuatu yang hanya terjadi pada pria.
Sebelum mengalami serangan jantung, pria lebih mungkin merasakan nyeri dada, yang sering digambarkan dalam media, sementara perempuan lebih cenderung mengalami sesak napas, sesuai dengan hasil studi yang diterbitkan bulan lalu dalam Lancet Digital Health.
Cournoyer menyatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mencerahkan penyebab kesenjangan antara pria dan perempuan, terutama melibatkan data tentang jenis kelamin dari mereka yang memberikan CPR.
Penelitian ini, yang rencananya akan diterbitkan dalam jurnal yang telah melalui proses peer-review, akan dipresentasikan dalam Kongres Kedokteran Darurat Eropa 2023 di Barcelona. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Hambatan Pengenalan
Terpapar Polusi Udara Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Wisatawan Meninggal Dunia setelah Naik Banana Boat di Trenggalek
Atlet China Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung, Mengapa Bisa Terjadi?
Langkah Maju dalam Pertolongan Pertama Henti Jantung
Jantung Berhenti Mendadak, Apa Penyebabnya?
Tak Hanya Serangan Jantung, Penyakit Ini Juga Bisa Akibatkan Kematian Mendadak pada Seseorang
Peneliti Kembangkan Komputer yang Mampu Pahami Emosi Manusia
Peneliti OceanX Temukan Rangkaian Gunung Bawah Laut Indonesia
Ini yang Harus Diketahui Orangtua Ketika Anak Perempuannya Alami Menstruasi Lebih Awal
Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Data Genomik Kesehatan Global
Bea Cukai Gratiskan Bea Masuk Barang Impor untuk Keperluan Penelitian, Ini Prosedurnya
Mengapresiasi Mindfulness
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap