Penelitian Dampak Mikroplastik di Udara terhadap Kesehatan Perlu Digencarkan
![Penelitian Dampak Mikroplastik di Udara terhadap Kesehatan Perlu Digencarkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/a4a8070860becae6eeb181bb09d7ff2b.jpg)
Penelitian mengenai dampak mikroplastik di udara terhadap kesehatan perlu digencarkan. Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan ada empat hal yang perlu diteliti mengenai hal itu.
Pertama, apakah ada kemungkinan dampak jangka panjang seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), fibrosis paru, emifesma dan lain sebagainya.
“Lalu bagaimana dampak nano mikroplastik yang dari paru mungkin menyebar melalui peredaran darah. Apakah karena masuk ke peredaran darah dapat menimbulkan dampak pada organ lain selain paru?” tutur Tjandra dalam keterangan resmi, Jumat (6/10).
Selain itu, bagaimana dan berapa lama mekanisme pernapasan membersihkan diri dari polusi mikroplastik itu. Tjandra melanjutkan, mikroplastik di udara telah dilaporkan di berbagai negara seperti Tiongkok, Inggris dan Jepang. Namun, hingga kini Indonesia masih belum memiliki data terkait hal itu.
Ia membeberkan bahwa mikroplastik merupakan bagian dari polusi, baik di air, yang dapat terminum atau termakan maupun di udara yang dapat terhirup masuk ke saluran napas dan paru.
“Data ilmiah jelas menunjukkan ditemukannya mikroplastik pada dahak dan bahkan jaringan paru manusia. Ini karena ukuran partikelnya kecil sehingga dapat masuk jauh ke dalam paru-paru,” beber dia.
Ia menjabarkan, bentuk dan konsentrasi pencemaran udara akibat mikroplastik dapat dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat, aktivitas antorpogenik dan situasi meterologi setempat.
“Harus diakui bahwa penelitian dampak kesehatan paru akibat mikroplastik masih amat terbatas, sehingga jenis penyakit pasti masih belum dapat ditentukan,” ujarnya.
Namun, menurut Tjandra, ada lima mekanisme kerusakan dalam paru yang dapat terjadi, yakni peradangan, sitotoksitas, disfungsi barier epitel, redox imbalance dan kemungkinan efek sinergi dengan alergen secara umum. (Z-11)
Terkini Lainnya
3 Juli Hari Apa? Yuk Kita Peringati dan Terapkan Sehari-hari
PBB Ingatkan Daur Ulang Plastik tidak Cukup Tekan Pencemaran
40% Masyarakat Indonesia Belum Miliki Akses Pelayanan Pengumpulan Sampah
Jumlah Timbulan Sampah Plastik RI Naik Signifikan
Inisiatif Blibli Cinta Bumi Jadikan Java Jazz Festival 2023 Jadi Event Ramah Lingkungan
Bicara Udara dan BRIN Berkolaborasi Tangani Polusi Udara
Udara Buruk Jakarta Picu Depresi Anak-Remaja di Masa Mendatang
Waspadai Polusi dalam Ruangan Ancam Kesehatan
Kamis (4/7), Kualitas Udara Jakarta Peringkat Tiga Terburuk di Dunia
Pajanan Timbel Jangka Panjang Ganggu Tumbuh Kembang Anak
Ini Dampak Buruk Polusi Udara terhadap Tumbuh Kembang Anak
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap