Orangtua Harus Pahami Penyebab Stunting
![Orangtua Harus Pahami Penyebab Stunting](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/a32aff4c6e8cc0cd554f22da7a076ef7.jpg)
ANGGOTA Komisi IX DPR Putih Sari menyampaikan agar para orangtua memahami penyebab terjadinya stunting yang salah satunya karena kesalahan pola asuh anak.
"Stunting terjadi bukan karena kemiskinan atau ekonomi keluarga saja. Ada sejumlah faktor lain yang menjadi penyebabnya," kata Putih Sari seperti dilansir dari Antara, Rabu (11/10).
Putih Sari mengingatkan, agar para orangtua dapat memahami penyebab terjadinya stunting serta melakukan upaya pencegahan agar program percepatan penurunan stunting bisa lebih maksimal.
Menurut dia, sunting terjadi bukan karena faktor kemiskinan atau ekonomi keluarga, tapi juga disebabkan kurangnya perhatian orangtua dan kesalahan pola asuh.
Baca juga: Tuberkulosis Jadi Salah Satu Penyebab Stunting
Selain kekurangan gizi dan kesalahan pola asuh, katanya, salah satu penyebab stunting adalah tidak menerapkan program KB di keluarga. Sebab, dengan tidak ber-KB maka angka kelahiran anak di keluarga tidak bisa direncanakan.
Dikatakannya, kehamilan yang terlalu dekat dan tidak terencana juga bisa jadi penyebab stunting.
"Apalagi jika kesehatan ibu terganggu karena terlalu sering melahirkan, sudah pasti pola asuhnya tidak maksimal dan bisa jadi anaknya nanti jadi stunting," katanya.
Putih Sari menyampaikan kalau penyebab stunting tersebut harus dipahami oleh para orangtua, agar mereka bisa lebih waspada terhadap penyebab terjadinya stunting.
Baca juga: Natuna Kampanyekan Bumil Sehat Cegah Stunting
Sementara, Sekretaris BKKBN Jawa Barat Irfan Indriastono mengatakan bahwa ciri-ciri anak stunting bisa di lihat sejak kelahirannya.
Setidaknya, ada dua ciri-ciri kondisi stunting yang harus diwaspadai orangtua, yakni ketika dilahirkan berat badannya kurang dari 2,5 kilogram dan tinggi badannya di bawah 48 centimeter.
"Ketika di lingkungan kita ada yang melahirkan dengan dua ciri tersebut, lebih baik diinformasikan kepada petugas KB di wilayahnya atau kepada pemerintah desa untuk segera ditindaklanjuti," kata Irfan menambahkan," kata Irfan. (Z-6)
Terkini Lainnya
6 Cara Mengajarkan Kesabaran pada Anak
Parents, Tak Perlu Merasa Bersalah Biarkan Anak Screen Time
Dear Orangtua, Kenali Gejala dan Dampak dari Gangguan Anak Alergi Susu Sapi
Tips Mengurangi Stres Menjelang Hari Pertama Anak Sekolah
Orang Tua Perkenalkan Varian Minuman API Terbaru Kepada Pengunjung Java Jazz 2024
Faktor Risiko dan Kebiasaan yang Picu Stroke pada Usia di Bawah 45 Tahun
Ramalan Zodiak Gemini Hari ini 3 Juli 2024: Jangan Bosan untuk Belajar
Avrist Assurance Gelar health Talk Hadirkan Komika Ridwan Remin dan Pukovisa Prawiroharjo
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
9 Manfaat Buah Pala bagi Kesehatan Tubuh, ini Kandungannya
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
Raih Akreditasi Paripurna, PT. Nayaka Era Husada Berhasil Kelola 6 Klinik PT.HM Sampoerna
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap