visitaaponce.com

Trah Sultan HB II Minta Inggris Kembalikan Manuskrip Geger Sepehi

Trah Sultan HB II Minta Inggris Kembalikan Manuskrip Geger Sepehi
Keluarga besar trah Sultan Hamengkubuwono II menuntut Inggris mengembalikan manuskrip Geger Sapehi.(HO)

UPAYA untuk mendapatkan kembali aset-aset bersejarah terutama manuskrip milik Keraton Yogyakarta yang dirampas Inggris saat Geger Sepehi Juni 1812 (Geger Sepoy), terus dilakukan keluarga besar trah (keturunan) Sultan Hamengkubuwono II (Sultan HB II) atau Raden Mas Sundoro. Sekitar 40 manuskrip milik Keraton Yogyakarta milik Sri Sultan HB II saat ini berada di Inggris.

Fajar Bagoes Poetranto yang mewakili keluarga besar Trah Sultan HB II mengatakan manuskrip yang dibawa pihak Inggris antara lain, Serat Keramat Kangjeng Kyai Suryorojo. Ada pula Babad Sepei, Babad Segaluh, Babad Sengkala, Babad Giyanti Brangtakusuman, Serat Arjunawijaya, Serat Ramabadra Jawi.

"Manuskrip-manuskrip tersebut dapat menjadi sarana untuk mempelajari sejarah masa lalu khususnya Keraton Yogyakarta dan masyarakat Jawa di Yogyakarta," jelas Bagoes dalam keterangan yang diterima, Rabu (11/10).

Menurut Bagoes, keluarga besar trah HB II berharap perjuangan yang dilakukan untuk mengembalikan manuskrip-manuskrip tersebut mendapat dukungan pemerintah daerah maupun pusat. Ia menegaskan, manuskrip-manuskrip tersebut adalah hak intelektual Sultan HB II.

"Manuskrip-manuskrip itu adalah milik bangsa Indonesia, khususnya Keraton Yogyakarta. Apalagi Pemerintah Inggris disebutkan pernah pernah ingin mengembalikan semua naskah kuno tersebut kepada Indonesia pada saat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dipimpin oleh Fuad Hasan," ungkap Bagoes.

"S aya berharap langkah kami ini diikuti juga oleh anak bangsa Indonesia lainnya untuk mengambil aset-aset yang dibawa pihak asing saat menjajah Indonesia. Kami sudah menyurati pihak Inggris dan kami sangat berharap Raja Inggris, Charles dapat membantu untuk mengembalikan manuskrip asli milik HB II. Saya juga berharap pula Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Kedutaan Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris membantu niat baik kami,' sambungnya.

Lebih jauh, Bagoes mengatakan Trah Sultan HB II melalui Yayasan Vasiatii Socaning Lokika bekerjasama dengan Yayasan Kapuk Salamba Arga tengah menyiapkan berbagai fasilitas untuk pemeliharaan manuskrip-manuskrip tersebut. Ahli filologi, KRT Manu J Widyaseputra yang juga pendiri Yayasan Kapuk Salamba Arga menegaskan bahwa langkah yang dilakukan keluarga besar Trah Sultan HB II untuk mengembalikan manuskrip asli milik HB II perlu mendapat dukungan. Pihaknya melalui Yayasan Kapuk Salamba Arga selalu siap membantu. (RO/R-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat