Pemerintah Diminta Dukung Upaya Pengembalian Aset dan Manuskrip HB II
![Pemerintah Diminta Dukung Upaya Pengembalian Aset dan Manuskrip HB II](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/fe824ccfbc13e86df17aa7fece52e034.jpeg)
KETURUNAN (trah) Sultan Hamengkubuwono (HB) II meminta pemerintah mendukung upaya pengembalian aset-aset dan manuskrip milik HB II yang dirampas Inggris saat peristiwa Geger Sepehi pada 1812. Upaya tersebut dilakukan dengan mengajukan gugatan ke pengadilan internasional.
"Kami akan terus memperjuangkan untuk dikembalikannya harta dan manuskrip asli milik HB II kepada kami sebagai ahli waris. Kami berharap capres Prabowo Subianto yang juga merupakan keturunan HB II, dapat mendukung gugatan kami. Kami membutuhkan dukungan pemerintah untuk memproses gugatan ini," kata Fajar Bagoes Poetranto, perwakilan Trah HB II, dalam keterangan yang diterima, Senin (19/2).
Bagoes menambahkan aset dan manuskrip yang dirampas sangat dibutuhkan untuk mengajukan HB II sebagai pahlawan nasional. Ditegaskan Bagoes, pihak Kerajaan Inggris harus bertanggung jawab untuk mengembalikan 7.500 manuskrip yang ada di berbagai museum di London Inggris.
Baca juga : Trah HB II Tagih Aset Keraton Yogya yang Dirampas Inggris saat Geger Sepehi
"Aset manuskrip harus dikembalikan dalam bentuk aslinya bukan dalam bentuk digital. Dan, kami minta manuskrip asli tersebut dikembalikan kepada kami selaku keturunan HB II untuk kebutuhan syarat pengajuan HB II sebagai pahlawan nasional. Itu adalah hak intelektual eyang kami, HB II," tegasnya.
Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) periode 2004-2007, Prof Makarim Wibisono juga mendukung upaya untuk mengembabalikan aset-aset dan ribuan manuskrip milik HB II yang saat ini berada Inggris. Ia berharap pemerintah khususnya Menteri Luar Negeri dapat segera membicarakan hal ini dengan Inggris. "Pengembalian manuskrip ini justru bisa memperkuat hubungan kerja sama antara kedua negara, antara Indonesia dan Inggris," ujarnya.
Dukungan yang sama juga datang dari Suharno atau lebih dikenal dengan nama pena Sabda Pewaris Nusantara, Surya Kelana yang sedang menggarap film “The King of Nusa, Surya Raja 1812”. "Selama ini Kerajaan Inggris masih mengabaikan berbagai keputusan hukum internasional tentang Repatriasi (Hak Kekayaan Inteletual seni dan Budaya) dan hanya mengembalikannya dalam bentuk foto digital saja. Padahal peristiwa Geger Sapehi 1812 itu telah merampas semua harta kekayaan Keraton Ngayogyakarta. Jadi seharusnya dikembalikan dalam bentuk asli bukan digital. Manuskrip ini juga berguna untuk memperkenalkan sejarah kepada generasi penerus bangsa," ujarnya. (RO/R-2)
Terkini Lainnya
Keraton Yogyakarta Kembangkan Deep Experience Tourism
Tidak Ada Rayahan Gunungan, Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Sawal dengan 2 Gunungan Jaler
Keluarga Trah Sultan Hamengkubuwono II Berharap Presiden Terpilih Dukung Pengembalian Aset
Sri Sultan HB X Nyoblos di TPS 12 Panembahan Dekat Keraton Yogyakarta
Setelah Jokowi, Ketua Umum PBNU Gus Yahya Sambangi Sri Sultan Hamengkubuwono
Prancis Berupaya Keras Melakukan Repatriasi Karya Seni Afrika
Kota Kuno yang bisa Menjembatani Keretakan Hubungan Turki-Armenia
Sejumlah Lukisan Dinding Ditemukan di Bekas Reruntuhan Kota Kuno Romawi
Seorang Pria Jerman Diduga Curi Artefak Kuno dari Timur Tengah
New York, jadi Pusat Perdagangan Benda Seni Ilegal
Lebih dari 50 Situs Bersejarah Ukraina Rusak Akibat Invasi Rusia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap