New York, jadi Pusat Perdagangan Benda Seni Ilegal
![New York, jadi Pusat Perdagangan Benda Seni Ilegal](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/fd06f3bc3eca7cb73f38eef86b6e8352.jpg)
Jaksa penuntut di New York menyita ratusan artefak tak ternilai yang dijarah dari seluruh dunia, yang membuat kota itu mendapatkan reputasi sebagai pusat perdagangan barang seni illegal. Benda-benda bersejarah yang disita itu antara lain, patung gajah batu kapur dari Timur Tengah kuno hingga sebuah patung abad ketujuh dari Tiongkok.
Museum Seni Metropolitan (Met) adalah salah satu institusi dan kolektor besar yang terpaksa menyerahkan karya yang telah dikembalikan oleh pemerintah kota ke lebih dari puluhan negara di Asia, Eropa, dan Afrika.
“Skala penyitaan dan repatriasi tidak diragukan lagi," kata Christos Tsirogiannis, seorang arkeolog forensik dan sejarawan seni yang berspesialisasi dalam karya seni curian. "New York adalah salah satu kota pusat perdagangan gelap barang antic ilegal," katanya kepada AFP.
Baca juga : Lagi, Jerman Kembalikan Karya Seni yang Dijarah Nazi
Tsirogiannis dari University of Aarhus di Denmark, dan David Gill, seorang profesor di Kent Law School Inggris, telah membantu upaya jaksa wilayah Manhattan untuk mengembalikan karya seni yang dicuri ke negara asalnya.
Sejak 2017, kejaksaan setempat telah memulangkan barang-barang yang dijarah dari sekitar 20 negara antara tahun 1970-an dan 1990-an. Mereka termasuk karya-karya dari Yunani kuno, kekaisaran Romawi dan Bizantium, Irak, Tiongkok, India, dan Asia Tenggara.
Kolektor
Baca juga : Menelusuri Jejak Pengaruh Kekaisaran Bizantium pada Seni Kristen Afrika
Upaya pengembalian benda-benda seni bersejarah itu telah meningkat dalam dua tahun terakhir. Di bawah pimpinan Alvin Bragg, yang menjadi jaksa wilayah pada Januari 2022, lebih dari 950 keping benda seni senilai US$165 juta telah dikembalikan ke beberapa negara, termasuk Kamboja, Pakistan, Mesir, Turki, dan Italia.
Pada sebuah upacara pengembalian benda-benda tersebut di konsulat Tiongkok di New York bulan lalu, Bragg menyerahkan kembali dua patung batu abad ke-7 senilai US$3,5 juta ke Beijing.
“Karya-karya tersebut dicuri dari kuburan pada tahun 1990-an, diekspor dan kemudian dijual secara ilegal. Kolektor terkenal yang berbasis di Manhattan, Shelby White meminjamkan benda-bena itu ke museum New York dari tahun 1998 hingga disita pada tahun ini,” kata pihak kantor kejaksaan.
Baca juga : FGL! Selamat Datang di Laboratorium Eksperimental ICAD 13
White, 85, adalah dermawan miliarder dan wali Met. Rumahnya digeledah oleh tim kejaksaan pada Juni 2021 dan April 2022. Bragg mengumumkan bulan lalu bahwa 89 karya dengan nilai total US$69 juta telah disita dari White, namun ia tidak dituduh oleh jaksa penuntut atas kesalahan. Jaksa malah berterima kasih padanya atas kerja samanya.
Sebuah koran seni melaporkan pada Desember lalu bahwa White telah mengembalikan barang-barang ke Italia dan Turki,. Tsirogiannis dan Gill percaya bahwa akuisisi White yang dilakukan dengan mendiang suaminya Leon Levy "mungkin tidak bijaksana", terutama benda-benda yang dikumpulkannya setelah Konvensi UNESCO tahun 1970 untuk mencegah perdagangan gelap kekayaan budaya.
Tsirogiannis menunjukkan bahwa White mengembalikan sepuluh karya ke Italia dan dua ke Yunani sebelum tahun 2008. "Jadi dia pasti memiliki keraguan tentang asal-usulnya dan harus memeriksanya bertahun-tahun sebelum penyitaan baru-baru ini terjadi," katanya.
Restitusi terbaru terjadi pada 19 Mei, ketika jaksa mengembalikan ke Irak patung seekor gajah batu kapur dan banteng pualam dari peradaban Sumeria yang dicuri selama Perang Teluk dan diselundupkan ke New York pada akhir 1990-an. Patung banteng itu ditemukan di koleksi pribadi Shelby dan Bragg berjanji dia tidak akan membiarkan New York menjadi tempat aman bagi artefak budaya curian. (M-3)
Terkini Lainnya
Pameran Seni Rupa Metropolitan Melodies Gorta X 2Madison Digelar 18-30 Mei 2024 di 2Madison Gallery Jakarta
Sinergi Seni dan Kecerdasan Buatan, Wajah Baru Kreativitas di Era Digital
Art Jakarta Gardens Suguhkan Karya Seni Patung
Francoise Gilot, Perempuan yang Memanah Hati Picasso Tutup Usia
Pameran Seni Erlangga Art Awards 2022 Telah Dibuka
Prancis Berupaya Keras Melakukan Repatriasi Karya Seni Afrika
Kota Kuno yang bisa Menjembatani Keretakan Hubungan Turki-Armenia
Sejumlah Lukisan Dinding Ditemukan di Bekas Reruntuhan Kota Kuno Romawi
Seorang Pria Jerman Diduga Curi Artefak Kuno dari Timur Tengah
Lebih dari 50 Situs Bersejarah Ukraina Rusak Akibat Invasi Rusia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap