visitaaponce.com

Lebih dari 50 Situs Bersejarah Ukraina Rusak AkibatInvasi Rusia

Lebih dari 50 Situs Bersejarah Ukraina Rusak Akibat Invasi Rusia
Katedral Saint Sophia dan Monumen Bohdan Khmelnytsky di Kota Kyiv, Ukraina, tidak menjadi target serangan militer Rusia.(Sergei SUPINSKY / AFP)

BADAN Kebudayaan PBB atau UNESCO, pada Jumat (1/4), mengatakan telah mengonfirmasi bahwa setidaknya 53 situs bersejarah Ukraina, bangunan keagamaan dan museum telah mengalami kerusakan selama invasi Rusia ke negara itu.

"Ini adalah daftar terbaru tetapi tidak lengkap karena para ahli kami terus memverifikasi sejumlah laporan, yang diajukan oleh pihak berwenang Ukraina," kata seorang juru bicara UNESCO kepada AFP ketika badan itu menerbitkan daftar 53 situs yang rusak di utara dan timur negara itu.

Juru bicara itu mengatakan UNESCO menggunakan citra satelit dan laporan saksi dari tempat kejadian untuk memverifikasi informasi yang diberikan oleh pihak berwenang Ukraina.

Baca juga : Sepekan Invasi Rusia, 1 Juta Warga Ukraina Sudah Mengungsi

Situs-situs yang menurut UNESCO telah rusak termasuk lebih dari selusin di wilayah Kharkiv timur yang telah dilanda kebakaran hebat oleh Rusia, mulai dari gereja hingga situs warisan yang lebih modern.

Lima situs berada di ibu Kota Kyiv sementara lima lainnya berada di wilayah Chernihiv di Ukraina utara yang merupakan rumah bagi sekelompok situs bersejarah.

UNESCO mengatakan secara keseluruhan 29 situs keagamaan, 16 bangunan bersejarah empat museum dan empat monumen dipastikan telah rusak di Ukraina.

Baca juga : Rusia Tepis Tuduhan Mahkamah Kriminal soal Deportasi Ilegal Anak Ukraina

Daftar tersebut tidak termasuk informasi dari kota Mariupol yang terkepung atau kota Kherson yang direbut oleh Rusia.

Tak satu pun dari yang dipastikan rusak itu ada dalam daftar situs Warisan Dunia UNESCO di Ukraina, seperti Katedral Saint-Sophia dan bangunan biara Lavra Kyiv-Pechersk di Kyiv.

Namun pusat bersejarah Chernihiv ada dalam daftar tentatif, yang berarti bahwa Ukraina menginginkannya dipertimbangkan untuk status Warisan Dunia.

Baca juga : Biarkan AS Invasi Irak, Rusia Sebut PBB Terapkan Standar Ganda

Dalam surat yang dikirim pada 17 Maret 2022, salinannya diperoleh AFP, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay mengingatkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tentang kewajiban Rusia untuk melindungi warisan budaya selama konflik di bawah konvensi internasional.

"Setiap pelanggaran norma-norma ini akan membuat pelakunya dibawa ke tanggung jawab internasional," katanya, seraya menambahkan bahwa UNESCO akan mengawasi dengan cermat keadaan warisan budaya di Ukraina.

Kementerian Kebudayaan Ukraina pada Jumat mempertimbangkan masalah yang sama. Mereka mengatakan telah mencatat 135 contoh tentara Rusia melakukan kejahatan terhadap warisan budaya Ukraina sejak perang dimulai, lapor kantor berita Interfax-Ukraine.

Badan tersebut mengatakan kejahatan itu termasuk menghancurkan museum sejarah lokal di wilayah Kyiv, pemboman teater drama di Mariupol, kota pelabuhan selatan yang dikepung oleh Moskow selama hampir sebulan, dan merusak tugu peringatan Holocaust di Kharkiv di Ukraina timur.

Namun pihak Rusia juga membantah sejumlah tuduhan dari Ukraina. Bahkan pihak militer Rusia menyebutkan pelaku pengembokan teater drama Mariupol adalah kelompok milisi ultranasionalis Azov.  (AFP/Nur/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat