Tidak Ada Rayahan Gunungan, Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Sawal dengan 2 Gunungan Jaler
![Tidak Ada Rayahan Gunungan, Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Sawal dengan 2 Gunungan Jaler](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/25be6cf8fe8f8545bf85290de03a3d6e.jpg)
BERBEDA dengan pelaksanaan upacara tradisi grebeg yang digelar tahun-tahun sebelumnya. Untuk Grebeg Sawal 1 Sawal 1957 (Jawa) yang diselenggarakan bertepatan dengan hari Kamis Pon (11/4) ini tidak ada lagi rayahan atau rebutan gunungan.
Penghageng II KHP Widyabudaya KRT Rintaiswara, Kamis, menjelaskan grebeg atau garebeg sebuah upacara budaya yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta. Khusus Grebeg Sawal diadakan dalam rangka memperingati hari besar agama Islam yakni Idul Fitri.
Selain Grebeg Sawal, Keraton Yogyakarta juga menyelenggarakan Grebeg Besar untuk memperingati Idul Adha, dan Grebeg Mulud untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca juga : Idul Fitri Jadi Momentum untuk Kembali Merawat Persatuan
“Gunungan merupakan perwujudan kemakmuran Keraton atau pemberian dari raja kepada rakyatnya. Jadi makna Grebeg Sawal secara singkatnya adalah perwujudan rasa syukur (mangayubagya) akan datangnya Idul Fitri, yang diwujudkan dengan memberikan rezeki pada masyarakat melalui ubarampe gunungan yang berupa hasil bumi dari tanah Mataram,” jelasnya.
Carik Kawedanan Widya Budaya, KRT Widyacandra Ismayaningrat mengemukakan pada masa awal, masyarakat dalam memperoleh Gunungan yang pada konsep awalnya memang nyadhong/menunggu giliran untuk mendapatkannya.
“Ini merupakan perlambang kesabaran manusia. Berbeda dengan merayah, karena kesannya yang kuat pasti yang akan mendapatkan dahulu,” imbuh Carik Kawedanan Widya Budaya, KRT Widyacandra Ismayaningrat.
Baca juga : Jadikan Lebaran untuk Tingkatkan Taqwa dan Pererat Tali Silaturahmi
Kanjeng Candra, sapaannya, menambahkan cara membawa dan memberikan ubarampe pareden gunungan adalah dengan diemban sebagai wujud penghormatan karena ubarampe adalah sedekah raja/paring dalem. Merupakan wujud hormat dan sopan santun karena Utusan Dalem mengemban amanah untuk membagikan. Ubarampe yang dibawa oleh para utusan dalem ke Kepatihan dan Ndalem Mangkubumen akan diemban dengan kain cinde warna merah yang digunakan dalam upacara-upacara besar dan sakral. Sedangkan yang dibagikan sebanyak 50 pareden gunungan yang dibagikan berwujud rengginang dan tlapukan bintang yang memiliki lima warna.
“Hitam melambangkan kewibawaan dan keteguhan, putih itu kesucian, merah lambang keberanian, hijau mengisyaratkan kesuburan/kemakmuran, serta kuning melambangkan kemuliaan,” ungkap Kanjeng Candra.
Pemilihan warna tersebut erat kaitannya dengan kearifan Jawa terkait mata angin (kiblat papat limo pancer), pancawara atau perhitungan hari pasaran, maupun gambaran hawa nafsu manusia.
Baca juga : Rutan Bareskrim Fasilitasi Tahanan Rayakan Idul Fitri selama 3 Hari
Berkaitan dengan pelaksanaan peringatan Idul Fitri, terdapat penyesuaian jam operasional museum dan wisata di Keraton Yogyakarta, Carik KHP Nitya Budaya Nyi R.Ry Noorsundari menjelaskan untuk wisata Kedhaton atau bangunan inti Keraton, akan ditutup selama tiga hari.
“Kedhaton akan libur pada Rabu (10/04), Kamis (11/04), dan Jumat (12/04). Wisata Kedhaton akan dibuka kembali pada Sabtu (13/04),” ujarnya.
Untuk museum Keraton lainnya seperti Museum Wahanarata, Jalan Rotowijayan, akan ditutup pada Selasa (09/04) dan Rabu (10/04) saja.
“Sedangkan Wisata Tamansari libur pada Rabu (10/04) dan Kamis (11/04) saja,” tutupnya. (AU/Z-7)
Terkini Lainnya
Keraton Yogyakarta Kembangkan Deep Experience Tourism
Pemerintah Diminta Dukung Upaya Pengembalian Aset dan Manuskrip HB II
Keluarga Trah Sultan Hamengkubuwono II Berharap Presiden Terpilih Dukung Pengembalian Aset
Sri Sultan HB X Nyoblos di TPS 12 Panembahan Dekat Keraton Yogyakarta
Setelah Jokowi, Ketua Umum PBNU Gus Yahya Sambangi Sri Sultan Hamengkubuwono
9 Tutorial Makeup Natural Hijab, Cocok untuk Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
84 Persen Pemudik Puas dengan Kinerja Polisi saat Arus Mudik
Selama Ramadan dan Idul Fitri 2024, Konsumsi Avtur naik 10 Persen
Lebaran Lewat, Harga Bawang Boyolali masih Membumbung
Pertemuan NasDem dan PKS Selesai, Bahas Hasil Pemilu 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap