MUI Waspadai Propaganda Jihad Khilafah Berkedok Bela Palestina
![MUI: Waspadai Propaganda Jihad Khilafah Berkedok Bela Palestina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/648e6feacd4f4f3d1cb0b1353d64e05e.jpg)
WAKIL Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (MUI) Najih Arromadloni mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mewaspadai propaganda jihad khilafah berkedok membela isu kemanusiaan di Palestina.
Najih mengatakan konflik Palestina dan Israel tidak lepas dari politisasi kaum radikal. Isu penegakan khilafah, kata dia, menunggangi permasalahan kedua pihak yang membuat situasi semakin kontraproduktif.
"Sebetulnya masalah Palestina ini kan sederhana, ini persoalan kemanusiaan. Makanya beberapa tokoh dunia pernah mengatakan bahwa
'Anda tidak perlu menjadi muslim untuk membela Palestina, Anda hanya perlu menjadi manusia. Ini persoalan kemanusiaan'," kata Gus Najih, sapaan akrabnya, seperti dikutip Antara di Jakarta, Selasa (17/10).
Pembajakan isu Palestina-Israel, lanjut dia, hanya akan menyelewengkan atau bahkan menghilangkan fokus dari masalah yang sebenarnya. Untuk itu, dia mengatakan bangsa Indonesia harus cermat menyikapi persoalan tersebut.
"Ketika banyak negara di Timur Tengah memperjuangkan nasionalisme dan independensi Palestina, para pengusung khilafah ini malah mempropagandakan pentingnya sistem khilafah. Propaganda yang mereka bawa seolah membawa angin sejuk, sehingga membius banyak orang dan membuat lupa akan masalah Palestina," katanya.
Gus Najih mengingatkan bahwa berbagai pergerakan pengusung khilafah ditengarai sebagai gerakan yang digerakkan intelijen untuk membelokkan substansi permasalahan.
Baca juga: Kemenag Transformasikan Pendidikan dan Pelatihan ke Platform Digital
"Gerakan pengusung khilafah berhasil memecah fokus masyarakat, dari yang tadinya memperjuangkan kemerdekaan Palestina menjadi kampanye penegakan sistem khilafah yang digadang-gadang bisa menciptakan utopia," ucapnya.
Dia pun berpesan semua pihak terus berupaya membela Palestina melalui kerangka yang legal. Masyarakat Indonesia bisa menyampaikan aspirasi melalui pemerintah atau perwakilan rakyat di parlemen alih-alih upaya ilegal dan radikalisme.
Ia percaya Pemerintah Indonesia masih terus berkomitmen dan bekerja keras untuk mewujudkan perdamaian di Palestina, salah satunya melalui advokasi di forum-forum internasional.
"Saya kira Presiden Indonesia sudah secara tegas berbicara di berbagai forum internasional, menyinggung masalah Palestina yang harus segera diselesaikan. Maka dari itu, jangan sampai kita sebagai rakyat justru melakukan langkah-langkah yang melanggar hukum, apalagi jika menjurus pada radikalisme," ujar Najih.
Dia menambahkan, solusi dari konflik Palestina-Israel sebetulnya sederhana, yaitu bangsa Indonesia harus bisa terus mendorong berhentinya penjajahan yang dilakukan oleh Israel dan patuhi hukum-hukum internasional.
"Kalau Israel menghentikan penjajahannya, kemudian mematuhi hukum-hukum internasional, dan ketika semua pihak bisa menahan diri, serta mewujudkan solusi dua negara sebagaimana yang sudah menjadi pandangan pemerintah Indonesia, saya kira persoalan Palestina-Israel ini bisa diselesaikan dengan cara yang terbaik," katanya. (Ant/I-1)
Terkini Lainnya
Pemerintah Perlu Waspada Kamuflase Ala HTI di Masa Transisi Pasca-Pemilu 2024
MPII Banten Menolak Kegiatan Khilafaful Muslimin.
Cendikiawan Muslim: Khilafah Bertentangan dengan Maqashid Syariah
Waspadai Penunggangan Bughat di Tengah Polemik UU Ciptaker
Pengamat: Tidak Ada Ruang Melakukan Tindakan Inkonstitusional
Romo Magnis: Reformasi Satukan Keragaman tapi Gagal Berantas KKN
Beragama Maslahat untuk Kesejahteraan Masyarakat
Bunuh 2 Polisi, Malaysia Tangkap 7 Orang Anggota Jemaah Islamiyah
Kebijakan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Harus Dilanjutkan dan Diperkuat
Gus Miftah Mendorong Dialog Kebangsaan untuk Lawan Radikalisme di Kalangan Pelajar
18 Objek Vital Kantongi Sertifikat Penanggulangan Terorisme
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap