visitaaponce.com

Pemeriksaan Dini Kanker Payudara Perbesar Peluang Kesembuhan

Pemeriksaan Dini Kanker Payudara Perbesar Peluang Kesembuhan
Ilustrasi pemeriksaan kanker payudara(Antara)

PEMERIKSAAN sedari dini menjadi hal yang krusial untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara memasuki stadium lanjut. Hal ini penting untuk dilakukan karena perempuan berpotensi besar untuk mengalami kanker payudara.

Hal inilah yang membuat partai NasDem bekerja sama dengan Yayasan Muda Giat Peduli Milenial Goes Pink untuk meningkatkan kewaspadaan dan juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan dini terhadap kanker payudara.

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa dirinya adalah bukti dari sebuah kelalaian dan contoh nyata dari seseorang yang kurang peduli dan sadari. Bahkan bagi seseorang yang memiliki genetik kanker, dia seharusnya melakukan pemeriksaan secara dini.

Baca juga : Kanker Payudara: Tak Kenal maka Tak Aware

“Sampai akhirnya saya tersadar untuk melakukan pemeriksaan. Tapi Allah SWT itu memberikan kesempatan kepada saya untuk memiliki hidup kedua. Salah satu tugas yang diberikan kepada saya untuk membangun kesadaran memeriksa diri sendiri,” ungkapnya dalam acara Kampanye Anak Muda Menyelamatkan Ibu Dalam Rangka Memperingati Hari Kanker Payudara Nasional, Kamis (19/10).

Baca juga : Prudential Jalin Kerja Sama dengan Bangkok Dusit Medical Services

Lebih lanjut, perempuan yang akrab disapa Rerie tersebut ingin mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa masyarakat tidak ada yang peduli dengan kanker payudara, sampai di satu titik mereka akan terkena, keluarganya terkena, orangtuanya terkena. Jika di lingkungannya tidak ada yang terkena, tidak ada upaya bagi untuk melakukan sosialisasi.

“Ibu itu adalah tiang negara. Bayangkan dalam keluarga bila ibu menderita penyakit atau memiliki hambatan apa yang akan terjadi. Rumah tangga akan kehilangan pijakan dan topangan. Keluarga yang sehat akan melahirkan komunitas yang sehat dan membangun bangsa yang sehat dan kuat. Menyelamatkan ibu artinya menyelamatkan bangsa sendiri,” tegas Rerie.

Dia menegaskan mulai dari hari ini, pihaknya akan memulai kampanye selamatkan ibu dengan kader dan anak muda milenial partai NasDem yang siap turun ke lapangan dan melakukan sosialisasi pemeriksaan diri sendiri.

Menurutnya kampanye seperti ini tidak mengenal partai, golongan, suku dan agama. Ini harus dilakukan seluruh pihak untuk menyelamatkan ibu bangsa dan mendobrak semua sekat untuk mengurangi angka kematian akibat kanker payudara.

“Karena temuan di Indonesia 80% perempuan yang menyadari terkena kanker sudah dalam stadium lanjut. Ini karena tidak ada kesadaran untuk memeriksakan diri sendiri di samping terbatasnya akses untuk melakukan pemeriksaan seperti halnya mamografi,” ujarnya.

“Jangan takut, sampaikan pesan ini kepada semua orang bahwa kalau kita mencintai orang terdekat kita, kita harus melakukan pemeriksaan sedari dini dan juga mamografi,” sambung Rerie.

Di tempat yang sama, Pendiri Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar mengajak sekaligus mengimbau kepada masyarakat luas khususnya kaum perempuan di Indonesia, untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin, tepat dan disiplin pada hari ketujuh sampai dengan hari kesepuluh setelah haid atau menstruasi hari pertama.

“Bila ada benjolan yang menetap, segera periksakan diri ke dokter. Saya juga ingin menghimbau untuk mengajak ibu kita untuk memeriksakan diri ke dokter. Bila usia di atas 40 tahun, ayo lakukan pemeriksaan mamografi. Ingat bahwa tidak semua benjolan adalah kanker payudara oleh karena itu tidak perlu takut,” ucap Linda.

Sementara itu, Medical Expert Dompet Aman Dr. Christina Maria mengatakan bahwa dalam 5 tahun terakhir ada sekitar 7,8 juta perempuan di dunia yang menderita kanker payudara. Di Indonesia sendiri terdapat hampir 69 ribu penderita baru setiap tahunnya.

“Kita bisa bayangkan bahwa betapa masifnya kanker payudara ini. Menurut penelitian, 1 dari 8 perempuan akan menghadapi kemungkinan terdiagnosa penyakit ini. Menurut kami lebih baik terdiagnosa sejak dini dibandingkan diketahui dalam stadium lanjut. Kalau kita tidak menyuarakan pentingnya pemeriksaan dini, 30 tahun ke depan kita akan tetap mengalami kondisi ini,” kata Dr. Christina.

Dia menjelaskan bahwa kanker payudara utamanya disebabkan oleh kondisi hormonal. Perempuan yang memiliki hormon estrogen yang fluktuatif dikatakan dapat menjadi sasaran kanker payudara.

Maka dari itu, dia memberikan beberapa tips agar perempuan dapat tetap menjaga kondisi hormon estrogennya untuk terjaga dengan baik.

“Di antaranya menjaga berat badan. Jadi harus diatur berat badan dan tidak boleh berlebih. Lalu kalau aktivitasnya rendah juga harus ditingkatkan. Jadi harus bisa mengatur jalan kaki misalnya itu 8 ribu minimal per hari. Rata-rata di Indonesia hanya 3.500 per hari. Lalu makanan juga harus dijaga karena banyak makanan yg dapat membuat penumpukan hormonal. Merokok juga perlu dikurangi,” tandasnya. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat