Pesparani III Perkuat Energi Keberagaman dan Perdamaian Indonesia
![Pesparani III Perkuat Energi Keberagaman dan Perdamaian Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/abec6ceab4044c539dee7d07fdaed8e4.jpg)
PESTA Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Tingkat Nasional III merupakan ajang yang dapat memperkuat perdamaian berdasarkan semangat dan nilai-nilai Pancasila serta keimanan. Keberagaman yang muncul dalam ajang ini berhasil memperkaya pengetahuan dan rasa kebhinekaan Nusantara.
"Seluruh pelaksanaan Pesparani Katolik Tingkat Nasional III 2023 telah terselenggara dengan lancar. Meskipun di sana sini ada persolaan tetapi itu tidak menganggu jalannya dan suka cita Pesparani ketiga di Jakarta ini. Seluruh 38 kontingen telah menunjukkan partisipasi luar biasa dan keikutsertaannya penuh antusias dan penuh sukacita," kata Ketua Pelaksanaan Pesparani Katolik Tingkat Nasional III Sebastian Salang saat memberikan sambutan penutupan acara tersebut di Beach City Internasional Stadium, Ancol, Jakarta, Selasa (31/10).
Pada kesempatan yang dihadiri perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Markas Besar Polri itu turut dihadiri Ketua Presidium Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC, Uskup Keuskupan DKI Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo. Kemudian Dewan Penasihat Pelaksana Pesparani III 2023 DKI Jakarta Purnomo Yusgiantoro dan Komjen Pol (Purn) Gories Mere.
Baca juga: Lomba Pesparani Katolik Nasional III Serentak Dimulai
Menurut Sebastian, ajang ini bukan hanya mendapatkan juara setiap kategorinya. Sebab Pesparani substansinya bukan soal menang maupun juara.
Gelaran ini merupakan peristiwa iman dan perjumpaan antarsaudara dari Sabang sampai Merauke. "Dengan Pesparani ini, tentu dan sangat diyakini iman kita semakin dikuatkan dan rasa kebangsaan dan patriotisme semakin di teguh," jelasnya.
Baca juga: Buka Pesparani III, Menag Apresiasi Doktrin 100% Katolik 100% Indonesia
Selama acara ini, kata dia, terdapat konsolidasi iman sekaligus hati. Hal itu dibuktikan dengan adanya masalah teknis namun Pesparani berhasil terlaksana dengan suka cita.
Para kontingen dari 38 provinsi ketika kembali ke kampung halaman masing-masing harus menjadi agen yang membawa perdamaian dan menjaga Pancasila.
"Menjaga Pancasila sama dengan menjaga Indonesia," katanya.
Diakhir sambutannya, dia ingin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Agama dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kemudian kepada pihak mendampingi kontingen dengan rendah hati sejak awal hingga akhir acara ini.
"Juga kepada semua kontingen pada kesempatan ini. Kami sebagai panitia juga mengucapkan secara khusus kepada Bapak Purnomo Yusgiantoro, Gories Mere, Mari Elka Pangestu dan Ignasius Jonan," pungkasnya.
Ketua Presidium Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC yang menutup acara ini secara simbolis mengatakan kebersamaan dan keberagaman bukan sekedar tema pesta ini. Selama lima hari pelaksanaan acara ini telah terlaksana dengan kedua nilai tersebut.
"Pesparani momentum kebersamaan dalam keberagaman yang harus dihidupi secara konkret di tempat masing-masing," ungkapnya.
Sebanyak 38 kontingen dari masing-masing provinsi yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia telah bertanding dengan satu tujuan. Itu semua untuk kemuliaan Indonesia dan kemuliaan Tuhan dan kesejahteraan bersama.
Pesparani salah satu tujuannya untuk meningkatkan iman dan kerja sama tiga unsur, pemerintah, hirarki dan masyarakat. "Ketika itu berkembang dalam setiap sendi kehidupan maka kita semakin pancasilais, katolik, dan semakin menjadi masyarakat yang baik," paparnya.
Menurut dia, masyarakat Katolik bukan hanya duta yang hafal lima sila namun juga harus menjalankannya dalam kehidupan masing-masing. Semuanya harus membawa perdamaian sesuai nilai-nilai pancasila dalam semangat kristiani dalam 37 keuskupan.
"Jadilah duta Bhineka Tunggal Ika pembawa perdamaian di bumi Nusantara Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selamat Pesparani ketiga terima kasih atas semua partisipasi. Pesparani ada karena kita semua," pungkasnya. (Cah/Z-7)
Terkini Lainnya
Lingkungan Perempuan Pancasila
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Surya Paloh: Pancasila Jadi Rongsokan Bila Tak Melekat di Jiwa
Surya Paloh: Pancasila Palsu Mendewakan Kekuasaan, Menghina Ketika Tak Berkuasa
Pentingnya Menanamkan Nilai Pancasila dalam Berbudaya Digital
BPIP Minta Tambahan Anggaran Rp100 Miliar, untuk Apa Saja?
Fatwa MUI Haramkan Salam Lintas Agama Lemahkan Toleransi dan Kebinekaan
Hari Raya Waisak, Romo Benny: Semangat Pancasila Upaya Meneguhkan Persatuan
Masyarakat Desa Garda Terdepan Pembangunan Nasional
Gelar Tahun Kebudayaan, Indonesia-Qatar Dorong Kerjasama Budaya, Pendidikan, Ekonomi Kreatif, dan Moderasi Islam
Rektor UI Prof. Ari Kuncoro : Hukum Harus Lindungi Kepentingan Nasional
BPIP Angkat Ratusan Purnapaskibraka 2021 Jadi Duta Pancasila di NTB dan Lampung
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap