Anak dengan Mikrotia harus Diberi Penjelasan sebelum Jalani Operasi
![Anak dengan Mikrotia harus Diberi Penjelasan sebelum Jalani Operasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/b147996c18e2264fb9f8f998456e9240.jpg)
Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorok (THT) di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Mirta Hediyati Reksodiputra, mengungkapkan anak dengan mikrotia atau telinga kecil harus diberi pemahaman sebelum menjalani operasi. Hal itu harus dilakukan lantaran operasi mikrotia membutuhkan proses yang begitu panjang.
"Ini bukan seperti operasi tonsil atau operasi kecil lain yang hanya dua hari atau dua minggu kontrol lalu semua selesai," ucap Mirta dalam sebuah diskusi daring, Selasa (7/11).
Dia menjelaskan bahwa mikrotia merupakan kelainan yang menyebabkan daun telinga tidak terbentuk sempurna sehingga terlihat lebih kecil daripada daun telinga normal. Oleh karena itu, proses operasi bagi penderita mikrotia harus dilakukan dalam beberapa tahap.
Baca juga: Polusi Udara Tingkatkan Risiko Radang Paru
Jika mikrotia yang diderita tidak terlalu parah, itu dapat dilakukan otoplasty, yaitu operasi untuk memperbaiki bentuk dan ukuran daun telinga. Namun, jika mikrotia yang diderita ada pada tahap lanjut, dokter perlu membuat implan daun telinga dari tulang rawan iga maupun biomaterial buatan.
Kendati demikian, Mirta menyarankan implan yang digunakan adalah yang berasal dari tulang rawan iga pasien karena akan lebih mudah diterima oleh jaringan tubuh pasien itu sendiri.
Baca juga: Cegah Anemia, Danone Gandeng 1.700 Pelajar Jadi Duta Generasi Sehat Indonesia
"Karena terbuat dari tulang rawan iga, pembuatan implan tersebut disarankan untuk dilaksanakan saat anak berumur 6-8 tahun dengan lingkar dada mencapai 60 centimeter," terangnya.
Ia juga tidak menyarankan orang-orang berusia di atas 30 tahun untuk melakukan implan daun telinga dengan tulang rawan iga karena pada umur tersebut, tulang rawan umumnya sudah mengalami osifikasi atau pengerasan. (Ant/Z-11)
Terkini Lainnya
Ini Peran Ketombe, kerak, dan Kotoran Telinga
Kebiasaan Pakai Earphone Bisa Picu Gangguan Pendengaran
Anak Rentan Terkena Radang Telinga Tengah
Mengenal Pancaindra Manusia beserta Fungsinya
Pembesaran Amandel Bisa Sebabkan Anak Terkena Radang Telinga
Radang Telinga Tengah tidak Harus Selalu Diatasi dengan Antibiotik
Pelaku Mutilasi Garut Diduga ODGJ
Paifori Targetkan Cetak 1.000 Praktisi Olahraga Tahun Ini
Olahraga yang Cocok bagi Jemaah Haji yang sudah Pulang
Metode Laser Bisa Obati Wasir Lebih Cepat dan Minim Nyeri
Kata Dokter, Olahraga Sambil Nonton Drakor Cukup
Kemenkes Dinilai belum Siap Implementasi SKP
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap