Anak Rentan Terkena Radang Telinga Tengah
![Anak Rentan Terkena Radang Telinga Tengah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/4821bdac6607fe545bcf031a3627bea7.jpg)
DOKTER spesialis ilmu kesehatan telinga, hidung, tenggorok, bedah kepala dan leher Rangga Rayendra Saleh menyebut anak-anak menjadi pihak yang sering rentan terkena otitis media atau penyakit radang telinga tengah.
"Radang telinga tengah adalah proses peradangan yang terjadi pada rongga yang ada di belakang gendang telinga. Dia ada di balik gendang telinga, dan karena otitis media ini banyak macamnya, makanya penting untuk dibedakan apakah akut atau kronik dan apa disebabkan oleh infeksi atau bukan karena pengobatannya akan berbeda" kata dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tersebut, dikutip Selasa (30/4).
Anak rentan terkena radang telinga tengah karena bentuk ventilasi saluran pernafasan yang menghubungkan telinga dengan hidung anak, memiliki ukuran yang relatif lebih pendek dibanding orang dewasa.
Baca juga : Pembesaran Amandel Bisa Sebabkan Anak Terkena Radang Telinga
Selain itu, posisi saluran tersebut lebih horizontal. Apabila ada infeksi pada saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh bakteri atau virus, fungsi dari ventilasi saluran tersebut menjadi mudah terganggu.
"Pada akhirnya kalau ventilasi terganggu akan terjadi peradangan pada telinga tengah. Jadi, sebetulnya, peradangan pada telinga tengah itu adalah satu efek akibat dari penyakit biasanya di hidung begitu," ucap Rangga.
Adapun jenis otitis media yang paling sering ditemukan pada anak adalah otitis media akut (AOM), yang dapat terjadi dengan cepat dan berlangsung setidaknya selama seminggu.
Baca juga : Radang Telinga Tengah tidak Harus Selalu Diatasi dengan Antibiotik
Hal yang perlu dilakukan orangtua untuk mencegah terjadinya infeksi keparahan lainnya akibat radang telinga tengah adalah segera membawa anak bertemu dengan dokter untuk mendapat tata laksana medis yang sesuai.
Rangga meminta agar orang tua tidak menyepelekan berbagai gejala yang membuat anak merasa tidak nyaman. Sebab, untuk mengidentifikasi gangguan pendengaran pada anak, para dokter membutuhkan informasi lebih lanjut dari orangtua.
Dia turut menganjurkan agar orangtua membawa anak untuk diperiksa di rumah sakit setiap enam bulan sekali dengan tujuan menjaga fungsi pendengaran anak tetap sehat dan tidak terkendala mengikuti berbagai aktivitas sehari-hari.
"Kita tahu anak sering kali tidak mengeluh mengenai gangguan pendengaran. Kalau misal nyeri atau demam gampang teridentifikasi, tapi, kalau gangguan pendengaran? Pada dewasa saja kadang sulit, apalagi anak-anak selama dia bisa main, dia tidak mengeluh," pungkas Rangga. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Aniaya Anak, Gadis Indekos Jadi Terdakwa
Kominfo Sebut Bandar Judi Online Sasar Anak Lewat Game
Upaya Kembalikan Hak Bermain Anak Pejuang Kanker
Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
FM7 Resort Hotel Hadirkan Kid’s Challenges untuk Anak-Anak
25 Rekomendasi Film Indonesia untuk Anak, Bisa Menjadi Inspirasi dan Edukasi
Belum Diakomodasi, Puluhan Emak-Emak di Depok kembali Gelar Aksi Tuntut Kepastian PPDB
Gejala Hepatitis pada Anak tidak Selalu Mata Kuning
Ini Usia Optimal untuk Mengkhitan Anak
Pertengkaran Anak-anak saat Liburan, Ini Cara Mengatasinya
Orangtua Harus Tahu Cara Mengatasi Migrain pada Anak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap