visitaaponce.com

Kisah Nabi Idris a.s. yang Bersahabat dengan Malaikat Izrail

Kisah Nabi Idris a.s. yang Bersahabat dengan Malaikat Izrail
Kisah Nabi Idris a.s.(freepik.com & pngtree.com)

Mengetahui kisah Nabi Idris Alaihissalam bisa menjadi cara untuk mengokohkan akidah serta menambah keimanan kita terhadap Allah Swt serta utusan-Nya. 

Nabi Idris a.s. sendiri merupakan salah satu manusia pilihan oleh Allah Swt yang kenabiannya wajib kita imani. 

Nabi Idris a.s. juga menjadi manusia pertama yang dapat menggunakan pena dan dapat membaca serta menulis dan beliau juga menjadi manusia pertama yang membuat pakaian.

Tentu kisahnya menginspirasi bagi umat Islam. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kisahnya tersebut. 

Berikut ini kisah Nabi Idris a.s. lengkap dari silsilah hingga wafatnya. Yuk, scroll ke bawah dan baca kisahnya.

Baca juga: Kisah Nabi Yusya, Hizqiyal, Asya'ya Mendidik Bani Israil

Silsilah Nabi Idris a.s.

Pembuka kisah Nabi Idris a.s. kali ini adalah mengetahui silsilah beliau. Diketahui, Nabi Idris a.s. memiliki jarak 6 generasi dari Nabi Muhammad Saw secara garis keturunan. Urutannya adalah:

1. Adam

2. Syits

3. Anusy

4. Qinan

5. Mihlail

6. Yarid

7. Idris

Nabi Idris a.s. disebutkan hidup sebelum Nabi Nuh a.s. Hal tersebut dijelaskan oleh ilmuwan Ibnu Katsir, Ath-Thabari, Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Asy-Syaukani, hingga As-Suyuthi, di mana berdasarkan nasab, nama asli Nabi Idris a.s. adalah Khonukh yang merupakan nenek moyang Nabi Nuh a.s.

Bukan hanya itu, silsilah keturunan Nabi Idris a.s. dituliskan di dalam Al-Qur'an Surat Maryam ayat 58 di mana disebutkan Nabi Idris a.s. adalah keturunan Nabi Adam a.s.

“Mereka itulah orang-orang yang Allah telah beri nikmat, yaitu kalangan para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami angkat bersama Nuh dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyangka dengan bersujud dan menangis.”

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Saw, Riwayat Lengkap dari Lahir hingga Wafat

Nabi Idris a.s. Terkenal akan Kecerdasannya

Nama Idris berasal dari kata "Darasa" yang berarti belajar. Sehingga, tak heran jika Nabi Idris a.s. dikenal sebagai sosok yang gemar mencari ilmu. Allah Swt menganugerahi Nabi Idris a.s. ilmu pengetahuan. 

Nabi Idris a.s. pun paham beragam ilmu, mulai dari ilmu matematika hingga ilmu perbintangan. Selain cerdas, Nabi Idris a.s. juga bijaksana dan tidak sombong. Karena kecerdasan dan kebijaksanaannya ini, Nabi Idris a.s. sering menjadi rujukan di kaumnya saat terjadi suatu fenomena atau suatu permasalahan.

Kisah Nabi Idris a.s. ini mengajarkan kita untuk terus belajar dan memahami ilmu agar kelak berguna di kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Kisah Nabi Syam'un Perkasa, Uzair Hidup kembali, Irmiya yang Dipenjara

Dakwah Nabi Idris a.s. Hingga Mendapat Julukan Singa Allah Swt

Kisah Nabi Idris a.s. selanjutnya adalah mendapat julukan sebagai Singa Allah Swt. Hal ini dikarenakan kegigihannya dalam berdakwah untuk menyembah Allah Swt serta mengajak kaum Bani Qabil memerangi segala bentuk kemungkaran dan kekafiran. 

Bukan hanya itu saja, Nabi Idris a.s. diutus oleh Allah Swt untuk menyerukan ajaran kebenaran dan mengajak kaumnya untuk menyembah Allah Swt di Babilonia (sekarang dikenal dengan nama Irak) hingga ke Mesir. Perjalanan dakwah Nabi Idris dalam menyebarkan ajaran Allah Swt tidak selalu mulus dan menghadapi banyak rintangan. 

Kendati demikian, Nabi Idris a.s. tetap berpegang teguh pada ajaran Allah Swt dan menyebarkannya kepada semua kaum di Babilonia hingga Mesir. 

Baca juga: Kisah Nabi Zakaria a.s. yang Sabar Berdoa untuk Mendapatkan Keturunan

Nabi Idris a.s. Jadi Manusia Pertama yang Dapat Menulis dan Membuat Pakaian

Kisah Nabi Idris a.s. menjadi manusia pertama yang dapat menulis dan membuat pakaian dikarenakan kecerdasannya. Allah Swt telah mengkaruniakan Nabi Idris a.s. kecerdasan luar biasa. Sehingga, ia mengetahui cara menjahit pakaian dan menulis. Hal tersebut menjadikannya manusia pertama yang dapat menulis dan membuat pakaian.

Ya, zaman dahulu, manusia memakai kulit hewan menjadi pakaian tanpa harus dijahit terlebih dahulu. Nabi Idris a.s. pun menjahit kulit tersebut menjadi pakaian yang layak pakai. 

Nabi Idris a.s. juga mahir menulis menggunakan pena. Tulisan ini bahkan ditemukan oleh para ilmuwan dan akhirnya membantu para ilmuwan untuk mencari tahu kehidupan masa lalu. 

Allah Swt pun menurunkan 30 suhuf atau lembaran yang berisi petunjuk yang harus disampaikan kepada kaumnya kepada Nabi Idris a.s. Suhuf tersebut berisi ajakan untuk menyembah Allah Swt, menjalankan perintah-nya dan menjauhi larangan-Nya.

Baca juga: Saat Nabi Sulaiman Ingin Beri Makan Semua Makhluk Hidup

Nabi Idris a.s. Bersahabat dengan Malaikat Izrail

Kisah Nabi Idris a.s. selanjutnya adalah bersahabat dengan Malaikat Izrail. Nabi Idris a.s. sendiri memang terkenal berteman dengan para malaikat, tak terkecuali Malaikat Izrail. Bahkan, Malaikat Izrail beberapa kali bertemu dengan Nabi Idris a.s. karena merindukan utusan Allah Swt tersebut.

Diriwayatkan, Malaikat Izrail datang menemui Nabi Idris a.s. dengan menyamar. Ia datang ke rumah Nabi Idris a.s. sebagai tamu dan menginap hingga 4 hari lamanya.

Nabi Idris a.s. pun bertanya-tanya soal identitas sang tamu karena ia merasa aneh dengan tamunya tersebut. Di sanalah diketahui jika tamu itu adalah Malaikat Izrail.

Baca juga: Nasab Nabi Muhammad, Kehidupan sejak Lahir, dan Keluarga

Nabi Idris a.s. Merasakan Sakratul Maut

Kali ini kisah Nabi Idris a.s. ingin merasakan rasanya sakratul maut. Mengetahui bahwa Malaikat Maut datang mengunjunginya, Nabi Idris a.s. meminta Malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya. Ia ingin merasakan sakratul maut. Namun, permintaannya tersebut ditolak Malaikat Izrail karena segala hal yang ia lakukan hanya atas perintah Allah Swt.

Allah Swt pun mendengar keinginan Nabi Idris a.s. Allah Swt memberikan izin-Nya kepada Malaikat Izrail untuk mencabut nyawa Nabi Idris a.s. Malaikat Izrail pun melaksanakan perintah dari Allah Swt tersebut. Malaikat Izrail menangis saat melihat Nabi Idris a.s. kesakitan ketika sakratul maut. Setelah dicabut nyawanya, Allah Swt kembali menghidupkan Nabi Idris a.s.

Saat hidup kembali inilah Nabi Idris a.s. menangis karena mengingat kaumnya dan umat manusia lain mengalami sakratul maut sebegitu dahsyatnya. Sejak dari itu, Nabi Idris a.s. semakin giat berdakwah untuk mengajak kaumnya mengimani Allah Swt. 

Baca juga: Haji dan Kurban Jadi Peristiwa Penting yang Jadi Pelajaran bagi Umat Muslim

Kisah Nabi Idris a.s. yang Melihat Surga dan Neraka

Nabi Idris a.s. kembali meminta permintaan yang unik, yakni ingin melihat surga dan neraka. Malaikat Izrail pun meminta izin kepada Allah Swt untuk membawa Nabi Idris a.s. melihat surga dan neraka. Kemudian, Allah Swt pun mengizinkan.

Malaikat Izrail lantas membawa Nabi Idris a.s. untuk melihat surga dan neraka. Pertama, mereka pergi ke neraka. Sebelum sampai di neraka, Nabi Idris a.s. pingsan karena melihat penjaga neraka yang sangat menakutkan.

Nabi Idris a.s. tidak sanggup melihat penyiksaan di neraka. Saat itu, Nabi Idris a.s. hanya melihat kobaran api, suara bergemuruh yang sangat menyeramkan dan mengerikan. Nabi Idris a.s. meninggalkan neraka dengan perasaan takut dan gemetaran.

Nabi Idris a.s. kemudian dibawa ke surga oleh Malaikat Izrail. Lagi-lagi, Nabi Idris a.s. hampir pingsan saat melihat surga. Jika sebelumnya hampir pingsan karena melihat kengerian di neraka, kali ini Nabi Idris a.s. pingsan karena sangat takjub dengan kemegahan serta keelokan surga.

Terlena akan keindahan surga, Nabi Idris a.s. ingin tinggal di dalam surga. Namun, Malaikat Izrail memperingatkannya bahwa surga dan neraka hanya boleh ditinggali setelah kiamat dan setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah Swt.

Nabi Idris a.s. pun kembali pulang ke bumi. 

Baca juga: Cerita Nabi Syits, Hanzalah, Daniel yang tidak Disebutkan Al-Qur'an

Wafatnya Nabi Idris a.s.

Dalam beberapa riwayat, Nabi Idris a.s. wafat di langit keempat. Sebelumnya, ia beberapa kali meminta "penangguhan" kepada Malaikat Izrail untuk tidak mencabut nyawanya karena ingin menambah amal dan ibadahnya. 

Itulah kisah Nabi Idris a.s. yang sarat akan pelajaran hidup mengenai ketuhanan.

Semoga kita semua termasuk ke dalam umat muslim yang terus menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sabrina Alisa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat