visitaaponce.com

RS Sentra Medika Cibinong Miliki Unit Thalassemia dan Hemofilia

RS Sentra Medika Cibinong Miliki Unit Thalassemia dan Hemofilia
Ilustrasi(HO)

RS Sentra Medika Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menunjukkan komitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan meresmikan Unit Thalassemia dan Hemofilia. Bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, kehadiran unit Thalassemia dan Hemofilia di RS Sentra Medika Cibinong ini diharapkan dapat meringankan beban pasien.

Pembukaan dan peresmian Unit Thalassemia dan Hemofilia RS Sentra Mediko Cibinong dilakukan akhir pekan lalu oleh dilakukan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, drg. Mike Kaltarina, MARS. "Semoga kehadiran unit baru ini bisa mengurangi beban pasien Thalassemia dan Hemofilia. Unit Layanan Thalassemia dan Hemofilia ini merupakan satu-satu yang ada Kabupaten Bogor," kata Direktur Utama RS Sentra Medika Cibinong, dr. P. Lanjar Sugiyanto, MARS dalam keterangan yang diterima, Selasa (28/11).

Lebih jauh, Lanjar menjelaskan, para dokter ahli agar tidak hanya menangani dan melayani penderita Thalassemia dan Hemofilia namun juga memberi edukasi sehingga pasien mengerti tentang Thalassemia dan Hemofilia. "Thalassemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah yang diturunkan. Karena itu, sangat dianjurkan untuk memeriksa darah sebelum menikah karena anak-anak mungkin mempunyai Thalassemia pembawa sifat, bila orangtuanya menderita Thalassemia," ungkapnya.

Thalassemia dan Hemofilia merupakan penyakit yang ditandai dengan gangguan dan ketidakmampuan memproduksi eritrosit dan hemoglobin. Karena itu secara berkala, pasien Thalassemia dan Hemofilia mendatangi rumah sakit serta harus melakukan transfusi darah.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina memberi apresiasi atas pembukaan Unit Thalassemia dan Hemofilia di RS Sentra Medika Cibinong ini dan berharap rumah sakit lain di Kabupaten Bogor bisa membuka unit seperti ini. "Kami juga akan terus mendorong dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk donor darah karena pengobatan yang paling optimal adalah transfusi darah seumur hidup,” jelasnya. (RO/R-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat