visitaaponce.com

Yayasan TUS dan Pemkot Bogor Ajak Anak Thalasemia Me Time di Kebun Raya

Yayasan TUS dan Pemkot Bogor Ajak Anak Thalasemia 'Me Time' di Kebun Raya
Wali Kota Bogor, Bima Arya, berpose dengan anak-anak thalasemia yang mengikuti kegiatan 'Me Time' di Kebun Raya Bogor.(Ist)

YAYASAN Tandamata Untuk Super Hero (TUS) bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor serta Kebun Raya Bogor mengajak anak-anak thalasemia dan Persatuan Orangtua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) Bogor piknik atau Me-Time di Kebun Raya Bogor.

Sebanyak 291 anak thalasemia diajak piknik dengan berkeliling Kebun Raya Bogor untuk melihat keindahan dan belajar tentang tumbuhan di Kebun Raya Bogor dengan didampingi tour guide yang disiapkan oleh Kebun Raya Bogor secara gratis.

Tak hanya itu, peserta Me-time juga menikmati berbagai fun-walk di area Lapangan Astrid dengan disuguhkan berbagai penampilan live musik, game, serta pertunjukan sulap.

Baca juga: 4 Langkah yang Harus Dilakukan Saat Terdektesi Talasemia

Kegiatan ditutup dengan menikmati santapan di Resto Raasaa Kebun Raya Bogor dan dilanjutkan berkunjung ke Balai Kota Bogor dengan menaiki Bus Uncal.

Kegiatan Dilaksanakan Orang Berhati Mulia 

Wali Kota Bogor, Bima Arya, yang hadir bersama Yane Ardian sebagai duta Thalasemia mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh orang-orang yang memiliki hati mulia ini dilaksanakan di tempat terindah di Indonesia.

"Terima kasih semua support-nya untuk dr. Joko, Kebun Raya Bogor, para sahabat TUS. Tidak ada yang lebih bahagia daripada membahagiakan orang lain, tidak ada yang lebih berarti daripada memberikan arti," kata BIma.

"Hari ini kita bahagia karena melihat anak-anak semua bahagia menikmati keindahan Kebun Raya Bogor. Dan kita, saya dan bu Yane 100% full support untuk kegiatan ini," katanya.

Baca juga; Cara Mendeteksi Penyakit Talasemia Sebelum Menikah

Kolaborasi ini, lanjut Bima Arya, tidak hanya bertujuan untuk membahagiakan anak-anak dan mewujudkan mimpi anak-anak, tapi juga untuk memberikan edukasi kepada semua masyarakat bahwa setiap orang berpotensi thalasemia.

Perlunya Screening Mereka yang Mau Menikah

"Jadi kita harus tahu setiap orang punya potensi thalasemia. Sehingga harus ada screening kalau pasangan mau menikah, harus screening tidak boleh ketemu pasangan sesama thalasemia, karena keturunannya bisa juga potensi thalasemia," ujarnya.

Diketahui, pemerintah Kota (Pemkot) dan Yayasan Tandamata Untuk Super Hero (TUS) bersama para sahabat TUS, donatur, Duta Thalasemia Bogor dan PMI bersama-sama berkolaborasi mewujudkan mimpi anak-anak Thalasemia.

Baca juga: 4 Manfaat Skrining Talasemia Sebelum Menikah

Kegiatan ini sudah dimulai pada Mei lalu dengan membuat list mimpi para anak-anak Thalasemia di Bogor.

Satu di antara anak Thalasemia yang mimpinya terwujud adalah Arya Tantra Yudha Gustama (16) yang berkeinginan memiliki oven, karena hobi memasak yang kemudian diwujudkan oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Dalam kesempatan bertemu para sahabat TUS dan donatur, Bima Arya menyampaikan apresiasi kepada sosok-sosok yang berjuang dan berbagi untuk mewujudkan mimpi anak Thalasemia.

Semua orang tentu memiliki mimpi, termasuk warga Kota Bogor yang berjumlah 1 juta lebih. Pemerintah, kata Bima Arya, memiliki tugas untuk mewujudkan mimpi jadi kenyataan.

Baca juga: Pemkot Bogor dan Pengembang Permudah Mobilitas Warga dengan Peningkatan Akses Jalan

Namun Bima mengakui kemampuan itu ada batasnya. Untuk itu yang bisa dilakukan pemerintah adalah membuat warga bahagia.

Bukan Hanya Melayani Tapi Ingin Warganya Bahagia

"Nggak ada yang lebih bahagia bagi saya sebagai wali kota daripada membuat warga bahagia. Saya sering mengingatkan, pemerintah itu bukan hanya hadir tapi harus melayani, tidak hanya melayani tapi harus memudahkan. Dan tidak hanya hadir, melayani dan memudahkan tapi juga membuat warga bahagia," ujarnya.

Dalam momentum pertemuan itu, Duta Thalasemia Bogor, Yane Ardian. juga memberikan apresiasi kepada para Sahabat TUS, para donatur, anak-anak dan POPTI dengan membacakan puisi karya dari Bang Zhai dari Mime Studio perwakilan dari Reka Bogor yang membuat seluruh tamu undangan haru mendengarnya.

"Diperbukitan hijau nan sejuk terhampar sebuah kisah keabadian. Kemuliaan tak tergadai harta atau wajah, melainkan hati yang suci dan berkorban. Seperti sang mentari yang tak pernah kenal lelah terbit membawa cahaya bagi dunia. Tetes embun di pagi yang menggugah menyirami kehidupan dengan tulus kasihnya,” tegasnya. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat