DWP Kemenko Perekonomian dan Post Event Sewindu PSN Gelar Sosialisasi Thalasemia
PENINGKATAN kualitas kesehatan menjadi salah satu aspek penting dalam mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045 melalui penciptaan generasi mendatang yang sehat.
Sejumlah upaya telah dilakukan pemerintah untuk dapat mendukung hal tersebut, salah satunya dengan meningkatkan pengetahuan publik mengenai berbagai permasalahan kesehatan.
Menggandeng Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenko Perekonomian, Post Event Sewindu PSN menggelar kegiatan bakti sosial berupa Sosialiasi Thalasemia yang diikuti dengan pemberian santunan bagi penderita thalasemia di area RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (18/10).
Baca juga: Ringankan Beban Penderita Thalasemia, KSP Sahabat Mitra Sejati Gelar Donor Darah
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan Post Event Sewindu PSN, setelah menyelenggarakan kegiatan donor darah di lingkungan Kemenko Perekonomian pada Selasa (3/10) sebelumnya.
“Pemerintah telah menginisiasi upaya dukungan terhadap thalasemia, antara lain program transfusi darah yang rutin bagi penderita, penyediaan ketersediaan obat yang efektif, serta peningkatan fasilitas dan sumber daya manusia di rumah sakit rujukan thalasemia,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo yang juga merupakan Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) pada kesempatan tersebut.
Deputi Wahyu juga menyebutkan pentingnya peran pemerintah dalam menggagas penerapan kebijakan yang mendukung pencegahan dan pengobatan thalasemia tersebut mulai dari peningkatan infrastruktur kesehatan, penyebarluasan informasi, hingga pengembangan research & development terkait dengan Thalasemia.
Baca juga: Mengenal Thalassemia, Penyebab, Perawatan, Gejala, dan Tingkat Kesembuhannya
Thalasemia yang dibagi menjadi tiga kelompok yakni minor, intermediate, dan mayor, merupakan penyakit keturunan yang disebabkan oleh gangguan sintesis pada rantai hemoglobin yang merupakan penyusunan dari sel darah merah sehingga menyebabkan penurunan waktu hidup sel darah merah menjadi lebih mudah rusak.
“Penting bagi kita semua untuk memiliki kesadaran dan pemahaman yang mendalam tentang thalasemia. Kesadaran ini bukan hanya membantu kita dalam mendeteksi dini dan memberikan dukungan medis yang tepat, tetapi juga memberikan dukungan moral kepada para penderita,” ujar Yanti Airlangga selaku Penasihat DWP Kemenko Perekonomian.
Lebih lanjut, Yanti juga menyampaikan harapan agar rantai penyebaran thalasemia dapat ditekan dengan menghimbau masyarakat untuk melakukan screening atau deteksi sedini mungkin, terlebih bagi anggota keluarga penderita thalasemia.
Baca juga: Derita Thalassemia, Remaja di Flotim Selama 17 Tahun Bertahan Hidup Lewat Transfusi Darah
Kemudahan fasilitas pengobatan dan berbagai kemudahan lainnya bagi pasien juga diharapkan dapat lebih ditingkatkan.
Selanjutnya, Anna Susiwijono selaku Ketua DWP Kemenko Perekonomian menyampaikan bahwa sebagai wujud melanjutkan komitmen dalam mendukung upaya tersebut,
DWP Kemenko Perekonomian juga telah mencanangkan beberapa program seperti pembentukan Zona Sadar Thalasemia di lingkungan Kemenko Perekonomian melalui sosialisasi, melaksanakan Program Memutus Rantai Thalasemia untuk mendorong masyarakat agar proaktif melakukan deteksi dini melalui screening darah lengkap yang dimulai dari anggota DWP Kemenko Perekonomian tersendiri, serta menginisiasi Program Donor Darah secara berkala.
“Untuk para penderita, semoga diberikan kesabaran dalam menjalani proses pengobatan dan dapat menjalani hidup dengan baik. Dan untuk kita sendiri, tentu perlu mendukung dan membantu dalam pengobatan,” tutur Anna Susiwijono.
Baca juga: Dokter Pastikan Thalassemia belum Ada Obatnya
Organisasi kesehatan hingga masyarakat juga diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mencegah thalasemia dengan melaksanakan deteksi dini untuk keluarga penyandang thalasemia dan pada calon pengantin yang belum memiliki kartu deteksi dini, melaksanakan penjaringan kesehatan di lingkungan sekolah, serta penyebaran informasi dan edukasi kepada sesama mengenai Thalasemia.
Berbagai kegiatan sosial dalam rangkaian Post Event Sewindu PSN tersebut juga diharapkan mampu memberikan kontribusi positif yang nyata bagi masyarakat umum. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Banyak Dipengaruhi Gawai, Ajak Anak dan Remaja Berinteraksi Langsung Jaga Kesehatan Mentalnya
Pastikan Subsidi Tepat Sasaran, Sosialisasi dan Koordinasi Harus Digencarkan
Gim Daring Jadi Pintu Masuk Anak-Anak Terjebak Judi Online
Simas Jiwa Sosialisasikan Aksi Hidup Bersih kepada Warga Petamburan
Jelang Puncak Bonus Demografi, Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Ekonomi Digital
Pengelolaan Dana Tapera yang Belum Jelas Jadi Pemicu Kebingungan Masyarakat
RS Sentra Medika Cibinong Miliki Unit Thalassemia dan Hemofilia
Stem Cell jadi Terapi Masa Depan untuk Penyembuhan Penyakit Degeneratif
Penderita Thalasemia, Zamzami Andalkan Biaya Pengobatan Hanya pada JKN
Yayasan TUS dan Pemkot Bogor Ajak Anak Thalasemia 'Me Time' di Kebun Raya
4 Langkah yang Harus Dilakukan Saat Terdektesi Talasemia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap