Mengenal 11 Fakta Tentang Penyakit Klamida
![Mengenal 11 Fakta Tentang Penyakit Klamida](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/bb38307327ab1ad53c8e7700c2b1bf5f.jpeg)
KLAMIDIA adalah salah satu jenis penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Biasanya bakteri ini ditularkan akibat kontak seksual mulai dari vagina, anal hingga oral dengan seseorang yang sudah terinfeksi.
Seringnya, saat terpapar penyakit ini tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala yang dirasakan saat sudah positif terkena penyakit ini adalah nyeri dibagian alat kelamin, perut bagian bawah, terdapat sensasi panas di area bawah hingga keluarnya cairan dari alat kelamin.
Penyakit ini umumnya akan menimbulkan komplikasi serius seperti kemandulan jika tidak segera ditangani.
Baca juga: Vaksinasi Internasional Penting Demi Cegah Penyakit Sebelum Bepergian
Fakta di balik Penyakit Klamidia
1. Banyak yang Tidak Responsif
Banyak yang beranggapan bahwa jenis penyakit ini sangat mudah dikenali gejalanya sehingga banyak yang tidak responsif terhadap kesehatan kelamin. Padahal tingkat resiko penyakit ini sangat tinggi, apalagi terhadap wanita mulai dari kelahiran prematur, infertilitas dan kemandulan menjadi resiko paling utama.
Untuk mencegah hal tersebut, dilansir dari laman Everyday Health memberikan fakta-fakta terkait penyakit Klamidia.
Baca juga: DBD Dipastikan Merupakan Penyakit Berbahaya
2. Gejala yang tidak disadari
Di Amerika Serikat lebih dari 4 juta orang mengalami infeksi klamidia pada tahun 2018. Hal ini karena kurangnya perhatian pada kesehatan kelamin dan susahnya mengenali gejala membuat hampir 4 juta orang tersebut terjangkit penyakit kelamin
3. Disebabkan oleh bakteri
Bakteri Chlamydia trachomatis biasanya terjadi pada saluran genital, leher rahim dan penis. Atau kalau sudah parah bisa menyebar ke rektum dan tenggorokan korban. Bakteri ini juga bisa menyebar ke area lain jika orang yang terinfeksi menyentuh bagian lain.
Jonathan Schaffer MD selaku profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Ohio state University Wexner Medical Center, Columbus mengatakan bahwa penyebaran bakteri ini tersebar melalui kegiatan seksual jenis apapun.
4. Sering melakukan sex menjadi yang paling rentan
Baik pria maupun wanita yang aktif melakukan sex juga mengalami resiko yang tinggi. Namun resiko ini menjadi lebih tinggi terjangkit oleh wanita muda dan pasangan sesama jenis
5. Klamidia menular dari orang ke orang
Penyakit ini hanya bisa menular jika orang yang terinfeksi melakukan sex dengan orang lain. Sehingga penyakit ini tidak mungkin terjadi jika hanya kontak fisik seperti bersalaman, menyentuh pakaian, makan dan minum dalam satu tempat yang sama.
6. Gejala berbeda-beda
Umumnya gejala ini tidak muncul secara fisik, perlu melakukan tes agar dapat mengetahui secara pasti. Untuk itu pentingnya melakukan check up secara rutin. Gejala umum yang sering ditimbulkan adalah mengalami sakit saat buang air kecil, namun gejala ini juga belum tentu akibat dari terpaparnya bakteri Chlamydia trachomatis
Adapun gejala-gejala yang umumnya terjadi bila sudah positif terpapar, diantaranya
- Pada wanita
- Sakit perut
- Keluarnya cairan dari leher rahim dengan bau yang menyengat
- Nyeri saat berhubungan sex
- Adanya pendarahan setelah berhubungan badan
- Pada pria gejalanya sebagai berikut
- Keluarnya cairan dari penis
- Terasa nyeri dibagian testis
7. Klamidia beresiko jangka panjang
Penyakit ini beresiko panjang terutama bagi wanita, efek jangka panjang ini akan terjadi jika tidak diobati sejak awal. Resiko yang akan diderita antara lain
Infeksi parah disertai nyeri dan demam
Penyakit radang panggul, yang beresiko kemandulan
Risiko lebih tinggi terjadinya kehamilan ektopik
Sedangkan pada pria kemungkinannya lebih mengalami masalah kesehatan yang parah dibandingkan perempuan.
8. Bayi baru lahir juga bisa terinfeksi
Bayi akan terkena infeksi klamidia merupakan efek dari ibunya yg terpapar tidak diobati saat melahirkan, bayi tersebut dapat tertular infeksi mata atau pneumonia. Klamidia selama kehamilan juga meningkatkan risiko kelahiran prematur.
9. Antibiotik bisa menjadi obat efektif
Jika merasa terkena klamidia segera temui dokter untuk menerima obat antibiotik untuk mencegah timbulnya infeksi. Pasangan dari individu yang didiagnosa mengidap klamidia juga memerlukan pengobatan, dan salah satu yang paling efektif dengan mengonsumsi obat antibiotik.
10. Seseorang dapat terinfeksi lebih dari satu kali
Satu infeksi akan membuat kebal terhadap infeksi pada masa depan. Namun tidak dengan klamidia. Berhubungan seksual dengan orang terjangkit klamidia akan tertular, meski baru menyelesaikan pengobatan
11. Klamidia bisa dicegah
Tidak berhubungan seksual dengan cara berisiko. Infeksi klamidia dapat tindak dengan cara berikut:
- Tidak berganti-ganti pasangan saat berhubungan seksual
- Melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan reproduksi pasangan sebelum berhubungan
- Menggunakan jenis kondom lateks saat melakukan hubungan seksual
(Z-10)
Terkini Lainnya
Fakta di balik Penyakit Klamidia
1. Banyak yang Tidak Responsif2. Gejala yang tidak disadari
3. Disebabkan oleh bakteri
4. Sering melakukan sex menjadi yang paling rentan
5. Klamidia menular dari orang ke orang
6. Gejala berbeda-beda
7. Klamidia beresiko jangka panjang
8. Bayi baru lahir juga bisa terinfeksi
9. Antibiotik bisa menjadi obat efektif
10. Seseorang dapat terinfeksi lebih dari satu kali
11. Klamidia bisa dicegah
Kenali Penyakit Gondongan dan Cara Mencegahnya
Ditemukan Kasus Flu Burung Varian Baru H5N2, Pemerintah Tingkatkan Kewaspadaan
Flu Burung Ternyata Dapat Menular ke Kucing, Ini Tindakan yang Dapat Dilakukan Pemilik Hewan
27 Jemaah Haji Embarkasi Solo Dipulangkan karena Demensia hingga TBC
IKN akan Tiru Freeport dalam Pengentasan Malaria
Triple Elimination Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Menular Seksual Pada Ibu
Wabah Campak Tewaskan 42 Orang di Nigeria
Bunda, Ayo Lengkapi Imunisasi si Kecil
Kemenkes Minta Petani dan Peternak Waspadai Virus Nipah lewat Kelelawar dan Babi
Virus Nipah, Kemenkes Serukan Kewaspadaan di Pintu Masuk Indonesia dan Faskes
7 Fakta Arcturus, Asal Nama, Bahaya, Gejala dan Pencegahannya
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap