visitaaponce.com

Mengenal Inner Child, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Mengenal Inner Child, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Ilustrasi.(Freepik.)

INNER child sering kita dengar dan jumpai di sosial media, tetapi dengan mereka yang sudah dewasa. Konsep ini mencerminkan pengaruh masa kecil yang berkelanjutan dalam membentuk identitas dan kesejahteraan kita saat ini. Dalam bahasa sederhana, inner child merupakan sifat kekanak-kanakan yang ada pada diri manusia. 

Banyak individu tumbuh dan berkembang tanpa menyadari keberadaan inner child dalam diri mereka yang menyimpan luka batin dari masa kecil. Fenomena ini dapat menjelaskan alasan banyak orang cenderung merespons dengan mudah tersinggung, marah, atau bahkan memutuskan hubungan sosial. 

Ketidaksadaran terhadap inner child yang terluka menjadi salah satu alasan di balik reaksi emosional yang intens. Sayangnya, tidak semua orang menyadari bahwa keberadaan inner child mereka dapat berkontribusi pada pola perilaku dan respons emosional yang mungkin merugikan.

Baca juga: Mengenal Kepribadian INFJ, Kelebihan dan Kekurangan serta Pekerjaan yang Cocok

Lalu apa itu inner child? Apa penyebab dan cara untuk mengatasinya? Berikut pengertiannya.

Inner child

Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa dalam diri mereka terdapat inner child, suatu konsep yang mencerminkan sifat dan sikap kekanak-kanakan yang berkembang dari pengalaman masa kecil. Inner child ini merupakan bagian dari diri yang tidak mengalami pertumbuhan dewasa dan tetap mempertahankan karakteristik anak-anak. 

Baik kenangan indah maupun traumatis dari masa kecil disimpan dalam inner child. Ini menciptakan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku dan keputusan seseorang saat dewasa.

Dilansir dari hallosehat, inner child dapat diibaratkan sebagai bagian yang merangkul setiap aspek emosional dan pengalaman dari masa kecil serta menjadi suatu entitas yang membawa energi baik maupun buruk. Terkadang, inner child juga menyerap energi negatif dari interaksi dengan orang-orang di sekitarnya. Ketika inner child mengalami luka, dampaknya dapat memengaruhi cara seseorang menjalani kehidupan dewasa, terutama dalam hubungan interpersonal dan pengambilan keputusan.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Alpha Female dan Kelemahannya 

Sebagai komponen pembentuk karakter, inner child mencerminkan berbagai kondisi yang berkembang dari pengalaman masa kecil, baik yang positif maupun negatif. Mengetahui, menerima, dan terkoneksi dengan inner child menjadi langkah penting bagi seseorang untuk memahami dan mengelola aspek kekanak-kanakan yang terdapat dalam dirinya. Hal ini dapat memengaruhi individu tersebut bersikap dan berperilaku di masa dewasa serta membawa dampak baik atau buruk tergantung pada cara mereka menanggapi dan menyelesaikan pengalaman masa kecil mereka.

Ciri inner child 

Ciri-ciri bahwa inner child dalam diri mengalami luka dapat tercermin melalui cara pandang terhadap dunia. Jika merasa bahwa dunia tidak aman, ini mungkin merupakan indikasi bahwa terdapat trauma masa kecil yang mendalam dan melukai inner child. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan terkait kondisi inner child yang terluka.

1. Merasa ada yang salah dengan diri sendiri.
2. Selalu berusaha menyenangkan semua orang di sekitar.
3. Merasa senang jika terlibat dalam masalah dengan orang lain.
4. Kesulitan untuk melepaskan perasaan terhadap orang lain.
5. Merasa cemas ketika dihadapkan pada situasi baru.
6. Rasa bersalah ketika memberikan batasan pada diri sendiri.
7. Selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan.
8. Perfeksionis dalam segala hal.
9. Kesulitan memulai dan menyelesaikan tugas.
10. Sering melakukan kritik terhadap diri sendiri.
11. Merasa malu untuk menunjukkan perasaan.
12. Merasa malu dengan bentuk tubuh sendiri.
13. Cenderung mencurigai niat orang lain.
14. Berusaha menghindari konflik dengan cara apapun.
15. Takut dengan rasa ditinggalkan.

Penyebab inner child 

Inner child pada seseorang dapat terjadi berbagai faktor yang dapat menyebabkan luka pada diri seseorang. Meskipun sebagian dari penyebab ini mungkin terlihat umum pada masa kecil, menghadapinya sendirian dapat berdampak pada perkembangan diri.

Berikut beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab terlukanya inner child dalam diri.

1. Kehilangan orangtua atau wali serta keluarga dekat.
2. Mengalami kekerasan fisik, emosional, atau seksual.
3. Mengalami pengabaian dari lingkungan sekitar.
4. Menghadapi penyakit serius pada diri sendiri atau keluarga.
5. Menjadi korban perundungan atau bullying.
6. Mengalami gempa bumi atau bencana alam lainnya.
7. Mengalami perpecahan dalam keluarga.
8. Terpapar pada anggota keluarga yang menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan terlarang.
9. Menjadi saksi kekerasan dalam rumah tangga.
10. Ada anggota keluarga yang mengidap gangguan mental.
11. Mengalami kehidupan di pengungsian.
12. Terpisah dari keluarga atau lingkungan asal.

Apa yang terjadi jika inner child terluka

Ketika inner child terluka akan berdampak di setiap aspek kehidupan seseorang. Berikut beberapa konsekuensi yang mungkin timbul akibat luka inner child.

1. Kesulitan dalam hubungan interpersonal.

Inner child yang terluka dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk membentuk dan menjalani hubungan interpersonal yang sehat. Masalah kepercayaan diri, rasa takut ditinggalkan, atau rasa tidak aman dapat muncul memengaruhi cara individu berinteraksi dengan orang lain.

2. Ketidakstabilan emosional.

Inner child yang terluka sering kali menyimpan emosi negatif seperti marah, rasa bersalah, atau rasa malu. 

3. Perilaku malaadaptif.

Luka inner child dapat mendorong perilaku malaadaptif, seperti kecanduan, perilaku agresif, atau bentuk pelarian diri yang merugikan. Ini sering kali menjadi cara untuk mengatasi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang berasal dari luka masa kecil.

4. Kurangnya kemampuan mengatasi stres.

Seseorang dengan inner child yang terluka mungkin mengalami kesulitan dalam mengatasi stres. Ketidakmampuan mengelola tekanan hidup dapat membawa dampak negatif pada kesejahteraan fisik dan mental.

5. Pola pemikiran negatif.

Inner child yang terluka dapat menciptakan pola pemikiran negatif tentang diri sendiri, seperti perasaan tidak layak atau tidak dicintai. Hal ini dapat memengaruhi harga diri dan pandangan terhadap kehidupan secara keseluruhan.

6. Ketidakmampuan menentukan batasan.

Seseorang dengan inner child yang terluka mungkin kesulitan menentukan batasan dalam hubungan dan kehidupan sehari-hari. Mereka mungkin cenderung menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri.

7. Kurangnya rasa pemahaman terhadap diri sendiri.

Kesulitan dalam memahami dan mengidentifikasi perasaan dan kebutuhan diri sendiri adalah hasil dari inner child yang terluka. Ini dapat menghambat perkembangan pribadi dan pertumbuhan emosional.

Cara mengatasi inner child terluka

Ada berbagai cara dalam menyembuhkan inner child yang terluka. Berikut beberapa langkah yang bisa dicoba.

1. Memahami penyebab inner child yang terluka.

Beberapa orang mungkin dengan mudah mengidentifikasi penyebab luka masa kecil mereka, seperti mengalami kekerasan fisik. Namun, bagi orang lain mengidentifikasikan bisa lebih sulit. Jika kesulitan menemukan akar permasalahan, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional untuk membimbing menjalani proses penyembuhan.

2. Menyayangi dan menunjukkan kasih sayang pada inner child.

Meskipun mendapatkan kasih sayang dari keluarga, inner child dalam diri mungkin merasa ragu atau terluka. Ekspresikan kasih sayang tulus kepada inner child, memberikan pengakuan akan keberadaannya, meskipun mungkin tersembunyi.

3. Mendengarkan inner child.

Penting untuk mendengarkan tidak hanya orang lain, tetapi juga inner child yang ada dalam diri sendiri. Ada bagian dari diri yang mungkin berusaha untuk dipahami dan perlu diberikan perhatian. Melalui komunikasi dan pemahaman, diri sendiri dapat membantu inner child untuk meredakan luka yang terpendam.

4. Proses penyembuhan yang personal.

Menyembuhkan inner child memerlukan proses panjang dan personal. Setiap orang memiliki inner child dengan kondisi yang berbeda. 

Menurut penelitian yang dimuat di International Journal of Qualitative Studies in Health and Well-being, pengalaman masa lalu dapat memberikan pembelajaran yang bermanfaat hingga usia tua. Penting untuk berdamai dan bersatu dengan inner child untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa pengalaman masa lalu dapat memberikan pembelajaran berharga untuk jangka panjang hingga usia tua. Oleh karena itu, upaya berdamai dan bersatu dengan inner child dapat memberikan dampak positif dalam perjalanan hidup.

Penyembuhan inner child ialah perjalanan yang unik dan penuh dengan ketelitian. Kesadaran tentang hubungan dengan inner child, komunikasi yang tulus, dan penerimaan akan membantu membuka pintu bagi proses penyembuhan yang mendalam. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat