visitaaponce.com

Berkaca dari Zhang Zhi Jie, Atlet Juga Perlu Cek Kesehatan Jantung

Berkaca dari Zhang Zhi Jie, Atlet Juga Perlu Cek Kesehatan Jantung
Ilustrasi(MI)

Atlet bulu tangkis muda asal Tiongkok, Zhang Zhi Jie, meninggal dunia setelah dirinya tiba-tiba jatuh di tengah lapangan saat megnikuti Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Junior atau Badminton Asia Junior Championships 2024 di Yogyakarta. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyebut Zhang alami henti jantung mendadak.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito Damay menjelaskan henti jantung pada atlet biasanya disebabkan oleh kondisi jantung bawaan seperti kardiomiopati hipertrofik atau masalah gangguan irama jantung (aritmia).

"Stres fisik yang ekstrem selama latihan atau kompetisi juga dapat memicu kondisi ini. Penyebab lain yang lebih jarang adalah aneurisma aorta atau kelainan di luar jantung misalnya kelainan bawaan pembuluh darah otak seperti aneurisma atau malformasi," kata Vito saat dihubungi, Selasa (2/7).

Baca juga : Cerita Zhang Zhi Jie Belikan Hadiah untuk Ibu, Kakek dan Neneknya dari Bonus Pertama Turnamen

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya melakukan skrining atau check up jantung apalagi bagi atlet atau pegiat olahraga.

Ia mengungkapkan golden period untuk menangani henti jantung adalah dalam fase 4-6 menit pertama. Kendati demikian, ia menekankan tim medis jangan melakukan penanganan terlalu lama. Respons sebisa mungkin dilaksanakan secepatnya.

Langkah pertama pada henti jantung adalah dengan mengenali bahwa apa yang terjadi merupakan henti jantung. Kemudian mulai CPR resusitasi jantung paru untuk menjaga aliran darah ke otak dan organ vital. Kemudian, gunakan defibrillator otomatis eksternal (AED) yang harusnya tersedia saat ajang olahraga, untuk mengembalikan ritme jantung normal.

Baca juga : Reaksi Pemerintah Tiongkok dalam Insiden Meninggalnya Zhang Zhi Jie

"Saya menekankan perlunya cepat dan tepat melakukan CPR, penting untuk menyelamatkan nyawa dalam kasus henti jantung. Pengenalan henti jantung akan diajarkan dalam pelatihan CPR. Seharusnya semua komponen pertandingan termasuk atlet dan wasit bisa melakukannya, apalagi petugas medis," ujar dia.

Dengan berbagai kasus henti jantung yang terjadi pada atlet sepak bola, bulu tangkis, dan berbagai cabang olahraga lainnya, itu menandakan bahwa seorang atlet tetap perlu menjaga kesehatan jantung meskipun mereka sudah sering berolahraga.

Aktivitas fisik yang intens dapat memberikan tekanan tambahan pada jantung, sehingga penting bagi atlet untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin seperti melakukan pemeriksaan jantung secara berkala untuk mendeteksi masalah sejak dini.

Baca juga : Baru Berusia 17 Tahun, Begini Prestasi Zhang Zhi Jie dalam Dunia Bulutangkis

Konsumsi nutrisi seimbang dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang untuk mendukung kesehatan jantung. Mengelola stres menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk mengurangi stres yang bisa mempengaruhi kesehatan jantung.

Istirahat cukup karena memberikan waktu yang cukup untuk istirahat dan pemulihan setelah latihan atau kompetisi membuat jantung lebih sehat. Serta hindari latihan berlebihan yang bisa menyebabkan kelelahan dan tekanan berlebih pada jantung.

"Praktisnya hal yang sebaiknya dilakukan atlet atau pegiat olahraga untuk menjaga kesehatan jantung adalah dengan evaluasi check up jantung tahunan rutin, latihan terstruktur dengan pelatih profesional, pengaturan nutrisi hingga istirahat teratur dan cukup," pungkasnya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat