visitaaponce.com

Cerita Zhang Zhi Jie Belikan Hadiah untuk Ibu, Kakek dan Neneknya dari Bonus Pertama Turnamen

Cerita Zhang Zhi Jie Belikan Hadiah untuk Ibu, Kakek dan Neneknya dari Bonus Pertama Turnamen
Pebulu Tangkis putra Tiongkok Zhang Zhi Jie.(X @Badminton_Asia)

PARA penggemar, asosiasi bulu tangkis, dan penyelenggara acara menyampaikan belasungkawa menyusul meninggalnya pemain Tiongkok berusia 17 tahun Zhang Zhi Jie saat pertandingan Badminton Asia Junior Championships 2024 di Yogyakarta, Minggu malam (30/6).

Rekaman video insiden tragis tersebut telah viral. Beragam reaksi terhadap kematian Zhang menjadi salah satu topik tren teratas di platform media sosial Weibo dengan lebih dari 80.000 diskusi dan lebih dari 480 juta tampilan.

Kakak perempuan Zhang Zhi Jie menulis pesan menyentuh. di Weibo. Ia menggambarkan Zhang sebagai anak yang sangat baik, dan menceritakan bagaimana Zhang menggunakan uang bonus pertamanya tahun ini untuk membeli hadiah untuknya, ibu, kakek dan neneknya.  Zhang dikenal karena dedikasinya yang besar terhadap bulu tangkis.

Baca juga : Reaksi Pemerintah Tiongkok dalam Insiden Meninggalnya Zhang Zhi Jie

"Dia anak yang sangat baik. Dia memberikan semua bonus yang dia dapat pertama kali tahun ini dengan beli kado untuk saya, ibu saya dan kakek nenek saya. Dia belajar bulutangkis dengan sangat serius. Kemarin dia masih berbagi momen makan dengan ibunya," kata sang kakak dalam screenshot postingan Weibo yang beredar di X.

Dia menyatakan bahwa kematian Zhang akibat dari respons tim medis yang lambat. "Bagaimana saya bisa menerima ini? Bahkan saya pikir ini adalah hasil terburuk dari tim medis yang tidak cekatan dan kondisi medis yang buruk," ujarnya.

Dilansir BWF, tahun ini menjadi pencapaian terbaik Zhang Zhi Jie di level kejuaraan junior.  Dia menjadi kampiun di ajang Yonex Dutch Junior International 2024 yang berlangsung pada Februari pada 28 Feberuari-3 Maret di Indonesia. Di partai puncak, ia meraih gelar juara setelah memenangkan perang saudara melawan sesama wakil Tiongkok, Hu Hze An. 

Baca juga : Baru Berusia 17 Tahun, Begini Prestasi Zhang Zhi Jie dalam Dunia Bulutangkis

Beberapa hari setelahnya, Zhang menjadi runer-up di YONEX German Junior 2024 pada 6-10 Maret. Di partai puncak dia berhadapan sesama wakil Tiongkok, Wang Zi Jun.

Lu Xiao, seorang dokter di Rumah Sakit Afiliasi Kedua Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang, mengatakan di Weibo bahwa berdasarkan rekaman video, Zhang mungkin menderita aritmia ganas.

Ia mengatakan aspek kritis dari perawatan darurat di tempat seharusnya adalah segera melakukan CPR dan penggunaan defibrilator eksternal otomatis, ketimbang mengangkut Zhang dengan tandu.

Baca juga : Profil Zhang Zhi Jie yang Meninggal Saat Bertanding:  Bintang Bulu Tangkis Masa Depan Tiongkok

Dikutip laman Kementerian Kesehatan RI, Aritmia merupakan gangguan irama jantung yang berupa detak jantung yang tidak normal, bisa saja iramanya tidak beraturan, terlalu cepat, atau terlalu lambat, kondisi ini terjadi saat impuls listrik di jantung tidak bekerja dengan baik.

Sementara itu, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyatakan bakal menyurati Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terkait prosedur standar operasi (SOP) pertolongan bagi atlet saat kondisi darurat menyusul meninggalnya Zhang Zhi Jie. 

Humas dan Media Panpel PBSI Broto Happy, saat konferensi pers di Kantor KONI DIY, Yogyakarta, Senin (1/7), menyatakan, berdasarkan SOP yang berlaku saat ini, tim medis harus menunggu call dari referee (wasit) untuk memberikan pertolongan kepada atlet.

Baca juga : Atlet China Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung, Mengapa Bisa Terjadi?

Broto menjelaskan, dalam kasus Zhi Jie, tim medis dan dokter turnamen baru diizinkan masuk ke lapangan untuk memberikan pertolongan pertama kepada Zhi Jie setelah mendapatkan call dari referee.

Zhi Jie, saat itu, mengalami kolaps mendadak saat tengah berlaga melawan Kazuma Kawano dari Jepang di pertandingan terakhir penyisihan grup Badminton Asia Junior Championships 2024, Minggu (30/6) malam.

"Ini merupakan regulasi atau aturan sesuai SOP yang berlaku di setiap turnamen bulu tangkis internasional dari BWF dan Badminton Asia," kata dia. 

"PBSI akan membawa kasus ini ke BWF demi kebaikan dan keselamatan atlet di masa mendatang," ujar Broto. (Chinadaily/Ant/P-5)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat