visitaaponce.com

Pameran Unframing Ajak Pengunjung Nikmati Seni Tanpa Batas

Pameran 'Unframing' Ajak Pengunjung Nikmati Seni Tanpa Batas
Pameran karya dosen FSRD IKJ.(HO )

PAMERAN seni hasil karya Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ) di Galeri FSRD IKJ, Jakarta, 19 Desember 2023-5 Januari 2024 bukan hanya tentang melihat karya seni, tetapi juga tentang proses berpikir dan perasaan yang terinspirasi dari setiap karya. Hal itu diungkapkan Kurator Seni Rupa dari Galeri Nasional, Dr Citra Smara Dewi.

Menurutnya, pameran bertema 'Unframing' yang menampilkan karya-karya dua dimensi (2D), 3D, instalasi, hingga karya seni multimedia ini pengunjung seakan diajak untuk mempertanyakan, merenung, dan memahami karya-karya yang dipamerkan tanpa batasan konvensional, sehingga dapat merasakan kedalaman dan kekayaan dari sudut pandang yang berbeda.

"Tema Unframing membuat pameran ini tidak hanya menjadi ruang untuk apresiasi seni, tetapi juga menjadi panggung untuk refleksi dan dialog tentang keberagaman, kebebasan berekspresi, dan keunikan kreativitas manusia. Ini adalah sebuah perjalanan artistik yang membebaskan, mengundang, dan merangsang imajinasi, membawa pengunjung melampaui batas-batas konvensional dan membuka mata mereka terhadap kemungkinan tak terbatas dalam seni rupa," ujar Citra dalama keterangan yang diterima, Rabu (20/12).

Sedangkan Walid Syartowi Basmalah, seorang kurator seni menyebut melalui pameran ini, para dosen seni ditantang melampaui batas-batas yang terlihat dan mempertanyakan subjektivitas dari apa yang dibuat menjadi terlihat. "Pameran ini menginspirasi dan memprovokasi pandangan konvensional tentang seni serta membebaskan kreativitas para seniman," jelasnya.

Di sisi lain, Dekan FSRD IKJ, Anindyo Widito menyebut pameran karya para dosen ini telah memasuki tahun ketiga. Dito, sapaan Anindyo, menambahkan, pamera ini juga sebagai bentuk pembuktian terhadap publik akan proses kerja seni rupa yang dijalankan.

Dtambahkan, bagi pendidik seni rupa, sebuah pameran merupakan sarana untuk mengapresiasi publik, khususnya para pencinta seni rupa akan peran yang dijalankan oleh pengampu didik. "Dengan demikian, publik mengetahui tentang pengampu didik yang terus berproses kerja seni di tengah kerja rutinnya dalam mendidik mahasiswa," ujar Dito yang menampilkan lima sketsa karyanya tentang kopi dan maknanya dalam kehidupan sosial budaya Indonesia. (RO/R-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat