Menkes Nilai Covid-19 Subvarian JN.1 Turun Lihat Kondisi Negara Lain
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap kasus covid-19 subvarian JN.1 menurun melihat kondisi terkini di negara lain. Ia menjelaskan dominasi satu varian sudah di atas 90%, maka biasanya terjadi saturasi sehingga jumlah kasusnya menurun.
"Kebetulan hasil sekuensnya kita terhadap JN.1 memang naik tadi hanya 1% di minggu ke-2 November naik ke 19%, kemudian di awal Desember ini sudah 43%. Dari varian yang ada di Indonesia JN.1. Nah pengalaman kita nanti dia akan naik terus sampai sekitar 80-90% dan pada saat itu puncaknya bisa tercapai," kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta Jumat (22/12).
Pada minggu ke-2 ini yang masuk dari 77 sampel sekitar 43% merupakan JN.1, kemudian subavarian kedua sekitar 16% yakni XBB1.16 dan XBB1.9.1. Ketiga subvarian tersebut merupakan turunan dari omikron.
Bila dihitung dengan mobilitas masyarakat pada libur Natal dan tahun Baru (Nataru) 2024, pada akhir Januari 2024 puncak subvarian JN.1 bisa terlihat. Ia juga menegaskan kasus covid-19 kali ini tidak terlalu mengkhawatirkan jika melihat kasus 2.800 per minggu yang masih jauh dari batas level 1 yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 56.000 per kasus per minggu.
"Ketika sudah mencapai puncaknya, diperkirakan bertahan sekitar 2-4 minggu maksimal sudah kemudian terjadi penurunan. Jadi mudah-mudahan kalau misalnya peaknya terjadi di Januari 2024, itu harusnya Februari sudah turun kembali," ujar dia.
Oleh karena itu ia meminta masyarakat pada libur Nataru 2024 menggunakan masker. Apalagi jika sedang merasa tidak enak badan atau kondisi yang kurang fit atau melihat tetangga yang sakit pernapasan seperti batuk maka lebih baik pakai masker.
"Dan yang mumpung sekarang vaksinnya masih ada, untuk bisa mendapatkan vaksin tambahan, setidaknya kan itu bisa mengurangi keparahan kalau kita misalnya nanti terkena dan mempercepat kesembuhan," pungkasnya. (Z-2)
Terkini Lainnya
Menyelami Sepak Terjang Pak Menkes
Peningkatan Kualitas untuk Tingkatkan Ketahanan Keluarga dan Menurunkan Stunting
Apakah Dokter Asing merupakan Solusi Mengatasi Masalah Kesehatan?
514 Daerah Diharap Bisa Beri Layanan Dasar Penyakit Stroke, Jantung, Kanker, dan Ginjal
Ini Cara Pemerintah Cetak Banyak Dokter Spesialis
Menkes: 29.000 Dokter Spesialis Harus Didistribusikan ke Kota dan Kabupaten se-Indonesia
Ketahanan Kesehatan Global
Akses Patogen Bisa Hemat Waktu Lebih Cepat Tanggulangi Pandemi
Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Lonjakan Kasus Myopia pada Anak, Dokter Sarankan Cara Ini Agar Berkurang
Jemaah Haji Diingatkan Tetap Waspada Kasus Mers di Arab Saudi
Aturan Kesehatan Internasional yang Baru
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap