visitaaponce.com

13 Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan dan Lingkungan, Jangan Diabaikan

13 Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan dan Lingkungan, Jangan Diabaikan!
Ilustrasi dampak pencemaran udara(jcomp/freepik)

Ada banyak dampak pencemaran udara yang perlu kamu sadari.

Pencemaran udara atau polusi udara bukanlah hal yang bisa dianggap enteng

Pasalnya, polusi udara dapat menimbulkan banyak dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan hidup kita.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang dampak pencemaran udara terhadap kesehatan dan lingkungan, bacalah artikel ini sampai selesai.

Baca juga: 12 Dampak Positif Internet untuk Kehidupan Manusia, Ternyata Sepenting Itu!

Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan

1. Iritasi Mata

Pencemaran udara dapat menyebabkan iritasi pada mata

Partikulat halus dan kasar dapat masuk dan mengiritasi mata, yang dapat mengakibatkan berbagai kondisi, seperti mata kering.

Selain itu, polutan juga dapat menyebabkan konjungtivitis atau mata merah, serta glaukoma.

Jika udara di luar sedang tercemar, sebaiknya kamu menggunakan kacamata agar polutan tidak masuk ke dalam mata kamu.

2. Menyebabkan Asma

Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan yang kedua yaitu dapat menyebabkan asma. 

Asma merupakan suatu kondisi di mana saluran udaramu menyempit dan dapat menghasilkan lendir ekstra. 

Hal ini dapat membuat kamu kesulitan bernapas, memicu batuk, suara mengi, terutama ketika kamu mengembuskan napas.

Asma dapat muncul karena saluran pernapasan terpapar partikel kasar dan halus di udara, seperti debu hingga polutan kimia.

Untuk mencegah penyakit ini muncul, pastikan kamu menggunakan masker ketika keluar rumah, terutama jika lingkungan sedang mengalami tingkat polusi yang tinggi.

Baca juga: Kenali 11 Alat Musik Pukul Tradisional Indonesia, Ini Ciri Khasnya
 

3. Menyebabkan Pneumonia

Kamu juga berisiko terkena penyakit pneumonia karena adanya polusi udara. 

Pneumonia adalah kondisi di mana terjadi peradangan dan akumulasi cairan di paru-paru yang disebabkan oleh infeksi  bakteri, virus, atau jamur

Selain infeksi, kondisi ini juga dapat disebabkan karena saluran pernapasan terpapar polusi udara terus-menerus, khususnya sulfur dioksida dan nitrogen oksida. 

Pneumonia dapat menyulitkan pernapasan dan menimbulkan gejala seperti demam, serta batuk dengan lendir berwarna kuning, hijau, atau bahkan berdarah.

4. Menyebabkan Bronkitis

Masih seputar masalah pernapasan. Dampak pencemaran udara yang selanjutnya adalah dapat menyebabkan bronkitis. 

Bronkitis merupakan suatu keadaan peradangan pada bronkus, yakni saluran udara yang membawa napas ke dan dari paru-paru.

Mereka yang mengalami kondisi ini seringkali mengalami batuk dengan lendir kental, bahkan mungkin mengalami perubahan warna.

Bronkitis bisa muncul bisa disebabkan oleh polusi udara akibat pembakaran bahan bakar fosil.

Pembakaran tersebut diketahui menghasilkan partikel asam, seperti sulfur oksida dan nitrogen dioksida, yang dapat mengiritasi saluran napas bagian atas.

Baca juga: 7 Alat Musik Modern yang Paling Populer, Begini Cara Memainkannya
 

5. Meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru

Jika terpapar polusi udara berlangsung terus-menerus, tidak menutup kemungkinan kamu dapat terkena kanker paru-paru.

Berdasarkan laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 29% dari seluruh kasus dan kematian akibat kanker paru-paru disebabkan oleh polusi udara.

Partikel polutan cenderung memberikan kontribusi yang signifikan pada statistik ini karena ukurannya yang kecil memungkinkan mereka mencapai saluran pernapasan bagian bawah.

Sebagai catatan, polusi udara mengandung zat kimia yang bersifat karsinogen, termasuk asap rokok, benzena, dan formaldehida.

6. Menyebabkan penyakit kardiovaskular

Polusi udara juga dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. 

Dilansir dari Medical News Today, penelitian menunjukan bahwa tinggal di tempat dengan polusi udara yang tinggi bisa meningkatkan risiko kematian karena serangan jantung dan stroke.

Selain itu, hasil sebuah studi pada tahun 2018 menyatakan bahwa polusi udara berperan dalam 19% kematian akibat penyakit kardiovaskular pada tahun 2015.

Polusi udara juga menjadi penyebab sekitar 21% kematian akibat stroke dan 24% kematian akibat penyakit jantung koroner.

Penyakit kardiovaskular bisa terjadi karena ada paparan dari sulfur dioksida, produk sampingan dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak.

Baca juga: Wajib Tahu! 8 Cara Mendapatkan Uang dari Internet yang Bikin Dompet Tebal

7. Menyebabkan demensia

Pencemaran udara juga menjadi salah satu faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadi demensia. 

Demensia merupakan kondisi kehilangan daya ingat, bahasa, pemecahan masalah,  dan fungsi berpikir lainnya dengan tingkat keparahan yang cukup besar sehingga berdampak pada aktivitas sehari-hari.

Dalam hal ini, demensia bisa terjadi karena tubuh terpapar partikel padat, nitrogen oksida, dan nitrogen dioksida.

8. Gangguan kehamilan

Dampak polusi udara yang berikutnya terkait dengan gangguan kehamilan. 

Ya, polusi udara dapat menyebabkan gangguan kehamilan, seperti kelahiran prematur, masalah pada perkembangan janin, bahkan risiko keguguran.

Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan partikel polusi padat dalam kadar tinggi selama trimester ketiga kehamilan meningkatkan dua kali lipat risiko kelahiran anak dengan gangguan spektrum autis.

Oleh karena itu, ketika sedang hamil, disarankan untuk selalu menggunakan masker guna mencegah paparan polutan.

9.  Menyebabkan penyakit autoimun

Penyakit autoimun, seperti multiple sclerosis dan rheumatoid arthritis, dapat muncul sebagai akibat dari dampak pencemaran udara.

Polutan dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan zat asing yang membahayakan tubuh.

10. Mempengaruhi kecerdasan

Dampak pencemaran udara juga berpengaruh pada anak-anak.

Anak-anak yang terpapar polusi udara, seperti timbal, dapat mengalami penurunan kecerdasan, termasuk penurunan IQ dan kemampuan kognitif.

Pada akhirnya, hal-hal tersebut dapat mempengaruhi prestasi anak.

Tak hanya itu, paparan polusi juga dapat menyebabkan gangguan perilaku dan pubertas yang tertunda pada anak-anak.

11. Masalah kulit

Kondisi kulit juga bisa terpengaruh oleh polusi udara.

Kulit dapat terasa gatal dan bersisik akibat paparan polusi udara yang terus-menerus, seperti debu, asap, dan lainnya.

Polutan-polutan tersebut menempel di kulit dan menyumbat pori-pori.

Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kulit, seperti jerawat, iritasi, dan peningkatan risiko penuaan dini. 

Baca juga: 8 Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan Beserta Cara Pakai dan Efek Sampingnya

Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan

Bukan hanya kesehatan, polusi udara juga dapat mempengaruhi lingkungan. 

Apa saja dampak pencemaran udara terhadap lingkungan? Ini daftarnya. 

12. Perubahan Iklim

Pencemaran udara dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, seperti metana, freon, nitrogen dioksida, dan karbon dioksida. 
Adapun sumber pencemaran udara mencakup pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif.

Konsentrasi gas rumah kaca yang tinggi dapat menghasilkan peningkatan efek rumah kaca, yang menahan panas di atmosfer bumi dan menyebabkan kenaikan suhu global.

Dengan begitu, peningkatan suhu tersebut dapat berkontribusi pada perubahan iklim.

13. Hujan Asam

Hujan asam merupakan dampak polusi udara lainnya.

Aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan pelepasan gas-gas industri, dapat bereaksi dengan uap air di atmosfer.

Pada akhirnya, reaksi tersebut akan menciptakan senyawa asam.

Saat hujan turun, senyawa asam seperti asam nitrat dan asam sulfat dapat terbawa ke permukaan bumi.

Hujan asam ini pun akan berdampak pada lingkungan hidup kita, merusak ekosistem air, hingga merusak tanaman dan tanah.

Baca juga: Ini Dampak Negatif Penggunaan Earphone

Demikianlah penjelasan mengenai dampak pencemaran udara terhadap kesehatan dan lingkungan hidup.

Tentu saja, lebih baik mencegah daripada mengobati. Daripada menunggu sampai semua hal tersebut terjadi, mari kita lakukan upaya pencegahan polusi udara.

Kita dapat memulainya dengan menggunakan transportasi ramah lingkungan, menanam pohon secara berkala, mengelola limbah dengan baik, hingga rutin menggunakan masker agar tubuh tidak terpapar polutan

Selain itu, penting juga untuk mendukung regulasi tentang lingkungan, serta menyebarkan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan di sekitar kita.

Jika kita melaksanakan semua upaya pencegahan, kita dapat menciptakan lingkungan dengan kualitas udara yang bersih untuk kepentingan bersama.

Semoga informasi tentang dampak pencemaran udara ini dapat menambah wawasan dan kesadaranmu untuk merawat lingkungan.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Pricilia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat