visitaaponce.com

Kenali 11 Alat Musik Pukul Tradisional Indonesia, Ini Ciri Khasnya

Kenali 11 Alat Musik Pukul Tradisional Indonesia, Ini Ciri Khasnya
ilustrasi alat musik pukul(azerbajian_stockers/freepik)

Tahukah kamu, Indonesia memiliki beragam alat musik pukul tradisional yang unik dan menarik?

Mungkin kamu familiar dengan drum, tetapi sudahkah kamu mengenal alat musik pukul seperti calung, tifa, dan tambur?

Ya, itulah sebagian kecil dari beragam alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul.

Indonesia memang kaya akan budaya, termasuk alat musiknya yang begitu beragam dengan berbagai ciri khasnya. 

Penasaran apa saja alat musik pukul yang asli Indonesia? Simak penjelasannya berikut ini. 

Baca juga: 11 Alat Musik Petik Tradisional Indonesia, Nomor 2 Sudah Mendunia
 

Alat Musik Pukul Tradisional

1. Kendang

Kendang alias gendang merupakan alat musik tradisional yang dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa dan Bali.

Alat musik yang sering disebut drum berkepala dua ini berebentuk silinder yang terbuat dari batang pohon.

Kedua sisi drum ditutupi dengan kulit hewan, seperti kambing atau sapi. 

Untuk membunyikannya, kamu perlu memukul bagian kulit tersebut menggunakan tongkat atau tangan kosong.

Biasanya, kendang dimainkan bersama dengan alat musik lainnya. 

Dalam budaya Jawa, kendang merupakan bagian dari ansambel Gamelan.  Sementara dalam budaya Sunda, kendang masuk ke dalam ansambel Degung.

2. Kolintang

Kolintang merupakan alat musik pukul tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara. 

Pada umumnya, alat musik ini dibuat dari kayu benuang, kayu kakinik, kayu bandaran, dan kayu telur. 

Kolintang sendiri terdiri dari 6-12 bilah kayu yang disusun berdasarkan tinggi rendahnya nada. 

Kolintang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik khusus yang terbuat dari kayu di mana bagian ujungnya diberi bantalan kain. 

Biasanya, kolintang dimainkan dalam berbagai acara, mulai dari pertunjukan seni budaya, acara pernikahan, pesta panen, dan sebagainya. 

Baca juga: Contoh Alat Musik Bali dan Cara Memainkannya
 

3. Rebana

Selanjutnya, ada alat musik rebana yang berasal dari budaya Melayu. 

Alat musik ini berbetuk lingkaran pipih yang dibuat dari kayu yang dibubut di mana salah satu sisinya ditutupi dengan kulit kambing.

Jika kamu ingin memainkan rebana, kamu perlu memukul permukaan yang dilapisi kulit tersebut. 

Umumnya, rebana dibawa menggunakan tangan kiri. Sementara itu, tangan kanan dipakai untuk memukul. 

Pada awalnya, rebana digunakan untuk berdakwah tentang agama Islam. 

Namun kini, rebana telah digunakan di dalam berbagai macam kegiatan, seperti pengiring tari tradisional dan pernikahan, hingga sebagai sarana seni dan hiburan masyarakat.

4. Calung

Calung merupakan alat musik yang dikenal berasal dari Jawa Barat.

Meski begitu, alat musik yang terbuat dari bahan bambu ini juga dapat ditemui di daerah Banyumas, Jawa Tengah.

Mungkin banyak yang mengira calung sama dengan angklung. 

Walaupun terlihat sama, kenyataannya kedua alat musik ini berbeda. Calung dimainkan dengan cara dipukul, sedangkan angklung digoyangkan. 

Jika ingin memainkan calung, kamu perlu memukul batang ruas tabung bambu. 

Adapun calung dibuat sesuai dengan tangga nada pentatonik, dari rendah ke tinggi. 

Calung sering dimainkan ketika ada upacara adat dan perayaan budaya yang lainnya. 

Baca juga: Mengenal 9 Alat Musik dari Daerah Maluku
 

5. Tifa

Indonesia bagian Timur juga memiliki alat musik pukul tersendiri. 

Alat musik yang disebut tifa ini berasal dari Maluku dan Papua. 

Tifa berbentuk mirip kendang, seperti jam pasir yang terbuat dari kayu hitam di hutan rawa Papua.

Bagian bawah tifa dibiarkan terbuka, sedangkan sisi lainnya ditutupi dengan kulit hewan, yaitu rusa. 

Tifa juga memiliki ukiran yang estetik berwarna hitam, putih, dan terakota dari atas sampai bawah. 

Bukan hanya sekadar hiasan, ukiran yang dibuat juga memiliki makna filosofis yang khas. 

Bahkan, ukiran tersebut dapat mencerminkan status sosial pemiliknya. 

Cara memainkan tifa mirip seperti kendang, di mana kamu harus memukul bagian yang ditutupi kulit hewan. 

Sampai sekarang ini, tifa sering dimainkan untuk mengiringi beragam acara adat. 

6. Tambur

Tambur merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Bali. 

Jika dilihat, tambur berbentuk seperti kendang namun ukurannya lebih besar. 

Menelisik sejarahnya, awalnya tambur digunakan sebagai penanda dimulainya perang. 

Namun kini, tambur digunakan untuk upacara pernikahan dan acara adat. 

Tambur dimainkan dengan cara dipukul di mana alat musik ini pada umumnya dibunyikan bergantian dengan gong. 

Baca juga: Ini yang Dimaksud dengan Alat Musik Harmonis
 

7. Gong

Gong juga termasuk ke dalam alat musik pukul yang wajib kamu ketahui.

Alat musik yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia ini memiliki beragam ukuran, kecil sampai besar. 

Ukuran tersebut nantinya akan mempengaruhi tinggi rendahnya nada yang dihasilkan. 

Di sisi lain, alat musik yang terbuat dari logam ini berbentuk bulat pipih, di mana bagian tengahnya lebih menonjol. 

Gong dapat dimainkan dengan cara memukulnya menggunakan alat khusus dari kayu yang dilapisi kain tebal. 

Alat musik ini kerap dimainkan untuk mengiringi upacara adat, pertunjukan seni, dan acara-acara penting yang bersifat seremonial. 

8. Canang

Aceh juga memiliki alat musik tradisional yang bernama canang.

Canang terbuat dari pohon cuping dan kayu tarok yang dipotong-potong menjadi ukuran 40 cm dan dibelah menjadi dua. 

Bagian kayu tersebut pun kemudian disusun di atas kotak kayu lalu kamu cukup menabuhnya.

Sementara alat pemukulnya dibuat dari kayu pohon jambu. 

Seiring berkembangnya zaman, ada juga canang yang dibuat dari tembaga. 

Canang sendiri sering dipakai untuk mengiringi tari tradisional saat ada acara adat. 

Baca juga: 8 Lagu Daerah Sulawesi Tengah Beserta Lirik dan Makna, Mana Favoritmu?

9. Tuma

Alat musik pukul tradisional yang berikutnya yaitu tuma. 

Tuma berasal dari Kalimantan Barat yang mirip dengan kendang pada umumnya. 

Ciri khas tuma terletak dari bentuknya yang bulat dan terdapat lubang di bagian tengah. 

Karena memiliki panjang 1,25 meter, tuma kerap disebut sebagai gendang panjang. 

Sama seperti kendang, tuma dimainkan dengan cara ditabuh menggunakan tangan.

Alat musik ini dibuat dari kayu di mana bagian penutupnya dibuat dari kulit kambing dan kijang muda untuk hasil nada yang nyaring. 

Biasanya, tuma sering dimainkan dalam upacara adat dan pengiring tarian. 

10. Kateuba

Berikutnya, ada alat musik pukul bernama kateuba yang berasal dari Kepulauan Mentawai. 

Alat musik yang juga akrab disebut Gajeuma ini kerap dimainkan saat upacara budaya, perayaan adat, ritual agama, dan sebagainya. 

Kateuba ini terbuat dari kayu, rotan dan kulit hewan, seperti biawak atau ular. 

Pembuatan kateuba melibatkan proses pelubangan pohon aren di mana salah satu sisi ditutupi dengan kulit hewan. Setelah itu bagian tersebut diikat menggunakan rotan. 

Kamu dapat menghasilkan variasi suara atau nada, caranya yaitu dengan membuat diameter kateuba yang berbeda. 

11. Gedombak

Alat musik pukul terakhir dalam daftar ini adalah gedombak, kendang yang berasal dari Riau. 
Gedombak dibuat dari kayu, rotan, dan kulit hewan seperti kulit kambing, yang dimainkan dengan cara dipukul. 

Biasanya, pemain alat musik ini duduk sambil menempatkan gedombak di bawah ketiak dan memukulnya dengan tangan.

Baca juga: 7 Lagu Daerah Sulawesi Utara Lengkap dengan Lirik, Makna, dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Nah, itulah beragam alat musik pukul tradisional yang ada di Indonesia. 

Setiap alat musik yang telah disebutkan tentu memiliki keunikan masing-masing yang mencerminkan budaya lokal di berbagai daerah di Indonesia. 

Dengan adanya berbagai alat musik ini, kita dapat menjelajahi ragam irama dan melodi yang kaya, sekaligus merasakan keindahan dan keunikannya dalam membentuk ciri khas setiap daerah.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Pricilia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat