visitaaponce.com

Contoh Alat Musik Bali dan Cara Memainkannya

Contoh Alat Musik Bali dan Cara Memainkannya
Alat Musik Bali(Antara)

DI Bali, alat musik tradisional mencerminkan kekayaan seni dan budaya yang khas. Salah satu yang paling terkenal adalah gamelan, sebuah ansambel musik yang terdiri dari berbagai instrumen seperti metallophone, gong, kendang, dan suling. 

Di Bali, gamelan sering digunakan dalam berbagai upacara adat, tari, dan pertunjukan seni. Selain itu masih banyak alat musik dari Bali lainnya. 

Berikut adalah contoh-contoh alat musik dari Bali dan cara memainkannya.

Baca juga: Pohon Natal Berbahan Kayu Bekas, Pesan ˜Selamatkan Bumi" dari Pullman Bali

dok.Indonesia.id

1. Rindik 

Salah satu contoh keberagaman alat musik tradisional di Bali adalah rindik. Rindik terbuat dari bilah bambu, dan teknik memainkannya melibatkan pemukulan pada bilah-bilah tersebut.

Baca juga: Mengenal 9 Alat Musik dari Daerah Maluku

Jika kita mengamati lebih rinci, rindik ini memperlihatkan beberapa kemiripan dengan alat musik tradisional lainnya, seperti Angklung dari Jawa Barat. Meskipun mirip dalam beberapa aspek, perlu dicatat bahwa rindik memiliki bentuk lempengan, sementara Angklung berbentuk tabung.

Menelusuri lebih dalam tentang ragam alat musik khas Bali, kita dapat menemukan nuansa khas setiap instrumen dan cara memainkannya. Keberadaan rindik sebagai salah satu perwakilan dari warisan musik Bali menunjukkan kelestarian budaya yang terus hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi.

dok.depost bali

2. Genggong

Alat musik tradisional Bali, menarik perhatian dengan kesederhanaannya. Dibuat dari kayu pohon enau yang telah diproses dengan halus, genggong memiliki cara bermain yang unik dengan digetarkan. Bagian tengahnya memiliki komponen yang disebut pelayah, sementara tepian kayu tersebut diikat dengan tali. Tali inilah yang memegang peran kunci dalam menimbulkan getaran suara yang khas dari genggong.

Selain sebagai medium ekspresi seni musik, genggong juga mencerminkan kekayaan budaya Bali dalam menghasilkan instrumen yang sederhana namun bermakna. Dengan bahan dasar alami seperti kayu enau, genggong menjadi bagian yang tak terpisahkan dari warisan musik tradisional yang masih dihargai dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Dok.felderfans

3. Ceng-ceng

Ceng-ceng, sebagai instrumen musik lainnya dari Bali, memiliki keunikannya sendiri. Dibuat dari logam dan menyerupai piringan atau cakram dengan dimensi yang tidak terlalu lebar, ceng-ceng memberikan kesan mirip dengan simbal. Nama "ceng-ceng" merujuk pada suara yang dihasilkan saat instrumen ini diadu satu dengan yang lainnya, menciptakan harmoni nyaring yang khas.

Proses pembuatan ceng-ceng menunjukkan keahlian tangan para pengrajin musik tradisional Bali dalam menciptakan alat musik yang estetis dan berfungsi. Keberadaan ceng-ceng tidak hanya sebagai alat musik semata, tetapi juga sebagai bagian yang tak terpisahkan dari upacara adat dan ekspresi seni tradisional Bali yang kaya dan berwarna.

dok.hobikoe

4. Suling

Ternyata, suling juga memegang peran penting sebagai salah satu alat musik khas Bali. Metode bermainnya melibatkan teknik ditiup, dan suling ini dirancang dari batang bambu yang dibuat dengan enam lubang untuk menghasilkan variasi nada yang khas. Memainkan suling dengan mahir memerlukan keahlian dalam menguasai teknik pernafasan, mengingat bagaimana tiap hembusan udara dapat menciptakan melodi yang memikat.

dok. Warisan budaya tak benda

5. Mandolin

Sekilas alat musik ini mirip dengan kecapi. Sebagian bahkan menyebutnya kecapi mandolin. Di balik kemiripan tersebut, terdapat perbedaan yang mencolok. Mandolin dilengkapi dengan tuts, menyerupai struktur pada saksofon, yang tidak hadir pada kecapi.

Alat musik tradisional Bali yang dimainkan dengan cara dipetik ini telah menjadi populer sejak dekade 1930-an. Kehadirannya bukan hanya sebagai medium musikal, tetapi juga sebagai bagian yang tak terpisahkan dari identitas musik Bali yang kaya dan mendalam. Dengan melibatkan teknik petikan yang khas, mandolin menjadi pengingat hidup akan keberlanjutan dan keindahan tradisi musik Bali.

Dok. Gong Tari Bali

6. Gong

Gong, sebuah instrumen musik khas Bali, tidak hanya menjadi favorit di pulau Jawa, tetapi juga memegang peranan penting sebagai salah satu alat musik tradisional yang tak terpisahkan dari setiap pertunjukan di masyarakat Bali.

Instrumen yang terbuat dari logam dengan dimensi berkisar antara 15 hingga 20 cm ini telah melintasi zaman, mengakar sejak abad ke-13. Keberadaan gong dalam tradisi musik Bali menandakan kedalaman sejarah dan kekayaan budaya, menjadi simbol kekontinuitasan seni musik yang terpelihara dengan baik.

Sebagaimana gong Jawa, gong Bali juga dimainkan dengan cara dipukul pada bagian yang menonjol, menghasilkan getaran dan suara yang menggema. Keindahan dan keharmonisan bunyi gong menjadi landasan yang tak tergantikan dalam mengiringi berbagai upacara adat dan seni pertunjukan di pulau Dewata.

Dok.etnik ina

7. Kendang

Kendang, atau yang dikenal sebagai papadaha dalam Prasasti Bebetin, memiliki peran sentral dalam musik tradisional Bali. Terbagi menjadi dua kelompok, kendang wadon dan kendang lanang, perbedaan keduanya mencuat pada dimensi ukuran. Namun, lebih dari sekadar dimensi fisik, kendang wadon dan kendang lanang menciptakan keselarasan yang luar biasa saat dimainkan secara bersamaan.

Perpaduan ritme dan harmoni yang dihasilkan oleh kendang dalam konteks musik Bali menggambarkan kekayaan lapisan musikalitasnya. Sejarah mencatat bahwa kendang, baik wadon maupun lanang, telah menjadi bagian tak terpisahkan sejak dekade 1930-an, memberikan kontribusi yang signifikan dalam memelihara dan mewariskan warisan musik Bali yang mendalam dan berwarna.

dok.Perpustakaan digital budaya Indonesia

8. Gerantang

Gerantang, sebuah alat musik tradisional Bali, terdiri dari serangkaian bilah bambu dan sering digunakan dalam seni gamelan serta angklung Bali. Meskipun alat musik Karun di Jawa Barat memiliki kemiripan dengan Gerantang, keduanya memiliki perbedaan khas sesuai dengan tradisi masing-masing. 

Alat musik ini dimainkan dengan sepasang palu khusus dan memiliki kesamaan bentuk dengan Gambang Jawa, namun dengan bilah jaring terbuat dari bambu. Selain itu, Gerantang juga menjadi bagian integral dalam pertunjukan seni tradisional Cupak Gerantang, yang mengisahkan dua bersaudara, Cupak dan Gerantang, yang mencerminkan sifat manusia yang berlawanan.

Dok.Munis Warung

10. Rebana Bali

Rebana, terkenal sebagai nama ansambel musik, merujuk pada instrumen seperti drum yang berbentuk payung dengan satu mulut atau Tsukubu. Dalam tradisi Bali, rebana tidak hanya menjadi bagian dari beberapa balungan gamelan Bali, seperti Pajangeran dan Pangaljanganberan, tetapi juga memiliki peran dalam ansambel musik rebana dengan ukuran yang bervariasi. Dalam ansambel Gamelan, rebana berfungsi sebagai penutup lagu atau penanda akhir ukuran lagu.

Pada umumnya, rebana Bali memiliki ukuran terbesar dan dipukul secara vertikal dengan tutup menghadap ke kanan. Posisi pemain yang bersila dengan tangan kiri memegang badan rebana dan telapak tangan menyentuh permukaan permainan menciptakan cara unik dalam memainkan alat musik ini. Seperti kendang Gupekan, rebana dipukul di bagian tepi penampang kulitnya, menambah nuansa khas dalam musik tradisional Bali.

Dok.wmic

11. Gangsa

Gangsa memegang peranan penting dalam musik tradisional Bali dan merupakan salah satu instrumen yang terdapat dalam ansambel Gamelan Balung. Instrumen ini terbuat dari perunggu dan memiliki berbagai macam bentuk daun yang disusun dengan teliti. Gangsa sering digunakan dalam berbagai gaya Gamelan Balungan di Bali, seperti Semara Pagulingan, Angklung, Gong Kebyar, Gong Gede, dan Gambang.

Dalam setiap Gamelan Balungan, berbagai bentuk daun Gangsa memiliki fungsi yang berbeda-beda. Beberapa berfungsi sebagai jaringan melodi yang menentukan dimensi lagu, sementara yang lain mungkin bertindak sebagai penentu ritme. Sebagai contoh, Gamelan dengan gaya tertentu hanya dilengkapi dengan dua bagian Gangsa Jongkok untuk memegang melodi, sedangkan yang lain, seperti Gong Gede, mungkin memiliki delapan bagian Gangsa Jongkok dan dua belas bagian Gangsa Gantung.

dok.artsttation

12. Gender

Gender merupakan variasi dari Gangsa jika dilihat dari segi bentuk perkusi. Instrumen ini juga terdiri dari bilah-bilah yang disusun sesuai dengan treble dan bass, serta memiliki jumlah suara yang beragam. Bentuk Gender juga berbeda dari Gangsa, termasuk desain panggul yang digunakan untuk memukulnya. Berbeda dengan Gangsa yang hanya membutuhkan satu panggul, Gender memerlukan dua panggul dalam permainannya.

Perbedaan dalam teknik memainkan keduanya tidak hanya terletak pada jumlah panggul yang digunakan, tetapi juga mencakup variasi bentuk panggul. Panggul Gangsa, sebagai contoh, sering terbuat dari bambu dengan bentuk menyerupai pali, memiliki bagian atas yang sempit dan bagian batang yang rata. Sementara itu, kepala panggul Gender lebih bulat, rata, dan memiliki tingkat kekerasan yang lebih rendah. Tangkai panggul Gender terbuat dari kayu bundar dengan panjang sekitar satu jengkal, menambah kompleksitas perbedaan antara kedua instrumen musik Bali ini. (Z-3)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat