Umumkan Awal Ramadan Lebih Dulu, Ini Alasan Muhammadiyah
![Umumkan Awal Ramadan Lebih Dulu, Ini Alasan Muhammadiyah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/dd1bead04d9e5185c783da8e7774a231.jpg)
PIMPINAN Pusat (PP) Muhammadiyah telah mengumumkan awal Ramadhan dan Idul Fitri pada 2024 lebih awal sesuai metode hisab wujudul hilal. Ini alasannya.
Muhammadiyah telah menetapkan Senin, 11 Maret 2024 menjadi awal 1 Ramadhan dan Rabu, 10 April menjadi 1 Syawal atau perayaan Idul Fitri. Selain itu, Muhammadiyah juga menetapkan Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan maklumat tersebut diumumkan dengan maksud tanpa mendahului pihak manapun. Pihaknya mengatakan penghitungan jatuhkan setiap awal bulan sudah ditentukan melalui metode hisab wujudul hilal
Baca juga : 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada 11 Maret 2024, Hasil Hisab Muhammadiyah
"Kami tak mendahului siapapun. Pengumuman ini hal lumrah setiap tahun. Sebagaimana berbagai organisasi, bahkan negara, mengeluarkan kalender, seperti Hijriah yang berisikan dengan kegiatan ibadah, maupun Masehi yang berkaitan kegiatan publik," kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Ia menilai perbedaan atau persamaan pada hasil penghitungan jatuhnya awal bulan, termasuk ramadan tahun ini, sangat mungkin terjadi. Haedar berharap adanya persamaan dan perbedaan bisa menjadikan umat islam terbiasa dalam menyikapi. "Maklumat ini penegasan agar tidak terjadi polemik, karena ridak ada yang kami dahulu dan tinggalkan," ujarnya.
Baca juga : Muhamadiyah Tetapkan 11 Maret Awal Ramadhan, NU: Tunggu Hilal Terlihat
Ia berpesan, hal yang perlu dilakukan umat islam yakni memperkuat niat dalam beribadah. Hal tersebut dianggap menjadi hal lebih penting selain menyikapi adanya perbedaan dengan bijak.
Haedar juga mengutarakan penyusunan kalender global internasional perlu terus didorong. Meski sudah perlu dibahas beberapa tahun lalu, Haedar menekankan pentingnya keberadaan kalender islam, sebagaimana keberadaan kalender masehi.
"Baik persamaan dan perbedaan, tak kalah penting memaknai ramadan, idulfitri dan iduladha untuk mengamalkan peribadatan yang baik," ungkapnya. (MGN/Z-4)
Terkini Lainnya
Dalil tentang Sholat Kafarat Jumat Terakhir Ramadhan
Doa-Doa Akhir Ramadan agar tidak Menjadi yang Terakhir
Yoseph Taher Sabet Gelar Juara Kategori Terbuka Ramadhan Cup 2024
Pegadaian Gelar Panggung Emas dalam Rangka Puncak Festival Ramadan
Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bawa Rasa Nasionalisme Sejak Dini
Stabilkan Harga Pangan Jelang Lebaran, Pemprov Jateng Kembali Galakkan Pasar Murah
Cara Bikin Kue Nastar yang Empuk dan Enak, Cocok untuk Lebaran
Cara Membayar Zakat Fitrah Langsung, Segini Nilainya yang Harus Dikeluarkan
Doa Ziarah Kubur untuk Seluruh Keturunan Nabi Adam
Hukum Salat Tahajud di Bulan Puasa Ramadan Menurut Ustadz Khalid Basalamah
Bacaan dan Tata Cara Mandi Wajib untuk Puasa Ramadhan
Cara Membayar Fidyah Puasa Ramadan, ini Syaratnya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap