Dalil tentang Sholat Kafarat Jumat Terakhir Ramadhan
![Dalil tentang Sholat Kafarat Jumat Terakhir Ramadhan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/6e367faca99ace85934541cad13eabf4.jpg)
Sholat atau salat Kafarat adalah sebuah ibadah yang memiliki signifikansi besar dalam agama Islam. Dilakukan sebagai bentuk pengampunan atas dosa-dosa yang berkaitan dengan kewajiban sholat, sholat ini memiliki landasan dalil yang kuat dalam sunnah Rasulullah SAW dan riwayat dari para sahabat terpercaya.
Dalil dari Sunnah Rasulullah SAW
Salah satu dalil yang menjadi landasan utama untuk sholat kafarat adalah sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam kitab-kitab hadis yang sahih. Beliau bersabda, "Barang siapa yang selama hidupnya pernah meninggalkan shalat tetapi tak dapat menghitung jumlahnya, maka shalatlah di hari Jum’at terakhir bulan Ramadhan sebanyak 4 rakaat dengan 1 kali tasyahud, dan setiap rakaat membaca 1 kali surat al Fatihah kemudian surat al Qadar 15 kali dan surat al Kautsar 15 kali."
Riwayat dari Khalifah Abu Bakar As-Sidiq
Khalifah Abu Bakar As-Sidiq juga meriwayatkan hadits yang menguatkan pelaksanaan sholat kafarat. Beliau menyampaikan, "Saya telah mendengar Rasulullah SAW, beliau bersabda shalat tersebut sebagai kafarat (pengganti) shalat 400 tahun. Dan menurut Sayidina Ali ibn Abi Thalib shalat tersebut sebagai kafarat 1000 tahun. Maka bertanyalah para sahabat: 'Umur manusia itu hanya 60 tahun atau 100 tahun, lalu untuk siapa kelebihannya?'. Rasulullah SAW menjawab, 'Untuk kedua orang tuanya, untuk istrinya, untuk anaknya dan untuk sanak familinya serta orang-orang di lingkungannya.'"
Baca juga : Pegadaian Gelar Panggung Emas dalam Rangka Puncak Festival Ramadan
Tata Cara Sholat Kafarat
Tata cara pelaksanaan sholat kafarat tidak jauh berbeda dengan sholat wajib pada umumnya. Berikut adalah tata cara sholat kafarat:
1. Membaca Niat:
Niat Sholat Kafarat berbunyi:
Baca juga : Ramadan di Turki, Inflasi Memaksa Warga Bergantung pada Pemerintah untuk Berbuka Puasa
أُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ كَفَّارَةً لِمَا فَاتَنِي مِنَ الصَّلَاةِ لِلَّهِ تَعَالَى
“Usholli Arba’a Raka’atin Kafaratan Limaa Faatanii Minash-Shalati Lillaahi Ta’alaa”.
2. Takbiratul Ihram:
Memulai sholat dengan takbiratul ihram.
Baca juga : Bank Indonesia Kalsel Siapkan Rp3 Triliun untuk Penukaran Uang
3. Membaca Surah Al Fatihah:
Membaca surah Al Fatihah sebanyak 1 kali.
4. Membaca Surah Al Qadar dan Al Kautsar:
Baca juga : Rayakan Ramadan dengan Beragam Hidangan Turki di Eastparc Hotel Yogyakarta
Membaca surah Al Qadar sebanyak 15 kali dan surah Al Kautsar sebanyak 15 kali.
5. Gerakan Sholat Wajib: M
elanjutkan dengan gerakan sholat wajib pada umumnya, seperti ruku', sujud, dan duduk di antara dua sujud.
Baca juga : Tips Agar tidak Lemas saat Berpuasa Menurut Ahli
Doa Setelah Sholat Kafarat
Setelah menyelesaikan sholat kafarat, disarankan untuk membaca doa istighfar, sholawat nabi, dan doa kafarat. Doa kafarat mengandung permohonan ampunan, pengakuan dosa, dan harapan akan rahmat Allah SWT.
اللَّهُمَّ يَا مَنْ لَا تَنْفَعُكَ ذَاتِي وَلَا تَضُرُّكَ مَشِيَتِي تَقَبَّلْ مِنِّي مَا لَا يَنْفَعُكَ وَاغْفِرْ لِي مَا لَا يَضُرُّكَ يَا مَنْ إِذَا وَعَدَ وَفِي وَإِذَا تَوَاعَدَ تَجَاءَ وَزَا وَآفَى اغْفِرْ لِعَبْدِ ظَلَمَ نَفْسَهُ وَأَسْأَلُكَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ بَطْرِ الْغِنَاءِ وَجَهْدِ الْفَقْرِ إِلَهِي خَلَقْتَنِي وَلَمْ أَكُ شَيْئًا وَرَزَقْتَنِي وَلَمْ أَكُ شَيْئًا وَرْتَقَبْتُ الْمَعَاشِ فَإِنِّي مُقِرٌّ لَكَ بِذُنُوبِي فَإِنْ عَفَوْتَ عَنِّي فَلَا يَنْقُصُ مِنْ مُلْكِكَ شَيْءٌ وَإِنْ عَذَّبْتَنِي فَلَا يَزِيدُ فِي سُلْطَانِكَ شَيْءً. إِلَهِي أَنْتَ تَجِدُ مَنْ تُعَذِّبُ بُهُ غَيْرِي وَأَنَا لَا أَجِدُ مَنْ يَرْحَمَنِي غَيْرُكَ اغْفِرْ لِي مَا بَيْنِي وَبَيْنَكَ وَاغْفِرْ لِي مَا بَيْنِي وَبَيْنَ خَلْقِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَيَا رَجَاءَ السَّائِلِينَ وَيَا آمَانَ الْخَائِفِينَ ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةِ أَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا
Allahumma yaa man laa tan-fa’uka tha’atii wa laa tadhurruka ma’shiyatii taqabbal minnii ma laa yanfa’uka waghfirlii ma laa yadhurruka ya man idzaa wa ‘ada wa fii wa idzaa tawa’ada tajaa wa za wa’afaa ighfirli’abdin zhaalama nafsahu wa as’aluka. Allahumma innii a’udzubika min bathril ghinaa wa jahdil faqri ilaahii khalaqtanii wa lam aku syai’an wa razaqtanii wa lam aku syaii’in wartakabtu al-ma’ashii fa-innii muqirun laka bi-dzunuubii. Fa in ‘afawta ‘annii fala yanqushu min mulkika syai’an wa-in adzdzaabtanii falaa yaziidu fii sulthaanika syay-’an. Ilaahii anta tajidu man tu’adzdzi buhu ghayrii wa-anaa laa ajidu man yarhamanii ghaiyraka aghfirlii maa baynii wa baynaka waghfirlii ma baynii wa bayna khlaqika yaa arhamar rahiimiin wa yaa raja’a sa’iliin wa yaa amaanal khaifiina irhamnii birahmatikaal waasi’aati anta arhamur rahimiin yaa rabbal ‘aalaamiin. Allahummaghfir lil mukminiina wal mukminaat wal musliimina wal muslimaat wa tabi’ baynana wa baynahum bil khaiyrati rabbighfir warham wa anta khairur-rahimiin wa shallallaahu ‘alaa sayidina Muhammadin wa ‘alaa alihii wa shahbihi wasallama tasliiman
Artinya:
"Ya Allah, segala ketaatanku tak berarti bagimu dan segala perbuatan maksiatku tak akan merugikan-Mu. Terimalah diriku yang tak berharga di hadapan-Mu. Ampunilah aku, dimana ampunan-Mu tak akan menyusahkan-Mu. Ya Allah, jika Engkau berjanji, pasti Engkau tepati janji-Mu. Dan jika Engkau mengancam, Engkau tetaplah Maha Pengampun. Ampunilah hamba-Mu ini yang telah tersesat, aku telah Engkau beri kelimpahan dan mengeluh di saat Engkau beri kekurangan. Ya Allah, Engkau yang menciptakanku tanpa arti dan memberiku rezeki tanpa mempunyai kebermaknaan, aku mengaku segala dosaku kepada-Mu. Jika Engkau mengampuniku, tidak akan mengurangi kemuliaan-Mu sedikit pun, dan jika Engkau menyiksaku, tidak akan menambah kekuatan-Mu. Wahai Tuhanku, masih banyak orang selainku yang Engkau siksa, namun hanya Engkaulah yang dapat mengampuniku. Ampunilah dosa-dosaku kepada-Mu dan ampunilah kesalahan-kesalahanku di antara aku dan hamba-hamba-Mu. Ya Allah, Maha Pemurah dan Maha Pengasih, Engkaulah tempat bergantung bagi semua yang memohon dan tempat berlindung bagi yang takut. Kasihanilah aku dengan ampunan-Mu yang luas. Engkaulah yang Maha Pengasih dan Penyayang, pelindung seluruh alam. Ampunilah dosa-dosa orang mukmin dan mukminat, muslimin dan muslimat, dan satukanlah aku dengan mereka dalam kebaikan. Ya Allah, ampunilah dan kasihilah. Sungguh, Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga shalawat dilimpahkan kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya serta para sahabatnya. Amin."
Sholat Kafarat adalah sebuah bentuk ibadah yang penting dalam Islam, yang memberikan kesempatan kepada individu untuk memperbaiki hubungannya dengan Allah SWT melalui pengampunan dosa-dosa terkait dengan sholat. Dengan dasar dalil yang kuat dari sunnah Rasulullah SAW dan riwayat para sahabat, sholat kafarat menjadi salah satu sarana penting dalam mengembalikan kebersihan spiritual dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Semoga penjelasan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya sholat kafarat dalam praktek keagamaan umat Islam. (Z-10)
Terkini Lainnya
Dalil dari Sunnah Rasulullah SAW
Riwayat dari Khalifah Abu Bakar As-Sidiq
Tata Cara Sholat Kafarat
أُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ كَفَّارَةً لِمَا فَاتَنِي مِنَ الصَّلَاةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Doa Setelah Sholat Kafarat
اللَّهُمَّ يَا مَنْ لَا تَنْفَعُكَ ذَاتِي وَلَا تَضُرُّكَ مَشِيَتِي تَقَبَّلْ مِنِّي مَا لَا يَنْفَعُكَ وَاغْفِرْ لِي مَا لَا يَضُرُّكَ يَا مَنْ إِذَا وَعَدَ وَفِي وَإِذَا تَوَاعَدَ تَجَاءَ وَزَا وَآفَى اغْفِرْ لِعَبْدِ ظَلَمَ نَفْسَهُ وَأَسْأَلُكَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ بَطْرِ الْغِنَاءِ وَجَهْدِ الْفَقْرِ إِلَهِي خَلَقْتَنِي وَلَمْ أَكُ شَيْئًا وَرَزَقْتَنِي وَلَمْ أَكُ شَيْئًا وَرْتَقَبْتُ الْمَعَاشِ فَإِنِّي مُقِرٌّ لَكَ بِذُنُوبِي فَإِنْ عَفَوْتَ عَنِّي فَلَا يَنْقُصُ مِنْ مُلْكِكَ شَيْءٌ وَإِنْ عَذَّبْتَنِي فَلَا يَزِيدُ فِي سُلْطَانِكَ شَيْءً. إِلَهِي أَنْتَ تَجِدُ مَنْ تُعَذِّبُ بُهُ غَيْرِي وَأَنَا لَا أَجِدُ مَنْ يَرْحَمَنِي غَيْرُكَ اغْفِرْ لِي مَا بَيْنِي وَبَيْنَكَ وَاغْفِرْ لِي مَا بَيْنِي وَبَيْنَ خَلْقِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَيَا رَجَاءَ السَّائِلِينَ وَيَا آمَانَ الْخَائِفِينَ ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةِ أَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًاDoa-Doa Akhir Ramadan agar tidak Menjadi yang Terakhir
Yoseph Taher Sabet Gelar Juara Kategori Terbuka Ramadhan Cup 2024
Pegadaian Gelar Panggung Emas dalam Rangka Puncak Festival Ramadan
Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bawa Rasa Nasionalisme Sejak Dini
Stabilkan Harga Pangan Jelang Lebaran, Pemprov Jateng Kembali Galakkan Pasar Murah
Pluralisme Adalah Sunnatullah
Puasa dari Pencitraan Diri
Merawat Toleransi
Makna Kemenangan Idul Fitri
Kekuatan Doa
Kekuatan Berjemaah
Kisah Nabi Musa Melawan Firaun
Arti Jihad Sesungguhnya
Larangan Mengharamkan yang Halal
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap