visitaaponce.com

Primaya Hospital Bekasi Barat Resmikan Joint Spine Center

Primaya Hospital Bekasi Barat Resmikan Joint & Spine Center
Primaya Hospital Bekasi Barat Resmikan Joint & Spine Center(PRIMAYA HOSPITAL BEKASI)
Primaya Hospital Bekasi Barat Resmikan Joint & Spine Center
Primaya Hospital Bekasi Barat Resmikan Joint & Spine Center(PRIMAYA HOSPITAL BEKASI)
Primaya Hospital Bekasi Barat Resmikan Joint & Spine Center
Primaya Hospital Bekasi Barat Resmikan Joint & Spine Center(PRIMAYA HOSPITAL BEKASI)

PRIMAYA Hospital Bekasi Barat melakukan peresmian Joint & Spine Center pada Rabu (31/1). Di acara peresmian ini, Direktur Primaya Hospital Bekasi Barat dr Prima Yunika MARS menjelaskan bahwa peresmian Joint & Spine Center merupakan upaya rumah sakit untuk memberikan solusi kesehatan yang lebih lengkap dan terpercaya bagi masyarakat.

"Pembukaan Joint & Spine Center ini sebagai bentuk mendekatkan layanan kepada masyarakat juga menjalankan fungsi sebagai Rumah Sakit yang memberikan solusi kesehatan yang terpercaya. Primaya Hospital Bekasi Barat sebelumnya sudah memiliki layanan jantung yang telah dikenal di Jawa Barat sebagai layanan jantung yang terpercaya, layanan mata, layanan stroke yang responsif dengan hasil yang baik dan di tahun 2024 ini menambah layanan Joint & Spine Center sebagai layanan ortopedi yang berteknologi advance," imbuh dr Prima Yunika MARS, Rabu (31/1).

Pada kesempatan yang sama, dr M Taufiq Sp OT (K) sebagai salah satu pembicara menjelaskan bagaimana mengatasi masalah-masalah pada sendi terutama pada sendi panggul dan sendi lutut. 

Baca juga : Primaya Hospital Bekasi Barat Gelar Rangkaian Aktivitas untuk Peringati Hari Jantung Sedunia

Menurut dr Taufiq, penyakit yang paling sering terjadi pada problem sendi adalah pengapuran sendi (osteoarthritis). Meskipun tidak selalu harus diatasi dengan tindakan operasi seperti dengan memperbaiki gaya hidup, obat-obatan dan fisioterapi untuk mengatasi nyeri pada pasien nyeri lutut atau panggul, tindakan operasi tetap dibutuhkan apabila semua langkah tersebut tidak berhasil dilakukan agar pasien tetap bisa beraktivitas kembali dengan normal. 

"Seperti tindakan Minimal Invasive dengan luka operasi 1 centimeter kita bisa mengatasi masalah yang ada dalam sendi dengan pemulihan yang lebih cepat, pendarahan lebih minimal dan minim resiko sehingga pasien bisa segera melanjutkan beraktivitas kembali," pungkasnya. (RO/S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat