Ternyata Ini Alasan Angpao Imlek Harus Berwarna Merah
![Ternyata Ini Alasan Angpao Imlek Harus Berwarna Merah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/c8954949d39570f1d41c6ec3fbdce0e9.jpg)
PERINGATAN tahun baru Imlek merupakan salah satu hari perayaan budaya Tionghoa yang paling meriah di Tanah Air. Kemeriahan tersebut tambah semarak dengan berbagai ragam acara pertunjukan barongsai, tarian naga, pawai, hingga karnaval yang identik dengan budaya Tionghoa.
Berbagai dekorasi lentera, hiasan merah, hingga kostum tradisional Tionghoa seperti cheongsam pun tidak absen hadir saat perayaan tahun baru Imlek. Selain itu, Imlek juga identik dengan budaya bagi angpao yang mayoritas paling disukai oleh anak-anak hingga remaja yang merayakan imlek.
Angpao adalah tradisi pemberian amplop merah berisi uang yang diberikan kepada anak-anak, anggota keluarga, atau teman-teman selama perayaan tahun baru Imlek. Tradisi ini merupakan warisan budaya yang telah dilakukan sejak zaman dinasti Qin di Tiongkok.
Baca juga : Tabel Shio, Kelinci Air si Penguasa Tahun 2023, Penjelasan Sifat dan Hoki
Awalnya angpao berupa koin berubang yang diikat dengan benang merah yang berarti uang keberuntungan untuk mengusir roh jahat. Dulu koin tersebut diberikan oleh orang tua kepada anak-anak mereka agar terhindar dari kesialan.
Seiring berjalannya waktu, bentuk angpao kini berubah menjadi amplop merah yang berisi uang. Amplop merah biasanya dihiasi dengan gambar karakter shio atau simbol keberuntungan seperti naga, burung phoenix, hingga emas.
“Simbol-simbol ini dianggap membawa kemakmuran dan kesejahteraan oleh komunitas Cina dan keturunannya di seluruh dunia. Karena itu seolah-olah menjadi bahasa universal Asia Timur dalam komunikasi visual, contohnya pada logo-logo bisnis,” ujar pakar branding B2B Indonesia Lia Sidik lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (3/2).
Baca juga : PBB Terbitkan Prangko Khusus untuk Imlek 2024 di Tahun Shio Naga
Warna merah memiliki makna khusus dalam tradisi Tionghoa dan sering digunakan dalam berbagai konteks. Termasuk dalam tradisi berbagi angpao. Berdasarkan fengshui, penggunaan warna merah memiliki beberapa makna simbolis dan tradisional yang dianggap membawa keberuntungan dan kebahagiaan.
Selain menciptakan suasana ceria dan meriah untuk acara perayaan, warna merah juga dianggap sebagai simbol cinta dan kemesraan. Pengetahuan budaya dan fengshui ini juga cocok diterapkan pada bisnis, utamanya heritage band.
Berikut beberapa aturan dalam tradisi membagikan angpao agar makna pembawa rezeki bisa tercapai, yakin :
Baca juga : Inilah Ramalan Shio dan Bazi untuk Hidup Sukses dan Bahagia pada Tahun 2024
1. Amplop angpao harus berwarna merah
Merah dianggap sebagai warna keberuntungan dalam budaya Tionghoa dan memberikan makna positif pada pemberian uang.
2. Tidak boleh diisi dengan angka 4
Dalam budaya Tionghoa, angka 4 sering dihindari karena bunyinya yang mirip dengan kata ‘si’ yang berarti ‘mati’. Kematian adalah konsep yang dihindari dan dianggap sebagai pertanda kurang baik.
3. Tidak boleh diisi nomor ganjil
Jumlah uang yang diberikan dapat bervariasi tergantung pada hubungan dengan penerima. Namun uang di dalam angpao tidak boleh diisi dengan jumlah yang ganjil.
Baca juga : Tabel Shio 2024, Ini Shio yang Paling Hoki di Tahun Naga Kayu
4. Tidak boleh dititipkan
Angpao harus diberikan langsung kepada penerima.
5. Gunakan uang kertas yang bersih dan rapi
Kondisi uang kertas yang dimasukkan ke angpao harus baik untuk menunjukkan rasa syukur atas rejeki yang didapat sepanjang tahun.
Untuk diketahui tradisi angpao di Indonesia saat ini sudah meluas. Tidak hanya pada komunitas Tionghoa dan perayaan hari Imlek saja tetapi juga sudah menjadi kebiasaan umat Muslim saat Lebaran Idul Fitri.
Baca juga : Rayakan Malam Tahun Baru Imlek di Holiday Inn Bandung Pasteur
Meskipun keduanya berasal dari konteks budaya dan kepercayaan yang berbeda, terdapat beberapa persamaan yang mencolok yakni menempatkan pemberian uang sebagai sarana menyampaikan harapan baik dan kebahagiaan kepada penerima. (Z-8)
Terkini Lainnya
Intip Tradisi Pecingan, Angpao ala Brebes
Membedah Transformasi Wayang Potehi Jadi Warisan Budaya Tionghoa Berwajah Indonesia
Cap Go Meh Berbalut Budaya Indonesia
Untar Tegaskan Komitmen Majukan Dunia Pendidikan
Dukung Penguatan Literasi Keuangan, DepositoBPR by Komunal Gelar Fundtasia Fair
IHSG Diprediksi Bergerak Sideways
Ketupat Jadi Berkah untuk Warga Asli Papua
Malam Tahun Baru, Pemkab Klaten Berlakukan Car Free Night
Gunung Marapi Masih Meletus, Warga Diimbau Tak Keluar Rumah
Asian Fusion Hibur Malam Tahun Baru 2023 di Aston Cilegon Boutique Hotel
Putin Ucapkan Pesan Tahun Baru untuk Negara-Negara Sahabatnya
JCB Sponsori Pesta Kembang Api Pergantian Tahun 2022-2023 di Singapura
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap