visitaaponce.com

Guru harus Kenali Murid yang Jadi Korban Perundungan

Guru harus Kenali Murid yang Jadi Korban Perundungan
Ilustrasi(MI)

Psikolog klinis Annisa Mega Radyani mendorong guru untuk lebih memperhatikan situasi-situasi di sekolah yang mengindikasikan terdapat tindakan perundungan atau bullying terhadap murid tertentu.

"Diharapkan para guru bisa cukup sadar dengan situasi-situasi di kelasnya apabila terlihat kemungkinan ada anak yang dirundung," kata Annisa di Jakarta, Selasa (20/2).

Menurut psikolog lulusan Universitas Indonesia itu, pasti ada tanda-tanda yang bisa dilihat jika seorang murid menjadi korban perundungan. Perilaku kekerasan yang dilakukan berulang-ulang bisa menimbulkan bekas yang dapat diamati.

Baca juga : Guru Diingatkan Agar Lebih Perhatikan Tindakan Perundungan di Sekolah

Annisa menilai lingkungan sekolah sangat memengaruhi perkembangan mental anak karena pada usia sekolah, anak-anak akan sering berinteraksi dengan lingkungan sekolah baik dengan guru maupun teman-teman sebayanya.

Dia menambahkan peran sekolah menjadi sangat penting untuk memberi pengajaran sejak dini kepada murid terkait perilaku apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

"Langkah-langkah preventifnya bisa diberi tahu konsekuensi yang mereka dapat apabila itu ditemukan atau dilakukan. Sangat penting bagi sekolah untuk fokus mendidik nilai-nilai pribadi itu seperti apa dan dicontohkan," tuturnya.

Baca juga : Binus School akan Berikan Sanksi Tegas Pelaku Perundungan

Sekolah juga bisa berperan dalam mengajak murid-muridnya untuk menumbuhkan rasa percaya diri melalui pencapaian prestasi di berbagai bidang. Selain itu, murid juga bisa diajarkan mengenai membangun relasi yang positif antar sesama murid contohnya dengan mengajarkan manfaat bekerja sama.

Salah satu faktor pendorong dari sifat perundung adalah perasaan ingin dianggap lebih hebat dari orang lain. Oleh karena itu, dengan menumbuhkan rasa percaya diri melalui prestasi, murid dapat merasa lebih percaya diri tanpa harus melakukan perundungan untuk merendahkan orang lain.

"Sehingga setiap anak itu akan bisa fokus meningkatkan kepercayaan dirinya dalam bidang-bidang tepat sasaran," tandasnya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat