Guru harus Kenali Murid yang Jadi Korban Perundungan
![Guru harus Kenali Murid yang Jadi Korban Perundungan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/2583557c27a507d034982954b287c8ce.png)
Psikolog klinis Annisa Mega Radyani mendorong guru untuk lebih memperhatikan situasi-situasi di sekolah yang mengindikasikan terdapat tindakan perundungan atau bullying terhadap murid tertentu.
"Diharapkan para guru bisa cukup sadar dengan situasi-situasi di kelasnya apabila terlihat kemungkinan ada anak yang dirundung," kata Annisa di Jakarta, Selasa (20/2).
Menurut psikolog lulusan Universitas Indonesia itu, pasti ada tanda-tanda yang bisa dilihat jika seorang murid menjadi korban perundungan. Perilaku kekerasan yang dilakukan berulang-ulang bisa menimbulkan bekas yang dapat diamati.
Baca juga : Guru Diingatkan Agar Lebih Perhatikan Tindakan Perundungan di Sekolah
Annisa menilai lingkungan sekolah sangat memengaruhi perkembangan mental anak karena pada usia sekolah, anak-anak akan sering berinteraksi dengan lingkungan sekolah baik dengan guru maupun teman-teman sebayanya.
Dia menambahkan peran sekolah menjadi sangat penting untuk memberi pengajaran sejak dini kepada murid terkait perilaku apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
"Langkah-langkah preventifnya bisa diberi tahu konsekuensi yang mereka dapat apabila itu ditemukan atau dilakukan. Sangat penting bagi sekolah untuk fokus mendidik nilai-nilai pribadi itu seperti apa dan dicontohkan," tuturnya.
Baca juga : Binus School akan Berikan Sanksi Tegas Pelaku Perundungan
Sekolah juga bisa berperan dalam mengajak murid-muridnya untuk menumbuhkan rasa percaya diri melalui pencapaian prestasi di berbagai bidang. Selain itu, murid juga bisa diajarkan mengenai membangun relasi yang positif antar sesama murid contohnya dengan mengajarkan manfaat bekerja sama.
Salah satu faktor pendorong dari sifat perundung adalah perasaan ingin dianggap lebih hebat dari orang lain. Oleh karena itu, dengan menumbuhkan rasa percaya diri melalui prestasi, murid dapat merasa lebih percaya diri tanpa harus melakukan perundungan untuk merendahkan orang lain.
"Sehingga setiap anak itu akan bisa fokus meningkatkan kepercayaan dirinya dalam bidang-bidang tepat sasaran," tandasnya. (Z-11)
Terkini Lainnya
Transparansi dalam Proses PPDB Harus Ditingkatkan
Pesan Waisak 2024: Ketika Sang Buddha Menerima Murid Upali
Pendidikan Nasional masih Hadapi Tantangan Literasi dan Numerasi
KPK: Guru PNS Haram Minta THR ke Murid
Ciptakan Sekolah Aman Tanpa Kekerasan
Renovasi SDN Roboh di Sawangan Depok Ditunda hingga 2025
Tingkatkan Kualitas, Sekolah di Batam Sediakan Ujian Sertifikasi Cambridge
Ajak Anak Liburan Sekolah Ke Pantai, Waspada Angin dan Ombak
Orangtua Diingatkan Isi Liburan Anak dengan Aktivitas Riil
Gerakan Sekolah Sehat Tingkatkan Edukasi Sampah Plastik
Kolaborasi Edukasi Meningkatkan Kesadaran Gigi dan Mulut
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap