visitaaponce.com

Lima Fakta tentang Kanker Sarkoma, Penyakit Langka yang Diidap Alice Norin

Lima Fakta tentang Kanker Sarkoma, Penyakit Langka yang Diidap Alice Norin
Ilustrasi.(Freepik)

ARTIS cantik Indonesia Alice Norin mengumumkan dirinya menderita kanker sarkoma yang muncul di orgam rahimnya. Lantas, apa itu sarcoma? Alice Norin membagikan kabar tersebut di akun Instagram pribadinya @alicenorin. Artis berusia 36 tahun tersebut mengaku sering merasakan sakit pada perut di bagian bawah dan akhirnya didiagnosis menderita kanker sarkoma pada Desember 2023. 

Setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit di Indonesia dan Singapura, Alice Norin akhirnya memutuskan untuk melakukan operasi demi menyembuhkan penyakitnya. Alice memilih rumah sakit di Singapura untuk menangani operasi kanker sarkoma di rahimnya. Konsultan senior Onkologi Medis Parkway Cancer Centre, Dr Richard Quek, mengatakan bahwa sarkoma merupakan bentuk kanker langka yang menyerang tulang, jaringan ikat tubuh, dan area seperti pembuluh darah, otot, saraf, dan lemak. 

"Ini penyakit yang kompleks dan beragam dengan banyak subtipe yang berbeda. Sarkoma merupakan tumor kanker yang muncul dari jaringan lunak tubuh, seperti sel otot dan lemak, pembuluh darah, dan jaringan ikat fibrosa. Sel-sel tersebut semua bisa berubah menjadi kanker, misalnya sel-sel lemak itu bisa berubah menjadi liposarkoma," papar Richard.

Baca juga : Didiagnosa Kanker Sarkoma, Alice Norin Berobat ke Singapura

Kemudian sel otot bisa menjadi leiomyosarcoma, untuk tulang bisa menjadi osteosarkoma, sedangkan di rahim bisa menjadi sarcoma uterus. Sarkoma berkembang dari jaringan mesodermal (sistem musculoskeletal, sistem kardiovaskular, serta jaringan ikat), berbeda dengan sebagian besar kanker lain yang berkembang dari jaringan epidermis (lapisan kulit terluar pada tubuh).

Untuk memahami lebih jauh mengenai sarcoma, berikut lima fakta tentang kanker langka itu. Ini dipaparkan Richard Quek. 

1. Sarkoma hanya 1% dari diagnosis kanker orang dewasa.

Menurut Richard, sarkoma merupakan salah satu bentuk kanker paling langka yang menyerang sekitar 5 per 100.000 populasi. Saat ini, sarkoma hanya 1% dari diagnosis kanker pada orang dewasa dan sekitar 15% dari diagnosis kanker pada masa kanak-kanak di Amerika Serikat. 

Baca juga : Trastuzumab Masuk dalam Daftar Obat Kanker pada Fornas 2024

Dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 12.000 kasus sarkoma jaringan lunak dan 3.000 kasus sarkoma tulang yang didiagnosis setiap tahunnya. Adapun untuk sarkoma di rahim, kasusnya ada di angka 3 persen per tahun. "Jika kita membicarakan mengenai sarkoma rahim. Penyakit ini sebetulnya sangat khusus, kemudian jika kita membicarakan kanker yang umum muncul pada rahim itu ialah karcinoma uterus atau karsinoma rahim, sehingga untuk penyakit sarkoma yang terjadi pada rahim itu sangat langka. Angkanya sekitar 3% per tahun," urainya. 

Biasanya yang perempuan rasakan ialah pendarahan pascamenopause atau pendarahan rahim yang tidak normal. Kemudian gejala lain yang dirasakan ialah perut terasa penuh, ada gangguan berkemih atau berkencing, karena ada penekanan dari sarcoma ke kantong saluran kencing, tetapi juga bisa tidak ada gejala dan hanya ditemukan secara tidak sengaja.

2. Ada lebih dari 70 subtipe sarkoma.

Sarkoma merupakan penyakit yang beragam dan heterogen yang memiliki beberapa etiologic atau akar penyebab. Setidaknya terdapat sekitar 70 penyakit dengan subtipe yang masing-masing memiliki presentasi klinis yang berbeda, susunan genetik, dan lokasi perkembangan dan strategi pengobatan tumor yang berbeda.

Baca juga : Perokok Pasif Punya Risiko Kena Kanker Paru hingga 4 Kali Lipat

"Setiap 70 jenis sarokoma ini memiliki terapi atau pengobatan yang berbeda-beda, sehingga sarkoma bukanlah satu diagnosis sama, tetapi penyakit itu memiliki jenis yang berbeda-beda," kata Richard. Penyakit itu secara luas dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yakni sarkoma jaringan lunak dan sarkoma tulang.

Sarkoma jaringan lunak mempengaruhi jaringan lunak tubuh. Mereka selanjutnya dapat diklasifikasikan ke dalam jaringan atau area spesifik yang terkena. Subtipe sarkoma jaringan lunak yang umum meliputi:

• Leiomyosarcoma yaitu sarkoma yang timbul dari otot polos rahim atau vena.
• Liposarcoma yaitu sarkoma yang muncul dari jaringan lemak, biasanya di batang tubuh dan anggota badan.
• Angiosarcoma yaitu sarkoma yang timbul dari pembuluh darah.

Baca juga : Kanker Limfoma/Kelenjar Getah Bening: Penjelasan, Pengobatan dan Cara Menghindarinya

Sarkoma tulang dimulai di tulang, dan biasanya terjadi di paha, lengan atas, atau tulang kering. Subtipe sarkoma tulang yang umum meliputi:

• Osteosarcoma yaitu sarkoma yang muncul dari tulang panjang.
• Sarkoma Ewing yaitu sarkoma yang mempengaruhi tulang atau jaringan lunak.
• Chondrosarcoma yaitu sarkoma yang mempengaruhi tulang rawan.

Tumor stroma gastrointestinal (GIST) ialah salah satu bentuk sarkoma paling umum yang muncul dari saluran pencernaan. Hal ini ditandai dengan mutasi pada gen KIT atau PDGFRA.

Baca juga : Orangtua Diingatkan Pastikan Anak tidak Alami Obesitas

3. Kebanyakan subtipe sarkoma tidak diketahui penyebabnya.

Risiko seseorang terkena kanker bergantung pada banyak hal, antara lain usia, genetika, gaya hidup, dan faktor lingkungan. Sebagian besar subtipe sarkoma tidak diketahui penyebabnya. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.

Faktor risiko umum untuk sarkoma meliputi:

• Paparan bahan kimia yaitu paparan bahan kimia penyebab kanker dan zat berbahaya lainnya seperti monomer vinil klorida, dioksin, atau arsenic.

Baca juga : Kenali Gejala Kanker pada Anak

• Paparan virus yaitu paparan terhadap virus tertentu seperti Human Herpesvirus 8 (HHV8), juga disebut Kaposi Sarcoma Herpesvirus (KSHV), dapat menyebabkan berkembangnya subtipe sarkoma yang dikenal sebagai sarkoma kaposi pada individu dengan kekebalan rendah.

• Paparan radiasi yaitu biasanya setelah perawatan radiasi untuk kanker lain, dapat meningkatkan risiko sarkoma terkait radiasi pada seseorang.

• Kelainan genetik yaitu penyakit yang diturunkan secara genetik seperti sindrom Li-Fraumeni, neurofibromatosis tipe 1, dan poliposis adenomatosa familial, dapat meningkatkan risiko sarkoma pada seseorang.

Baca juga : Mengenal Kanker Sarkoma

• Pembengkakan jangka panjang yaitu limfedema, pembengkakan yang terus-menerus, atau sistem limfatik yang tersumbat atau sakit, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena subtipe sarkoma yang disebut limfangiosarkoma.

4. Tanda dan gejala sarkoma bervariasi.

Tanda dan gejala sarkoma biasanya bergantung pada subtipe dan tempat kejadiannya.

a. Sarkoma jaringan lunak.

Baca juga : 15 Pesan Semangat untuk Peringati Hari Kanker Anak Sedunia

• Benjolan dan benjolan yang tidak menimbulkan rasa sakit.
• Sakit perut yang terus-menerus.
• Tinja berwarna hitam.
• Darah pada tinja atau muntahan.
• Lesi kulit.
• Pembengkakan terus-menerus.

b. Sarkoma tulang.

• Nyeri tulang yang terus-menerus, terutama pada malam hari.
• Pembengkakan tulang.
• Patah tulang akibat trauma minimal atau tanpa sebab yang jelas.
• Benjolan disertai nyeri dan bengkak pada stadium lanjut.
• Mobilitas terbatas.
• Sensasi mati rasa, kesemutan atau kelemahan (dalam kasus kanker tulang belakang).

Baca juga : Kesenjangan Upaya Pencegahan dan Pengobatan Kanker Harus segera Diatasi

"Sarkoma itu biasanya tumbuh dengan perlahan dan dia tidak menyebar. Jadi hanya bertumbuh di satu tempat saja," jelas Richard. "Untuk mendeteksi dini apabila kita merasakan ada benjolan di tubuh kita yang terus bertumbuh. Jadi ukurannya terus bertambah dan apalagi menyebabkan rasa tidak nyaman, harus segera diperiksa. Jangan berasumsi bahwa itu hanya lipoma atau sel tumor lemak," sambungnya. 

5. Sarkoma kompleks dan sulit diobati.

Akibat sarkoma jarang terjadi dan heterogen, pengobatannya sangat sulit. Umumnya, pengobatan akan mempertimbangkan subtipe sarkoma tertentu, karakteristik tumor (yaitu lokasi, tingkat dan ukuran), dan usia pasien serta kesehatan secara umum. 

Menurutnya, setiap subtipe yang berbeda punya karakteristik uniknya sendiri, respons pengobatan, dan hasil klinisnya. Karena itulah, rencana perawatan yang dipersonalisasi dan disesuaikan untuk setiap pasien individu dan penyakit dapat menawarkan hasil yang lebih baik secara keseluruhan untuk pasien.

Baca juga : Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan, Baik untuk Mencegah Kanker

"Sarkoma ialah penyakit yang tidak umum terjadi dan yang terpenting ialah mendapatkan diagnosis yang benar itu kuncinya. Biasanya akan dilakukan pemeriksaan molekuler untuk mengetahui karakteristik dan subtitle dari pasien, supaya kita bisa memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan sifat molekul tersebut," jelas Richard. 

Dokter mungkin menyarankan pilihan pengobatan khusus seperti:

• Pembedahan yaitu tumor diangkat bersama dengan jaringan sehat di sekitarnya. Subtipe sarkoma tertentu seperti chondrosarcoma paling baik diobati dengan operasi saja.

Baca juga : HPV Ternyata Juga Sebabkan Kanker Anus

• Terapi radiasi yaitu sinar atau partikel berenergi tinggi digunakan untuk membunuh sel kanker.

• Kemoterapi yaitu prosedur yang mengganggu kemampuan sel kanker untuk tumbuh dan membelah. Sarkoma yang sensitif terhadap kemoterapi termasuk sarkoma Ewing dan rhabdomyosarcoma.

• Terapi target yaitu obat atau antibodi buatan menghambat pertumbuhan sel sarcoma. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat