visitaaponce.com

Kanker LimfomaKelenjar Getah Bening Penjelasan, Pengobatan dan Cara Menghindarinya

Kanker Limfoma/Kelenjar Getah Bening: Penjelasan, Pengobatan dan Cara Menghindarinya
Ilustrasi anak penderita kanker(MI)

Kanker limfoma atau kanker kelenjar getah bening menjadi salah satu kanker berbahaya yang harus mendapat perhatian khusus. Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi dan onkologi Alvin Harahap menjelaskan kanker limfoma adalah jenis kanker darah yang dapat berkembang biak dengan cepat. Itu akan terus berkembang biak setiap hari bahkan setiap menit.

“Dia akan berkembang biak dari satu jadi dua, sampai terus menerus lama-lama jumlahnya menjadi banyak. Kalau sudah berkembang biak terlalu banyak, itu akan menyebar ke mana-mana. Akhirnya organ yang ketempatan kanker itu bisa terganggu fungsinya,” ujar Alvin dalam acara Informasi Seputar Kesehatan RS Pusat Pertamina bertajuk Kesempatan Hidup Penderita Kanker Limfoma, Selasa (20/2).

Jika hinggap di sel lain, limfoma akan membuat sel lain itu mati. Kanker limfoma dapat dirasakan di beberapa titik seperti leher, ketiak dan selangkangan.

Baca juga : 15 Pesan Semangat untuk Peringati Hari Kanker Anak Sedunia

"Kalau dia ketempatan limfoma, dia akan membesar. Selain itu juga mulai ada gejala khusus seperti berkeringat selama 24 jam. Ini bukan keringat seperti olahraga tapi keringat orang sakit atau keringat dingin. Kemudian berat badan turun bisa 10 kilogram dalam waktu singkat atau satu bulan. Itu nanti bisa ada kelainan di laboratorium seperti kekurangan darah, trombosit turun dan lainnya,” jelas Alvin.

Proses pengobatan dan penyembuhan kanker limfoma sendiri sangat bergantung dari besaran stadiumnya. Menurut Alvin, terdapat banyak faktor risiko yang menentukan kesembuhan pasien limfoma.

“Stadium itu kan penyebaran limfoma. Kalau stadium awal dia ketempatan di bagian diagfrahma. Kalau sudah menyeberang, itu sudah masuk ke stadium lanjut,” sambungnya.

Baca juga : Tidak Semua Pasien Kanker Payudara Perlu Mastektomi

Untuk kanker limfoma, karena itu merupakan kanker darah, model terapi yang digunakan adalah sistemik atau yang lebih dikenal dengan kemoterapi.

“Dulu dibilangnya kan kemoterapi, tapi sekarang dengan perkembangan obat-obatan yang canggih lebih cocok disebut sistemik. Kita kasih obat tertentu mulai dari obat yang merusak DNA. Terapi target juga bisa dengan harapan bisa merusak sel limfoma yang sudah menyebar tadi. Di Indonesia alhamdulillah juga sudah masuk obat-obatan yang mutakhir ini termasuk di RS Pusat Pertamina,” tuturnya.

Dia juga berpesan bahwa kanker merupakan hal yang tidak perlu ditakuti karena hal ini menjadi bagian dari kehidupan manusia. Namun demikian, ada beberapa hal hang dapat dihindari.

Baca juga : Usai Kemoterapi, Pasien Diizinkan Konsumsi Hidangan Dingin

“Seperti gaya hidup yang paling bisa dihindari. Kalau faktor jenis kelamin, usia dan genetik, ya sudah itu tidak bisa diubah. Namun, kalau gaya hidup bisa kita ubah. Salah satunya itu rokok harus dihindari sebisa mungkin. Perokok aktif dan pasif sama saja perlu dihindari. Lalu gula dan kelebihan kalori yang menyebabkan obesitas itu juga harus dihindari,” tandasnya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat