visitaaponce.com

Tidak Semua Pasien Kanker Payudara Perlu Mastektomi

Tidak Semua Pasien Kanker Payudara Perlu Mastektomi
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis bedah konsultan onkologi RSUP Fatmawati Yadi Permana mengatakan tidak semua pasien kanker payudara memerlukan operasi mastektomi (pengangkatan payudara), khususnya jika kanker didiagnosis pada stadium awal.

"Kalau kita temukan kanker payudara dalam stadium awal, bentuk payudaranya bisa dipertahankan," ujar Yadi, dikutip Rabu (15/11).

Selain tidak memerlukan pengangkatan payudara, menurut dia, dalam beberapa kasus, kemoterapi pun tidak diperlukan bagi perempuan dengan kanker payudara stadium awal.

Baca juga: Masyarakat Diingatkan Mengenai Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara

Namun, pemeriksaan medis perlu ditempuh perempuan yang mendapati kejanggalan pada payudaranya, seperti apabila muncul benjolan, karena tidak semua benjolan adalah tumor atau kanker.

Apabila pemeriksaan medis mendapati benjolan di payudara adalah tumor jinak, operasi yang dilakukan cukup pada pengangkatan tumor dan payudaranya dapat dipertahankan.

Yadi menyebutkan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara adalah menstruasi pertama pada usia terlampau muda, melahirkan anak pertama di usia lebih dari 35 tahun, serta gaya hidup tidak sehat seperti kerap mengonsumsi alkohol dan merokok.

Baca juga: Perempuan Berusia di Bawah 40 Tahun Dipastikan Boleh Lakukan Mammografi

Selain itu, faktor genetika, seperti ada anggota keluarga yang mengidap kanker, juga menjadi faktor yang meningkatkan risiko kanker.

Ia pun memastikan gaya hidup sehat, melahirkan anak di usia di bawah 35 tahun, dan menyusui bayi sampai usianya dua tahun adalah hal-hal yang dapat menurunkan risiko kanker payudara.

Deteksi dini dan pencegahan risiko juga merupakan langkah penting yang dapat mengurangi potensi kematian akibat kanker payudara dan memperbesar tingkat kesembuhannya.

"Pencegahan dan deteksi dini, dua itulah yang menjadi kunci utama untuk penanganan kanker yang lebih baik," tegas Yadi.

Data Globocan 2020 menunjukkan jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 65.858 kasus atau 16,6% dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia, dan jumlah kematian akibat kanker tersebut pada 2020 mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat