GWK Gelar Pameran Ogoh-Ogoh Mini dan Tapel
![GWK Gelar Pameran Ogoh-Ogoh Mini dan Tapel](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/9971e5d22b7d8e3157916fe811d96fcd.jpg)
GARUDA Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park menghadirkan Pameran Ogoh-Ogoh Mini dan Tapel 2024 yang diselenggarakan mulai 29 Maret 2024 hingga akhir tahun.
Ogoh-ogoh dan Tapel merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali dan merupakan perayaan tradisional menjelang Hari Raya Nyepi.
Bertempat di lantai dasar Patung Garuda Wisnu Kencana, sebanyak 20 Ogoh-Ogoh Mini dan 10 Tapel terpilih dari total 60 karya yang dipresentasikan oleh partisipan seluruh Bali dengan acrylic display dan lighting yang mumpuni.
Baca juga : GWK Beri Edukasi Budaya Literasi Bagi Pelajar SD
Para seniman Ogoh-Ogoh Mini dan Tapel dibebaskan untuk berimajinasi dan menuangkan ide dan kreativitas pada figur yang diciptakan.
Nuansa budaya Bali pun tetap menjadi landasan pembuatan karya, dengan menampilkan tokoh legenda, baik karakter antagonis maupun protagonis dalam mitologi Hindu Bali.
Ogoh–Ogoh pada umumnya berfungsi sebagai simbol pembersihan alam dari sifat-sifat jahat, begitu juga depan Tapel. Ogoh–Ogoh merupakan wujud karakter dengan fitur seluruh badan, sementara Tapel hanya berfokus pada detail dan wujud kepala.
Baca juga : FHTB 2024 Hubungkan Ratusan Jaringan Bisnis
Tapel merupakan istilah dalam bahasa Bali untuk penyebutan topeng. Namun berbeda dengan topeng pada umumnya, tapel ogoh-ogoh memiliki dimensi penuh, tidak hanya setengah bagian wajah saja.
“Sebagai destinasi wisata budaya yang menjunjung tinggi toleransi beragama, kami telah menyiapkan Pameran Ogoh–Ogoh Mini dan Tapel 2024 dimana para seniman yang terlibat juga terlihat antusias dalam berpartisipasi menciptakan karya-karya yang sangat menakjubkan. Kami juga berharap pameran ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung di musim libur Lebaran. Dan tentunya kami harapkan pameran ini juga menjadi suguhan menarik bagi wisatawan asing,” terang Operation Director GWK Cultural Park Stefanus Yonathan Astayasa.
Mengutamakan bahan dan material yang ramah lingkungan, seluruh karya dibuat dengan menggunakan bahan dasar rangka berupa kawat besi, kemudian penggunaan clay pengganti styrofoam, serta bubur kertas yang lazim digunakan oleh para seniman.
Adapun pemilihan karya yang dipamerkan ini mengedepankan konsep, sinopsis, juga ekspresi, keselarasan dan kerapian, kreativitas, serta pewarnaan. Selain dapat menjadi photo-spot yang bagus dan menarik bagi para pengunjung, seluruh pengunjung dapat mengakses area pameran secara gratis, karena telah termasuk dalam tiket masuk GWK. (RO/Z-1)
Terkini Lainnya
GWK Beri Edukasi Budaya Literasi Bagi Pelajar SD
Garuda Wisnu Kencana Bali, Keindahan dan Atraksi Seni Budaya yang Memikat
Wisata Pantai Pandawa Bali, Intip Lokasi dan Harga Tiket Masuknya!
GWK Berkolaborasi dengan Asosiasi Peringati Hari Arak
Dokumenter Pembuatan GWK Tayang di Vancouver Film Festival
Jokowi Sambut Tamu Undangan Jamuan Santap Malam di GWK Bali
Jelang World Water Forum, GWK Tutup Sementara
GWK Bali Tutup Sementara Jelang WWF Ke-10
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap