Endometriosis Bisa Picu Konsekuensi pada Kehamilan
DOKTER spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo Jakarta, Kanadi Sumapraja, menjelaskan endometriosis dapat menimbulkan konsekuensi pada proses kehamilan.
Endometriosis adalah kelainan yang terjadi karena jaringan endometrium--bagian rahim yang menjadi tempat menempel ovum atau sel telur setelah dibuahi-- tumbuh pada bagian luar dinding rahim.
"Karakter dinding rahim penderita endometriosis agak berbeda dengan non-endometriosis dan ini sering kali menimbulkan konsekuensi pada proses kehamilan, ketika proses implantasi menjadi tidak optimal," kata Kanadi, dikutip Selasa (9/4)
Baca juga : Tips untuk Ibu Hamil Berusia di Atas 35 Tahun
Ia menjelaskan, karakter dinding rahim pada penderita endometriosis menyebabkan proses implantasi atau pelekatan embrio pada dinding rahim tidak optimal dan dapat menimbulkan komplikasi kehamilan.
Menurut Kanadi, proses implantasi yang tidak optimal sering menyebabkan pertumbuhan janin terhambat dan preeklamsia atau
peningkatan tekanan darah pada masa kehamilan.
"Pertumbuhan janin yang terhambat karena proses implantasi yang tidak baik di awal, preeklampsia juga salah satu bentuk komplikasi dalam kehamilan akibat proses implantasi yang tidak baik ini," katanya.
Baca juga : Perempuan Indonesia Diajak Peduli ASI Berkualitas
Kanadi menyampaikan endometriosis tidak akan serta merta sembuh setelah hamil dan menyusui, membantah mitos bahwa endometriosis akan sembuh setelah menikah dan melahirkan.
Menurut dia, nyeri haid akibat endometriosis bisa datang kembali setelah melahirkan meskipun persalinan dilakukan dengan operasi sesar.
"Bisa dikatakan endometriosis bukan hanya penyakit yang progresif, namun dengan angka kekambuhan yang tinggi, meskipun sudah terapi obat dan operasi," kata Kanadi.
Ia menjelaskan endometriosis bukan penyakit yang dapat dicegah di awal, tetapi dapat ditangani secara tepat setelah dideteksi.
Komplikasi kehamilan pada perempuan yang mengalami endometriosis, menurut dia, bisa diminimalkan dan dicegah dengan bantuan dari dokter ahli. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Kesadaran Masyarakat Meningkat Terkait Bayi Tabung Jadi Opsi Secara Teknologi
Masyarakat Diajak Peduli Masalah Kesuburan dan Sulit Hamil
Waspadai Kanker Payudara pada Kehamilan demi Wujudkan Kesehatan Ibu dan Anak
Yuks Pahami Mitos Kehamilan
Ini Alasan Jessica Iskandar Jalani Program Bayi Tabung
Manfaat Air Kelapa bagi Kesehatan, baik Diminum untuk Ibu Hamil
Pemerintah akan Jamin Ibu Korban Kekerasan hingga Pengidap HIV
Angka Stunting Naik, Sulsel Lakukan 4 Hal
Kolaborasi Latih Kader Posyandu untuk Pencegahan Stunting
Amankah dan Manfaat Permen Pereda Batuk Selama Kehamilan
7 Makanan yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil
Slogan Gizi untuk Rakyat
Kurban dan Sinergi Kebangsaan
Apakah Dokter Asing merupakan Solusi Mengatasi Masalah Kesehatan?
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Dari Kebangkitan Menuju Keadilan: Membangun Kesetaraan di Rumah Tangga
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap