visitaaponce.com

Intervensi Spesifik Penurunan Stunting tidak Optimal

Intervensi Spesifik Penurunan Stunting tidak Optimal
Ilustrasi(Antara)

Capaian layanan intervensi spesifik 2023 dalam upaya penurunan stunting dinilai tidak optimal. Hal itu tergambar dari sembilan indikator yang ditetapkan, hanya tiga saja yang mencapai target.

"Intervensi itu memang harus kita kritisi. Dari sembilan indikator, hanya tiga saja yang memenuhi target. Ini jangan-jangan stuntingnya yang tidak trlalu bergerak karena ada enam indikator yang tidak memenuhi target," kata Program Manajer Sekretariat Tim Percepatan Penurunan Stunting Nasional 2024 BKKBN, Sudibyo dalam Rakernas di Kantor BKKBN, Jakarta Timur, Kamis (25/4).

Diketahui, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting 2023 adalah sebesar 21,5%, hanya turun 0,1% dari 2022. Sementara, daerah yang mengalami penurunan 5% hanya di Papua Barat, Nusa Tenggara Barat Papua, dan Papua Selatan.

Baca juga : Survei Sebut Penurunan Stunting Hanya 0,1%, Kepala Daerah Keberatan

Ketiga indikator layanan intervensi spesifik yang melebih target adalah presentase ibu hamil yang mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan. kemudian remaja putri yang mengonsumsi TTD, dan anak balita gii butuk yang mendapatkan tatalaksana.

Kemudian pada capaian layanan sensitif tahun lalu, hanya dua indikator yang telah mencapai target.

"Dua indikator itu yakni cakupan keluarga berisiko stunting memperoleh pendampingan dan presentase desa/kelurahan stop buang air besar sembarangan (BABS) atau disebut open defection free (ODF)," ujarnya.

Baca juga : Jateng Optimistis Turunkan Angka Stunting sesuai Target

Meski demikian, kabar baiknya adalah jumlah keluarga berisiko stunting nasional terus mengalami penurunan dari 2021 yang mencapai 21,9 juta keluarga, pada tahun lalu hanya tersisa 11,8 juta keluarga.

Jika penanganan rumah tidak layak huni, sanitasi, dan sumber air tidak layak dapat ditangani maka akan berdampak besar dalam penanganan stunting.

"Lingkungan itu berkontribusi 21,7% dalam upaya penurunan stunting kalau tepat sasaran," pungkasnya. (Z-11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat