Lingkungan Padat Penduduk Lebih Berisiko Tularkan Tuberkulosis
![Lingkungan Padat Penduduk Lebih Berisiko Tularkan Tuberkulosis](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/b815a2e1f1524ac6fde0582b490bbd9d.jpg)
DOKTER spesialis anak Arifianto mengatakan lingkungan dengan jumlah penduduk padat memiliki risiko tinggi dalam penularan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang merupakan penyebab penyakit tuberkulosis (TB).
"(Lingkungan) yang disukai TB itu adalah yang sangat padat penduduk ya terutama di area yang satu rumah (luasnya) cuma beberapa meter tapi orangnya banyak," kata Arifianto, dikutip Kamis (25/4).
Dokter yang berpraktik di RSUD Pasar Rebo itu menjelaskan risiko penularan TB juga semakin tinggi apabila tinggal di lingkungan yang tidak sehat misalnya, di tempat itu terdapat perokok.
Baca juga : Cegah Tuberkulosis dengan Obat
Meskipun rokok tidak dapat menyebabkan TB, katanya, kondisi orang yang terinfeksi TB akan semakin parah apabila menghirup asap rokok.
Di sisi lain, Arifianto menekankan penularan TB juga bisa terjadi di lingkungan yang tidak terlalu padat serta terjaga kebersihannya apabila dalam lingkungan tersebut terdapat orang yang terinfeksi TB.
"Misalnya dia tinggal cuma berdua atau bertiga di rumah yang ukurannya besar tapi satu orang positif, dia sakit dan dia kontak erat sama orang lain tetap orang ini bisa tertular," ujar Arifianto.
Baca juga : Penderita Tuberkulosis Harus Disiplin Agar tidak Menularkannya ke Rekan Kerja
Menurutnya, kontak erat dengan orang yang tertular merupakan kunci dari penyebaran penyakit tuberkulosis. Oleh karena itu, dia mendorong upaya pemutusan rantai penularan guna mencegah penyebaran penyakit tuberkulosis.
"Kalau ketemu satu pasien TB jangan cuma ngobatin dia aja, langsung investigasi kontak. Anak ini tinggal sama siapa, orang dewasa ini tinggal sama siapa, semua orang harus dites, di-screening sakit TB atau enggak dan harus benar-benar diobati," ucapnya.
Arifianto juga menganjurkan untuk menjaga pencahayaan dari sinar matahari dan sirkulasi rumah dalam kondisi yang baik karena dapat membantu membasmi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
"Sirkulasi udara, pencahayaan penting sekali karena bakteri itu bisa bertahan di lingkungan luar. Tapi dengan adanya sirkulasi yang baik paparan matahari yang cukup itu akan mempercepat mematikan si bakteri tuberculosis," pungkas Arifianto. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Ramalan Zodiak Gemini Hari ini 3 Juli 2024: Jangan Bosan untuk Belajar
Tidur Berkualitas Buat Hidup Lebih Produktif
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
9 Manfaat Buah Pala bagi Kesehatan Tubuh, ini Kandungannya
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
Raih Akreditasi Paripurna, PT. Nayaka Era Husada Berhasil Kelola 6 Klinik PT.HM Sampoerna
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap