Penderita Tuberkulosis Harus Disiplin Agar tidak Menularkannya ke Rekan Kerja
![Penderita Tuberkulosis Harus Disiplin Agar tidak Menularkannya ke Rekan Kerja](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/adf612a04cb1064beb7df85c8b6e4555.jpg)
PENELITI tuberkulosis dan akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ahmad Fuady mengatakan pekerja yang menderita tuberkulosis perlu menerapkan kedisiplinan agar tidak menularkan penyakit itu ke rekan kerjanya di kantor, seperti memakai masker dan berada di ruangan kerja dengan ventilasi baik.
"Pertama pakai masker, kedua ruangannya punya ventilasi yang baik jangan di ruang tertutup. Kalau setelah dua minggu nggak ada kuman tuberkulosis yang kelihatan, sebenarnya aman untuk dia bersosialisasi dengan yang lain," kata Ahmad dalam konferensi pers Hari Tuberkulosis bersama Stop TB Partnership Indonesia (STPI) di Jakarta, Senin (25/3).
Ahmad menambahkan jika pasien tuberkulosis sensitif obat menjalani pengobatan teratur, dalam 2 minggu, dia sudah bisa melihat hasil baiknya karena gejalanya turun.
Baca juga : Tuberkulosis yang Diderita Anak-Anak Dipastikan Juga Menular
Pemeriksaan dahak juga bisa dilakukan dalam dua minggu pengobatan, namun pasien harus tetap memakai masker saat berinteraksi dengan orang lain.
Advokasi kepada perusahaan juga perlu dilakukan untuk memberi edukasi bahwa tuberkulosis bisa disembuhkan meskipun termasuk penyakit menular.
"Yang sulit adalah rekan kerja nggak mau kerja bareng lagi, pimpinan menyuruh pindah tempat lain, ini yang harus diadvokasi ke perusahaan supaya mereka mengerti bahwa meski tuberkulosis adalah penyakit menular tapi bisa disembuhkan bahkan dalam 2 minggu," papar Ahmad.
Baca juga : Etana Kembangkan Vaksin Tuberkulosis
Indikator kesembuhan pasien tuberkulosis adalah jika tidak ada lagi kuman di dahak dan jaringan paru.
Kuman tersebut bisa hilang atau pindah tempat dan terperangkap di organ lain, yang jika daya tahan tubuh menurun, bisa terjadi kekambuhan.
Sementara itu, Ahmad mengatakan pengobatan tuberkulosis ditanggung BPJS selama 2 bulan. Selain itu juga ada pengobatan yang mengonsumsi obat selama 6 bulan, namun jika tidak disiplin dan berhenti di tengah pengobatan risiko kambuhnya akan lebih besar.
Jika memiliki faktor risiko seperti diabetes, HIV Aids, malnutrisi, dan kegemukan, bisa dilakukan pengecekan medis karena bisa berisiko terkena tuberkulosis.
"Orang kurus nggak TBC tapi kurus karena nutrisinya jelek, kalau kegemukan juga harus periksa karena nggak a bagus itu juga bisa berisiko," pungkas Ahmad. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Ramalan Zodiak Gemini Hari ini 3 Juli 2024: Jangan Bosan untuk Belajar
Avrist Assurance Gelar health Talk Hadirkan Komika Ridwan Remin dan Pukovisa Prawiroharjo
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
9 Manfaat Buah Pala bagi Kesehatan Tubuh, ini Kandungannya
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
Raih Akreditasi Paripurna, PT. Nayaka Era Husada Berhasil Kelola 6 Klinik PT.HM Sampoerna
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap