visitaaponce.com

Penderita Tuberkulosis Harus Disiplin Agar tidak Menularkannya ke Rekan Kerja

Penderita Tuberkulosis Harus Disiplin Agar tidak Menularkannya ke Rekan Kerja
Ilustrasi(Freepik)

PENELITI tuberkulosis dan akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ahmad Fuady mengatakan pekerja yang menderita tuberkulosis perlu menerapkan kedisiplinan agar tidak menularkan penyakit itu ke rekan kerjanya di kantor, seperti memakai masker dan berada di ruangan kerja dengan ventilasi baik.

"Pertama pakai masker, kedua ruangannya punya ventilasi yang baik jangan di ruang tertutup. Kalau setelah dua minggu nggak ada kuman tuberkulosis yang kelihatan, sebenarnya aman untuk dia bersosialisasi dengan yang lain," kata Ahmad dalam konferensi pers Hari Tuberkulosis bersama Stop TB Partnership Indonesia (STPI) di Jakarta, Senin (25/3).

Ahmad menambahkan jika pasien tuberkulosis sensitif obat menjalani pengobatan teratur, dalam 2 minggu, dia sudah bisa melihat hasil baiknya karena gejalanya turun.

Baca juga : Tuberkulosis yang Diderita Anak-Anak Dipastikan Juga Menular

Pemeriksaan dahak juga bisa dilakukan dalam dua minggu pengobatan, namun pasien harus tetap memakai masker saat berinteraksi dengan orang lain.

Advokasi kepada perusahaan juga perlu dilakukan untuk memberi edukasi bahwa tuberkulosis bisa disembuhkan meskipun termasuk penyakit menular.

"Yang sulit adalah rekan kerja nggak mau kerja bareng lagi, pimpinan menyuruh pindah tempat lain, ini yang harus diadvokasi ke perusahaan supaya mereka mengerti bahwa meski tuberkulosis adalah penyakit menular tapi bisa disembuhkan bahkan dalam 2 minggu," papar Ahmad.

Baca juga : Etana Kembangkan Vaksin Tuberkulosis

Indikator kesembuhan pasien tuberkulosis adalah jika tidak ada lagi kuman di dahak dan jaringan paru. 

Kuman tersebut bisa hilang atau pindah tempat dan terperangkap di organ lain, yang jika daya tahan tubuh menurun, bisa terjadi kekambuhan.

Sementara itu, Ahmad mengatakan pengobatan tuberkulosis ditanggung BPJS selama 2 bulan. Selain itu juga ada pengobatan yang mengonsumsi obat selama 6 bulan, namun jika tidak disiplin dan berhenti di tengah pengobatan risiko kambuhnya akan lebih besar.

Jika memiliki faktor risiko seperti diabetes, HIV Aids, malnutrisi, dan kegemukan, bisa dilakukan pengecekan medis karena bisa berisiko terkena tuberkulosis.

"Orang kurus nggak TBC tapi kurus karena nutrisinya jelek, kalau kegemukan juga harus periksa karena nggak a bagus itu juga bisa berisiko," pungkas Ahmad. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat