visitaaponce.com

Upaya Preventif Efektif Cegah Penyakit pada Orang Dewasa dengan Vaksin

Upaya Preventif Efektif Cegah Penyakit pada Orang Dewasa dengan Vaksin
Petugas menyiapkan vaksin meningitis untuk Petugas Haji Daerah (PHD) embarkasi Sultan Iskandar Muda, Aceh, di Banda Aceh, Jumat (19/4/2024).(ANTARA/IRWANSYAH PUTRA)

VAKSINASI menjadi salah satu elemen penting dalam menerapkan pola hidup sehat selain diiringi dengan olahraga dan konsumsi makanan bergizi. Bukan hanya untuk anak-anak, vaksinasi untuk orang dewasa justru tak kalah penting dilakukan.

Dokter umum Alfi Auliya Rachman mengatakan masih perlu lebih banyak informasi dan edukasi yang dilakukan semua pihak terutama untuk memastikan pemanfaatan vaksinasi dengan dosis yang lengkap tanpa terputus di tengah jalan, meluruskan mitos dan mispersepsi mengenai vaksin.

"Orang berpikir kalau sakit ada asuransi padahal yang penting upaya preventif. Penyakit akut dan kronis yang menyeramkan seperti hipertensi, diabetes, TBC, kanker, PPOK, itu harus diperhatikan karena kronis berisiko merugikan diri sendiri dan orang lain. Sehingga vaksin menjadi upaya preventifnya," kata dr Alfi dalam talkshow di Jakarta Pusat, Selasa (30/4).

Baca juga : Rencana Vaksinasi Berbayar Perlu Dipertimbangkan Kembali

Saat ini, cakupan vaksinasi di Indonesia masih terfokus pada kalangan anak-anak. Statistik Kesehatan 2022 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan masih terdapat berbagai alasan bagi anak usia 0-23 bulan yang tidak pernah menerima vaksinasi, antara lain khawatir dengan efek samping vaksin, khawatir dengan kandungan dalam vaksin, ragu terhadap efektivitas imunisasi, tidak tahu manfaat imunisasi, tidak tahu program imunisasi, hingga tidak memiliki biaya.

Modifikasi gaya hidup pada orang dewasa memang efektif untuk mencegah penyakit. Namun dengan vaksin agar melengkapi upaya-upaya yang sudah dilakukan.

"Sakit tidak tahu terjadi kapan. Rutin berobat dengan pencegahan modifikasi gaya hidup bisa mencegah secara general tidak hanya satu penyakit. Pada dasarnya Vaksin tidak berikan 100% kekebalan jadi vaksin tujuannya meringankan dan cegah komplikasi dan kematian. Jika orang terkena tifus bisa mengurangi tingkat keparahan dan mencegah kematian," ujar dia.

Baca juga : Hingga 9 Maret 2021 baru 8,27% Penduduk Divaksin Covid-19

Veronica Utami, Chief Operating Officer Halodoc, mengatakan salah satu tindakan tepat dalam menerapkan upaya kesehatan promotif dan preventif adalah vaksinasi. Di Halodoc telah menyediakan layanan Home Lab dan Vaksinasi yang memungkinkan pengguna dapat melakukan tes kesehatan dan vaksinasi bagi anak maupun dewasa dari mana dan kapan saja.

"Ragam layanan vaksinasi yang kami hadirkan mulai dari vaksin influenza, DBD, pneumonia, hingga HPV (human papillomavirus). Kami juga terus secara aktif mendorong pemanfaatan vaksinasi melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) di berbagai platform komunikasi Halodoc," ungkapnya.

Vaksinasi mampu menghasilkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu sehingga menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan keluarga. Vaksinasi merupakan salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang paling hemat biaya dan dapat mencegah sekitar 4,4 juta kematian setiap tahunnya.

Mencegah lebih baik daripada mengobati merupakan konsep kesehatan preventif yang digalakkan oleh pemerintah untuk mewujudkan ketahanan kesehatan nasional. Upaya kesehatan preventif pun menjadi fokus pilar pertama pada transformasi kesehatan yang digagas oleh Kementerian Kesehatan. Salah satu program strategis yang digencarkannya adalah vaksinasi.

Sejalan dengan fokus pemerintah tersebut, serta guna mendorong peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan preventif, Halodoc, ekosistem layanan kesehatan digital di Indonesia, kini fokus menggalakkan edukasi kesehatan preventif melalui pemanfaatan vaksinasi ke pengguna dan masyarakat luas. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat