Untuk Lingkungan dan Kesehatan, Puntung Rokok Mendesak Ditetapkan sebagai Limbah B3
![Untuk Lingkungan dan Kesehatan, Puntung Rokok Mendesak Ditetapkan sebagai Limbah B3](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/0dee8a3386db2cf2d2c850ff177faf18.jpg)
KOORDINATOR Advokasi Lentera Anak, Nahla Jovial Nisa mengungkapkan hampir sebagian negara maju sudah menerapkan pengkategorian sampah puntung rokok sebagai limbah B3 sudah dikelola secara baik. Melihat ekosistem Indonesia yang didominasi lautan dengan iklim tropis, pengkategorian ini menjadi lebih urgen. “Tidak membutuhkan dana yang besar dalam pengelolaan limbah puntung rokok. Dalam hal ini kami juga berharap agar jangan jadikan pengelolaan limbah puntung rokok ini sebagai sistem CSR karena justru bukan terjadi penurunan melainkan akan menjadi promosi, jangan seperti itu. Hal ini harus dilihat tanggung jawab pemerintah dan perusahaan rokok,” jelasnya.
Sementara itu, Pusat Penelitian Oseanografi BRIN Muhammad Reza Cordova menjelaskan bahwa pengelolaan sampah Indonesia memiliki permasalahan yang kompleks. Dikatakan bahwa baru setengah penduduk Indonesia yang mendapatkan akses penjemputan sampah, hal ini belum termasuk dalam sistem penguraian.
“Otonomi daerah menyebabkan pemerintah daerah harus menjadi ujung tombak itu sendiri dalam pembenahan pengelolaan sampah. Sayangnya, APBD di berbagai daerah belum memadai untuk mendanai pengelolaan sampah, hingga saat ini hanya mampu untuk membayar SDM tapi belum bisa membiayai infrastrukturnya,” ungkapnya.
Baca juga : Peduli dengan Lingkungan melalui Pengelolaan Sampah yang Bertanggung Jawab
Reza memaparkan data terbaru bahwa tingkat penjemputan sampah saat ini di berbagai daerah Indonesia masih sekitar 50%. Jika hal ini tidak ditingkatkan maka target pemerintah untuk mencapai angka 0% sampah dan emisi pada tahun 2050 serta pengurangan 30% sampah pada 2025 sulit terealisasi.
“Kita harus tingkatkan aktivitas penjemputan sampah, untuk itu dibutuhkan dana sekitar 13-16 triliun rupiah untuk bisa mengurangi 62% sampah. Sebab kurangnya penjemputan sampah ini berpotensi merugikan negara bingga 250 triliun ketika sampah plastik itu masuk ke lingkungan perairan, perikanan dan kelautan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Reza mengungkapkan ada teknologi untuk pengelolaan limbah puntung rokok namun hal tersebut belum banyak dikaji di Indonesia. Kendati demikian, harga dari teknologi tersebut dinilai tak ekonomis sehingga pilihan untuk memusnahkan limbah puntung rokok jauh lebih efektif dibandingkan daur ulang.
Baca juga : TBIG Bangun Budaya Peduli Lingkungan
“Teknologi yang khusus untuk puntung rokok dimungkinkan ada karena plastik atau kertas itu diciptakan untuk bisa didaur ulang. Namun sampai hari ini belum ada yang bisa melakukan daur ulang sampah secara murni, termasuk limbah puntung rokok. Untuk mendaur ulang itu sendiri juga memiliki tantangan teknologi dengan biaya yang tidak sedikit. Dalam hal ini apakah perusahaan ada yang mau masuk ke sana?,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Sub Direktorat Tata Laksana Produsen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ujang Solihin Sidik mengatakan pihaknya tengah berusaha untuk menetapkan puntung rokok sebagai limbah B3, di sisi lain ia mendorong produsen rokok untuk bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan.
“Pekerjaan rumah kami di KLHK menyatakan ini sebagai sampah biasa atau sampah B3, ini PR yang masih terus dikerjakan. Kalau di Uni Eropa memang sudah masuk kategori limbah B3. Saat ini pemerintah berusaha untuk masukkan ini dengan dibuat peta jalan pengurangan sampah dari puntung rokok,” pungkasnya. (Dev/Z-7)
Terkini Lainnya
Masyarakat Diminta Peduli Pengelolaan Limbah B3
Mengapa Puntung Rokok Jadi Sampah Paling Beracun di Dunia?
Jelang Hari Bumi, PT Multi Hanna Kreasindo Tbk Resmi Melantai di Bursa Efek
Kandungan PCBs di Perangkat Listrik Tingkatkan Risiko Leukimia dan Gangguan Kognitif Anak
Minimalkan Limbah, Wellen Print Gunakan Teknologi Cetak Eco Friendly
Kuis Hari Bumi: Buktikan seberapa baik Kamu Mengenal Planet Kita!
Anggota Pandawara Dapatkan Vaksinasi Gratis Influenza dari Bio Farma
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Tekan Emisi Karbon, Sosialisasi AC Hemat Energi Perlu Ditingkatkan
Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
Gelar Kongres, NasDem Usung Sinergi Membangun Bangsa
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap