Antisipasi Gempa Bumi, UNJ Gelar Sosialisasi dan Pelatihan di SMAN I Babakan Madang, Kabupaten Bogor
UNIVERSITAS Negeri Jakarta kembali menggelar Kegiatan Mitigasi Bencana di Sekolah yang berlokasi di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Babakan Madang, Kabupaten Bogor pada Rabu, 15 Mei 2024. Tujuan diselenggarakannya pelatihan ini adalah sebagai tindak lanjut dari ditetapkannya wilayah sekitar Ciliwung sebagai wilayah binaan Universitas Negeri Jakarta. Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pemenuhan Tridharma perguruan tinggi bidang pengabdian kepada masyarakat, khususnya para warga sekolah.
Babakan Madang sebagai salah satu wilayah yang rawan terhadap berbagai bencana, antara lain gempa bumi dan gerakan massa tanah. Warga sekolah SMAN 1 Babakan Madang banyak yang berasal dari wilayah yang rawan dari bencana tersebut. Oleh karena itu, peningkatan Kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana gempa sangat relevan untuk dilakukan di sekolah ini.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat UNJ menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Mitigasi Bencana Gempa Bumi yang diketuai oleh Dr. Cahyadi Setiawan S.Si, M.Si. Beliau merupakan Dosen Geografi Kebencanaan Universitas Negeri Jakarta dan sekaligus sebagai Anggota Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia.
Baca juga : BPBD Garut Pastikan tidak Ada Korban Gempa yang Mengungsi
Pengabdian ini diikuti oleh seluruh warga sekolah yang terdiri dari guru, tenaga kependidikan dan siswa yang berjumlah lebih dari 800 orang. Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah yaitu Bapak R. Sopian Nirwan, S.Pd., M.M, Dalam sambutannya beliau berpesan supaya semua peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan menyebarluaskan informasi yang didapat kepada teman, keluarga dan masyarakat.
Dr. Cahyadi Setiawan, M.Si, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa gempa bumi merupakan getaran atau guncangan pada permukaan bumi yang terjadi sebagai akibat dari adanya tubrukan antar lempeng, aktivitas gunung berapi atau runtuhan bantuan. Gempa Bumi dapat terjadi secara tiba–tiba dan mengakibatkan banyak kerugian harta, benda, dan bahkan jiwa. Gempa Bumi juga dapat memicu bencana lainnya, seperti: tzunami, tanah longsor dan likuifaksi.
Pada Kegiatan ini juga dilakukan simulasi yang melibatkan seluruh warga sekolah. Simulasi dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesiapsiagaan warga sekolah jika sewaktu-waktu terjadi Bencana gempa bumi di sekolah.
Baca juga : Pelibatan Ormas hingga Sekolah untuk Cegah Menurunnya Partisipasi pada Pilkada 2024
“Kegiatan ini sangat penting karena sekolah ini berada pada wilayah yang memiliki risiko besar terjadinya bencana gempa bumi. Kegiatan ini perlu diadakan setahun sekali karena terus adanya pergantian siswa/siswi yang bersekolah di SMAN 1 Babakan Madang. Sehingga, pihak sekolah menyambut baik program pengabdian ini," tutur Bapak R. Sopian Nirwan, S.Pd., M.M. dalam pesannya.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan baik oleh seluruh guru karena bermanfaat untuk seluruh warga sekolah.
“Dari adanya kegiatan ini, mereka sudah mempraktikkan secara langsung bagaimana menghadapi bencana gempa bumi. Harapannya, siswa yang mewakili masyarakat Babakan Madang ini lebih mengenal bahwa tempat tinggal atau lingkungan tempat tinggal mereka memiliki risiko bencana gempa bumi, sehingga mereka dapat lebih siap dalam menghadapi dan mengantisipasi jika terjadinya bencana,” ucap Bapak Reza Nur Prasanto, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Geografi
Seluruh siswa juga sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan PKM. Salah seorang siswa menuturkan bahwa kegiatan ini menjadikan mereka lebih paham terkait hal-hal yang harus dilakukan saat terjadi gempa.
“Melalui kegiatan simulasi kita menjadi lebih tahu apa yang harus kita lakukan jika terjadi gempa bumi, dimulai dengan berlindung di bawah meja terlebih dahulu, lalu jika sudah aman kita bisa menuju ke lapangan dengan tetap melindungi kepala," tambah Nabilla, siswa kelas X. (H-2)
Terkini Lainnya
Pastikan Subsidi Tepat Sasaran, Sosialisasi dan Koordinasi Harus Digencarkan
Gim Daring Jadi Pintu Masuk Anak-Anak Terjebak Judi Online
Simas Jiwa Sosialisasikan Aksi Hidup Bersih kepada Warga Petamburan
Jelang Puncak Bonus Demografi, Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Ekonomi Digital
Pengelolaan Dana Tapera yang Belum Jelas Jadi Pemicu Kebingungan Masyarakat
NasDem Minta Usulan Amendemen UUD 1945 Harus Melibatkan Aspirasi Publik
PDIP akan Gelar Pelatihan Tim Kampanye untuk Pilkada 2024
Implementasi Inklusivitas, Bekali Kelompok Marjinal dengan Keahlian Digital Marketing
Dokter Ikuti Pelatihan Operasi Aneurisma Otak untuk Cegah Strok
SDM Unggul Kunci Utama Ciptakan Lingkungan Kerja Kondusif
Setelah Medan dan Surabaya, EPIC AQUA Badminton Cup 2024 Digelar di Lombok
Peran Tagana Cegah Bencana Sosial di Tangsel Ditingkatkan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap